Pleret, Bantul: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Ibukota → Ibu kota
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 14:
'''Pleret''' ({{lang-jv|Plèrèd}}) adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Bantul]], [[Provinsi]] [[Daerah Istimewa Yogyakarta]], [[Indonesia]], terletak sekitar 13 km dari ibu kota Kabupaten Bantul. Kecamatan ini terbagi kepada 5 [[desa]] dan 47 ''[[pedukuhan]]''. Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian [[petani]]. Saat terjadi [[Gempa Bumi Yogyakarta Mei 2006|gempa bumi Yogyakarta]] pada [[27 Mei]] [[2006]], kecamatan ini kehilangan 684 jiwa (data 30/05/06) sehingga merupakan kecamatan dengan korban jiwa terbanyak di Bantul.
 
Kecamatan Pleret sangat khas dengan wisata kulinernya, yang terkenal adalah [[sate klatak]]. sate ini kini bukan hanya menjadi ikon Pleret, namuntetapi sudah menjadi ikon D.I. Yogyakarta. Sate klatak sendiri adalah sate yang dimasak tanpa bumbu, dan dimakan dengan kuah. Pusat dari kuliner sate klatak berada di sepanjang Jalan Imogiti Timur sebelar utara perempatan Jejeran dan juga di Pasar Wonokromo di sebelah selatan perempatan Jejeran
 
Tradisi juga sangat kental di daerah ini, di antaranya yang paling terkenal adalah Rabu Pungkasan. Rabu Pungkasan adalah festival tradisional yang diadakan setiap hari Rabu terakhir di bulan Safar(Bulan Jawa). Tradisi ini awalnya diadakan untuk menyambut para tamu KH Faqih, seorang pendiri desa Wonokromo yang terkenal dengan pengobatannya, yang berdatangan untuk berobat. pengobatan itu berupa kungkum(berendam) di pertemuan Kali Opak dan Kali Gajahwong. Makanan khas yang dihidangkan saat Rabu Pungkasan adalah lemper, sehingga sebagai penutupan upacara Rabu Pungkasan tersebut, diarak sebuah lemper raksasa untuk kemudian dibagikan kepada warga.