Operasi Barbarossa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
FauzanBudi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 20:
Barbarossa adalah nama seorang [[Kaisar]] [[Jerman]] pada [[Abad Pertengahan]].
 
Pada awal operasi, Wehrmacht di bawah pimpinan [[Adolf Hitler]] memenangi berbagai pertempuran dengan strategi ''[[Blitzkrieg]]''-nya, tetapi ketika musim dingin tiba, posisi [[Soviet]] berada di atas angin. Pasukan Jerman mampu menghancurkan pasukan-pasukan Uni Soviet namun gagal memperhitungkan kemampuan Uni Soviet untuk secara terus-menerus mengirim bala bantuan dari Timur. Yakin bahwa [[Jepang|Kerajaan Jepang]] tidak akan menyerang di Timur, Stalin juga menarik pasukan Uni Soviet dari Siberia untuk mempertahankan [[Moskwa]] dan melakukan serangan balik. Pasukan Jerman dapat menekan sampai beberapa kilometer dari Moskwa, namuntetapi serangan balik Uni Soviet di tengah musim dingin akhirnya berhasil mematahkan Operasi Barbarossa. Hitler mengharapkan pukulan cepat dan tidak mempersiapkan perang yang berkelanjutan di tengah musim dingin Rusia.
 
== Tujuan ==
Baris 70:
Operasi Barbarossa adalah untuk menggabungkan serangan ke arah utara [[Leningrad]], sebuah simbolis merebut Moskow, dan strategi ekonomi merebut ladang minyak di selatan di luar Ukraina. Hitler dan para jendralnya yang tidak setuju pada aspek-aspek ini harus memperoleh prioritas dan Jerman harus memfokuskan energi; menentukan prioritas diperlukan kompromi. Hitler menganggap dirinya politikus dan militer [[jenius]]. Ketika merencanakan Barbarossa selama tahun 1940 dan 1941, dalam banyak diskusi dengan para jenderalnya, Hitler mengulangi perintah: "Leningrad pertama, kedua Basin Donetsk, Moskow ketiga." <ref>{{cite book | title = Hitler and Russia | first = Trumbull | last = Higgins | publisher = The Macmillan Company | year = 1966 | pages = 151}}</ref><ref>Bryan I. Fugate. Operation Barbarossa. Strategy and tactics on the Eastern Front, 1941. Novato: Presidio Press, 1984.</ref> Hitler tidak sabar untuk melanjutkan invasi ke timur. Ia yakin Inggris akan menuntut perdamaian, setelah Jerman menang di Uni Soviet. Jenderal [[Franz Halder]] mencatat dalam buku hariannya itu, bahwa dengan menghancurkan Uni Soviet, Jerman akan menghancurkan harapan kemenangan Inggris.
 
Hitler terlalu percaya diri dari keberhasilan yang pesat di Eropa Barat dan kebodohan Tentara Merah dalam [[Perang Musim Dingin]] melawan Finlandia pada 1939-40. Dia mengharapkan kemenangan dalam waktu beberapa bulan, namuntetapi tidak mempersiapkan diri untuk sebuah perang yang berlangsung dalam musim dingin.<ref>[[Albert Speer]] identifies these points in the [[The World At War]] series in the episode "Barbarossa".</ref>
 
== Catatan kaki ==