Polikarpus: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan kesalahan ketik Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
k namun (di tengah kalimat) → tetapi |
||
Baris 5:
Menurut kisah, Polikarpus adalah murid langsung dari [[Yohanes]]. Yohanes yang dimaksud bisa merujuk pada Yohanes anak Zebedeus yang menurut [[tradisi]] merupakan penulis [[Injil Yohanes]], atau [[Yohanes Sang Presbiter]]<ref>(Lake 1912)</ref>. [[Eusebius]] berkeras bahwa koneksi [[apostolik]] dari Papius adalah dengan [[Yohanes Sang Penginjil]] yang merupakan penulis [[Injil Yohanes|Injil keempat]]. Jika demikian, mungkin ialah orang terakhir yang berhubungan dengan gereja para rasul. Polikarpus tidak mengutip [[Injil Yohanes]] dalam suratnya yang masih dapat ditemukan. Hal itu dapat menjadi indikasi bahwa Yohanes yang dikenalnya bukanlah penulis Injil keempat, atau bisa jadi juga merupakan suatu indikasi bahwa Injil Yohanes belum diselesaikan selama Polikarpus berguru kepada Yohanes.
Kira-kira 40 tahun sebelumnya, ketika Polikarpus memulai pelayanannya sebagai uskup, seorang [[bapa gereja]], [[Ignatius]], telah menulis surat khusus untuknya. Polikarpus sendiri telah menulis suratnya untuk orang-orang [[Filipi]]. Meskipun surat tersebut tidak begitu cemerlang ataupun merupakan pendapatnya sendiri,
Kira-kira satu tahun sebelum kemartirannya, Polikarpus berkunjung ke [[Roma]] untuk menyelesaikan perbedaan pendapat tentang tanggal Hari Raya [[Paskah]] dengan uskup Roma. Ada cerita yang mengisahkan bahwa ia terlibat dalam perdebatan dengan [[Marcion]], yang ia juluki "Anak sulung setan". Ajaran-ajaran para rasul yang ditampilkannya telah membuat beberapa pengikut Marcion bertobat.
Baris 49:
Gubernur Romawi itu pun mengancam akan melemparkan dia ke binatang-binatang buas. "Panggil binatang-binatang itu!" seru Polikarpus. "Jika hal itu akan mengubah keadaan buruk menjadi baik, tetapi bukan keadaan yang lebih baik menjadi lebih buruk."
Ketika ia diancam akan dibakar, Polikarpus menjawab, "Apimu akan membakar hanya satu jam lamanya, kemudian akan padam,
Akhirnya Polikarpus dinyatakan sebagai orang yang tidak akan menarik kembali pernyataan-pernyataannya. Rakyat Smyrna pun berteriak: "Inilah guru dari Asia, bapa orang-orang Kristen, pemusnah dewa-dewa kita, yang mengajar orang-orang untuk tidak menyembah (dewa-dewa) dan mempersembahkan korban sembelihan."
Baris 73:
Kematian syahid Polikarpus sangat penting untuk memahami posisi Gereja ketika [[Kekaisaran Romawi]] masih menganut agama kafir. Ketika penganiayaan masih didukung oleh jenderal-jenderal konsul lokal, berbagai penulis mencatat betapa haus darahnya orang-orang yang meneriakkan kematian bagi Polikarpus (bab 3). Catatan-catatan tersebut juga menunjukkan kebencian tak mendasar pemerintah Romawi terhadap kekristenan, ketika orang-orang Kristen diberikan kesempatan untuk tidak dihukum jika mau mengingkari imannya dan mengaku bahwa menjadi seorang Kristen berarti telah melakukan tindakan kriminal. Sistem pengadilan yang ganjil ini di kemudian hari dicemooh oleh [[Tertullianus]] (orang yang pertama kali memperkenalkan ajaran [[Trinitas]]) dalam buku Pembelaan (Apologi)-nya.
Polikarpus adalah seorang penyebar dan pemurni wahyu Kristen yang hebat pada masa Injil dan surat-surat mulai diterima secara luas. Meskipun kunjungannya ke Roma untuk bertemu uskup Roma digunakan pihak Gereja Katolik Roma untuk memperkuat klaim keutamaan Roma (sistem kepausan),
Ada empat sumber utama mengenai Polikarpus :
|