Transenden: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 10:
Dalam arti inilah Kant menggunakan istilah "estetika transendetal" dan "logika transendetal."<ref name="Bagus"/>
 
Menurut [[Rudolf Otto]], sewaktu mengalami yang transenden, manusia mengalami dua perasaan yang bertentangan.<ref name="Hardjana">{{id}}Agus M. Hardjana., Religiositas, Agama, Dan Spiritualitas. Yogyakarta: Kanisius, 2005, Hal. 30</ref> Di satu sisi manusia merasa sangat tertarik karena pesona fascinosum, namuntetapi di sisi lain ia merasakan gemetar dan ketakutan karena yang transenden itu tremendum, yaitu memiliki daya pemaksaan dan menakutkan.<ref name="Hardjana"/> Sewaktu mengalami yang transenden itu, manusia akan lupa siapa dirinya terhanyut pada yang transenden dan menikmati perjumpaan dengannya.<ref name="Hardjana"/>
 
Istilah Tuhan yang transenden artinya Tuhan melampaui dunia ini, hal ini berseberangan dengan keyakinan tentang Tuhan yang berada dalam realitas dunia ini yang disebuh [[imanen]].<ref name="Audi"/> Namun, beberapa pemikir kemudian mengkombinasikan pemikiran Tuhan yang transenden sekaligus imanen, Tuhan ada di dunia ini sekaligus melampaui dunia ini.<ref name="Audi"/>