James Brooke: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wikinesia (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 24:
Dia dikenal sebagai Rajah Putih. Gelar ini diberikan oleh [[Sultan Brunei]] dan suku Iban di Kalimantan karena jasanya dalam membantu Brunei menghadapi pemberontakan saat itu. Gelar ini diresmikan pada 1841. Brooke dikirim ke Myanmar (Burma) dengan pasukan EIC pada 1825, terluka, kemudian dikirim ke Inggris untuk penyembuhan. Pada tahun 1830, ia kembali ke Madras, India untuk kembali bergabung dengan pasukan EIC.
 
Ia mencoba berdagang di [[Timur Jauh]], namuntetapi tak sukses. Pada 1835, ayahnya meninggal dan mewariskan 30.000 [[poundsterling]] yang digunakannya untuk membeli kapal ''the Royalist''. Ia kemudian merencanakan pelayaran ke [[Borneo]], dan tiba di [[Kuching]] pada Agustus 1838. Di sana ia menyaksikan pemberontakan orang [[Dayak]] melawan [[Sultan Brunei]]. Ia kemudian menawarkan pertolongannya kepada Sultan, dan sebagai akibatnya diberi gelar Rajah Sarawak oleh sang Sultan yang berterima kasih (walau deklarasi resmi tak dibuat sampai 18 Agustus 1842).
 
Brooke mulai mendirikan dan mempererat kekuasaannya atas Sarawak; memperbaiki administrasi, menyusun hukum dan melawan perompakan yang menjadi persoalan terus menerus sepanjang pemerintahannya. Brooke kembali ke Inggris pada 1847 untuk sementara waktu, di sana ia diberi gelar "Freedom of the City" dari kota [[London]], diangkat sebagai gubernur dan komisioner tinggi [[Labuan]], konjen Inggris di Borneo dan dibentuklah KCB.