Ateisme: Perbedaan antara revisi

[revisi terperiksa][revisi terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 112.215.200.31 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Mimihitam
Tag: Pengembalian
LaninBot (bicara | kontrib)
k Menghilangkan spasi sebelum tanda koma dan tanda titik dua
Baris 47:
Pada tahun 1772, [[Baron d'Holbach]] mengatakan bahwa "Semua anak-anak dilahirkan sebagai ateis, karena mereka tidak tahu akan Tuhan."<ref>{{cite book|last=d'Holbach|first=P. H. T.|authorlink = Baron d'Holbach|title=Good Sense|url=http://www.gutenberg.org/etext/7319|accessdate=27-10-2006|year=1772}}</ref> [[George H. Smith]] (1979) juga menyugestikan bahwa: "Orang yang tidak kenal dengan teisme adalah ateis karena ia tidak percaya pada tuhan. Kategori ini juga akan memasukkan anak dengan kapasitas konseptual untuk mengerti isu-isu yang terlibat, tetapi masih tidak sadar akan isu-isu tersebut (''sebagai ateis''). Fakta bahwa anak ini tidak percaya pada tuhan membuatnya pantas disebut ateis."<ref>{{harvnb|Smith|1979|p=14}}.</ref> Smith menciptakan istilah ''ateisme implisit'' untuk merujuk pada "ketiadaan kepercayaan teistik tanpa penolakan yang secara sadar dilakukan" dan ''ateisme eksplisit'' untuk merujuk pada definisi ketidakpercayaan yang dilakukan secara sadar.
 
Dalam kebudayaan Barat, pandangan bahwa anak-anak dilahirkan sebagai ateis merupakan pemikiran yang baru. Sebelum abad ke-18, keberadaan Tuhan diterima secara sangat luas sedemikiannya keberadaan ateisme yang benar-benar tidak percaya akan Tuhan itu dipertanyakan keberadaannya. Hal ini disebut ''theistic innatism'' (pembawaan lahir teistik), yakni suatu nosi bahwa semua orang percaya pada Tuhan dari lahir. Pandangan ini memiliki konotasi bahwa para ateis hanyalah menyangkal diri sendiri.<ref>{{cite book|last=Cudworth|first=Ralph|authorlink = Ralph Cudworth|title=The True Intellectual System of the Universe: the first part, wherein all the reason and philosophy of atheism is confuted and its impossibility demonstrated|year=1678}}</ref> Terdapat pula sebuah posisi yang mengklaim bahwa ateis akan dengan cepat percaya pada Tuhan pada saat krisis, bahwa ateis percaya pada tuhan pada saat [[Kematian|meninggal dunia]], ataupun bahwa "tidak ada ateis dalam lubang perlindungan perang (''no atheists in foxholes'')."<ref>Lihat : {{cite web|url=http://www.lds-mormon.com/atheist.shtml|title=Atheists call for church head to retract slur|date=1996-09-03|accessdate=2008-07-02}}</ref> Beberapa pendukung pandangan ini mengklaim bahwa keuntungan antropologis agama membuat manusia dapat mengatasi keadaan susah lebih baik.<!--(cf.[[opium of the people]] Karl Marx, Contribution to the Critique of Hegel's Philosophy of Right, Deutsch-Französische Jahrbücher February, 1844)--> Beberapa ateis menitikberatkan fakta bahwa terdapat banyak contoh yang membuktikan sebaliknya, di antaranya contoh-contoh "ateis yang benar-benar berada di lubang perlindungan perang."<ref>{{cite web |last=Lowder |first=Jeffery Jay |year=1997 |title=Atheism and Society |url=http://www.infidels.org/library/modern/jeff_lowder/society.html |accessdate=10-01-2007 }}.</ref>
 
=== Kuat dan lemah ===