Mahapati: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 21:
''Pararaton'' mengisahkan Mahapati menjadi [[patih]] setelah kematian Nambi tahun [[1316]]. Sejarawan [[Slamet Muljana]] menganggap Mahapati identik dengan '''Dyah Halayudha''', yaitu nama patih Majapahit yang tertulis dalam prasasti Sidateka tahun [[1323]].
 
Apabila dugaan Slamet Muljana benar, maka tokoh Mahapati alias Halayudha bukan orang biasa, namuntetapi masih keluarga bangsawan. Hal ini dikarenakan gelar yang ia pakai adalah ''dyah'' yang setara dengan ''raden'' pada zaman berikutnya. Misalnya, pendiri Majapahit dalam ''Nagarakretagama'' disebut Dyah Wijaya sedangkan dalam ''Pararaton'' disebut Raden Wijaya. Sementara itu Nambi dan Sora yang dalam prasasti Sukamreta hanya bergelar ''mpu''.
 
Dengan demikian dapat dipahami mengapa Halayudha sakit hati ketika Nambi dan Sora yang bukan dari golongan bangsawan namun memperoleh kedudukan tinggi, masing-masing sebagai patih Majapahit dan patih Daha. Ia pun melancarkan aksi fitnah dan adu domba sehingga satu per satu para pahlawan pendiri kerajaan tersingkir.