Jarak (tumbuhan): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 17:
| binomial_authority = [[Carolus Linnaeus|L.]]
}}
'''Jarak''' (''Ricinus communis'') adalah tumbuhan liar setahun (''annual'') dan biasa terdapat di hutan, tanah kosong, di daerah pantai, namuntetapi sering juga dikembangbiakkan dalam perkebunan. Tanaman ini tergolong [[tanaman perdu]], memiliki daun tunggal menjari antara 7 - 9, berdiameter 10-40 cm. Tumbuhan ini merupakan [[spesies]] tanaman dari [[Euphorbiaceae]] dan tergolong ke dalam [[genus]] '''''Ricinus''''', [[subtribe]] '''Ricininae'''.<ref name=":0" />
 
Sebutan untuk pohon jarak di Indonesia berbeda-beda di setiap daerah. Di Jawa Barat disebut 'Kaliki'. Di Sumatra, jarak dikenal dengan nama '''Dulang''' ada juga yang menyebutnya dengan '''Gloah'''. Di Madura, jarak disebut dengan '''Kalĕkĕ'''.<ref name=":0" />
Baris 23:
== Morfologi ==
[[Berkas:Ricinus_communis_DSC_0022.JPG|jmpl|kiri|''Ricinus communis'' ([[La Gomera]])]]
Jarak memiliki batang berbentuk bulat licin, berongga, berbuku-buku jelas dengan tanda bekas tangkai daun yang lepas. Warna tumbuhan hijau bersemburat merah, sedangkan daunnya tumbuh berseling berbentuk bulat dan ujungnya sedikit runcing. Biasanya daun jarak berwarna hijau tua pada permukaan atas dan hijau muda pada bagian permukaan bawah. Buahnya berbentuk bulat dan berkumpul pada tandan, namuntetapi ada juga yang bentuknya sedikit lonjong - yang dapat ditemukan pada tumbuhan jarak di daerah Bali.<ref name=":0"> Lestari, Ratna Dwi. Pohon Jarak. Percik Yunior Edisi 6. Oktober 2008. ISSN 1978-5429</ref> Buahnya berwarna hijau ketika masih muda dan kuning jika sudah masak. Buah terbagi menjadi 3 ruang, masing-masing ruang berisi 1 biji. Biji berbentuk bulat lonjong, berwarna coklat kehitaman dan mengandung banyak minyak<ref>Cronquist, A. (1981). ''An Integrated System of Classification of Flowering Plants''. New York: Columbia University Press. Hal 234</ref>
 
== Manfaat ==
Baris 61:
 
=== 3. Persyaratan Tumbuh ===
Tanaman jarak termasuk tanaman yang mudah adaptasi dengan lingkungan baru, namuntetapi alangkah baiknya jika tanaman jarak tumbuh dengan lingkungan yang optimal, dengan ketinggian tempat 0-1000 m Dpl, suhu berkisar antara 18 derajat celcius – 30 derajat celcius, curah hujan 300 mm – 1200 mm per tahun, drainase baik, tidak tergenang, dan pH tanah 5.0 – 6.5.
 
==== 3.1 Tanah ====
Baris 271:
 
== Produk Sekunder ==
Produk utama dari tanaman jarak adalah minyak, namuntetapi sisa bahan berupa bungkil dan sludge dapat dimanfaatkan dari buah jarak. Produk pendamping tersebut antara lain biobriket, pupuk organik, pakan ternak, serta juga dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan sabun mandi dan kosmetik<ref name=":4" />.
 
=== 1.1   Material Polimer ===
Baris 330:
 
=== 1.5   Obat-Obatan ===
Walaupun minyak jarak dikenal bermanfaat untuk mengobati beberapa penyakit, namuntetapi penggunaan obat ini masih relatif sedikit. Minyak jarak dapat dimanfaatkan sebagai obat pencahar, antidiare ataupun aditif dalam obat-obatan. Turunan minyak jarak juga dapat digunakan sebagai pengemulsi dari bahan nonpolar. Pemanfaatan paling terbaru yaitu penggunaan minyak jarak yaitu sebagai kendaraan pengiriman obat yang sangat nonpolar seperti obat antikanker paclitaxel dan docetaxel<ref name=":2" />.
 
= Kajian metabolomik yang telah dilakukan =
Baris 347:
Selanjutnya, pendekatan proteomik menghasilkan wawasan besar ke biologi sistem tanaman secara umum dan dapat mengeksplorasi jalur metabolisme jarak. Pengetahuan tentang kandungan protein dan pola distribusi dalam mengembangkan benih sebagai jaringan harus mendapat perhatian khusus, dan akan memberikan rincian mekanisme pengaturan di Jatropha [8]. Oleh karena itu, teknologi penting untuk meningkatkan deteksi protein yang berlimpah, serta anotasi protein seperti analisis protein target dan non-target. Bertentangan dengan proteomik, yang analisisnya dapat dimulai dari urutan genomik, untuk metabolomik tidak ada referensi inisiasi. Meskipun 164 senyawa dan beberapa jalur metabolisme penting di ''Jatropha'' telah dikenali, pemahaman kita tentang jalur kompleks dan bagaimana mereka diatur dalam kondisi tekanan yang berbeda masih jauh dari lengkap<ref name=":6" />
 
Proses pembentukan biodiesel yang berasal dari tanaman jarak juga dapat dilakukan analisis metabolomik lebih lanjut yaitu dengan menganalisis kandungan metabolit yang ada pada metil ester yang dihasilkan dari proses ekstraksi minyak dari biji jarak. Untuk membuat biodiesel dari minyak jarak maka harus melalui tahap transesterifikasi, namuntetapi proses ini biasanya dilakukan masih secara fisika dan kimia, yaitu dengan melakukan pengepresan kemudian minyak jarak diproses lebih lanjut dengan metode esterifikasi-transesterifikasi untuk menurunkan kandungan asam lemak bebas yang dapat menurunkan kualitas dari minyak jarak sebagai bahan baku biodiesel. Tetapi transesterifikasi secara kimia memiliki kekurangan yaitu ''yield'' yang tidak begitu tinggi dan sulit untuk melakukan pemulihan gliserol. Cara enzimatis untuk transesterifikasi dapat dilakukan menggunakan bakteri dapat melakukan transesterifikasi lebih spesifik, pemulihan gliserol serta ''yield'' metil ester yang lebih tinggi sebagai bahan baku biodiesel. Untuk menguji dan membandingkan hasil antara proses transesterifikasi antara keduanya, maka dapat dilakukan analisis metabolomik untuk melihat pengaruh dari proses transesterifikasi bakteri tersebut. Hasil yang ada dibandingkan dengan standar mutu biodiesel yang ada. Dengan analisis metabolomik ini maka akan turut mengembangkan kualitas dari minyak jarak sebagai bahan baku pembuatan biodiesel. Oleh karena itu, analisis metabolomik penting akan mendukung pemahaman dan peningkatan tanaman jarak sebagai sumber biofuel. Ketika akan lebih banyak senyawa berupa metabolit-metabolit baru yang akan diketahui dari pendekatan metabolomik serta fungsinya secara jelas dan peranan dalam metabolisme jarak diketahui dengan baik, harga tanaman jarak akan dapat meningkat karena nilai yang terkandung didalamnya juga semakin tinggi. Diharapkan kajian metabolit pada pengembangan benih jarak dapat menaikkan harga jarak hingga Rp 1200/kg, dan analisis metabolit secara keseluruhan dari setiap bagian tanaman jarak untuk keperluan farmasi dapat meningkatkan harga tanaman jarak yang semula hanya Rp 700/kg menjadi Rp 1000/kg atau lebih<ref name=":6" />
 
== Referensi ==