Buddhisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pierrewee (bicara | kontrib)
+
LaninBot (bicara | kontrib)
k Menghilangkan spasi sebelum tanda koma dan tanda titik dua
Baris 95:
| publisher = Bhagavant.com
| access-date = 24-12-2015
| quote = }}</ref> :
 
* '''Kebenaran Ariya tentang Dukkha''' (''Dukkha Ariya Sacca'')
Baris 113:
Marga adalah jalan pelepasan. Jalan pelepasan merupakan cara-cara yang harus ditempuh kalau kita ingin lepas dari kesengsaraan.
 
Pada bagian ini Guru Buddha menjelaskan bahwa ada jalan atau cara untuk menghentikan dukkha, yakni melalui [[Jalan Mulia Berunsur Delapan]]. Jalan Menuju Terhentinya Dukkha dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu<ref name="catur"/> :
** Kebijaksanaan (''Panna''), terdiri dari Pengertian Benar (''sammä-ditthi'') dan Pikiran Benar (''sammä-sankappa'')
** Kemoralan (''Sila''), terdiri dari Ucapan Benar (''sammä-väcä''), Perbuatan Benar (sammä-kammanta''), dan Pencaharian Benar (''sammä-ajiva'')
Baris 134:
| quote = }}</ref>.
 
Berikut pengelompokan unsur yang terkandung di dalamnya :
{|class="wikitable"
|-
Baris 184:
 
3. Ucapan Benar (''Sammã Vãca'')<br/>
Ucapan Benar adalah berusaha menahan diri dari berbohong (musãvãdã), memfitnah (pisunãvãcã), berucap kasar/caci maki (pharusavãcã), dan percakapan-percakapan yang tidak bermanfaat/pergunjingan (samphappalãpã). Dapat dinamakan Ucapan Benar, jika dapat memenuhi empat syarat di bawah ini :
:a. Ucapan itu benar
:b. Ucapan itu beralasan
Baris 244:
| publisher = Bhagavant.com
| access-date = 24-12-2015
| quote = }}</ref> :
 
"Para bhikkhu, cetana (kehendak)lah yang kunyatakan sebagai kamma. Setelah berkehendak, orang melakukan suatu tindakan lewat tubuh, ucapan atau pikiran."
Baris 252:
Kamma atau sering disebut sebagai Hukum Kamma merupakan salah satu hukum alam yang bekerja berdasarkan prinsip sebab akibat. Selama suatu makhluk berkehendak, melakukan kamma (perbuatan) sebagai sebab maka akan menimbulkan akibat atau hasil. Akibat atau hasil yang ditimbulkan dari kamma disebut sebagai ''Kamma Vipaka''.
 
Dalam '''Samuddaka Sutta; Samyutta Nikaya 11.10 {S 1.227}''', Guru Buddha menjelaskan cara bekerjanya kamma<ref name="bhagavant"/> :
"Sesuai dengan benih yang di tabur, begitulah buah yang akan dipetiknya. Pembuat kebajikan akan mendapatkan kebaikan, pembuat kejahatan akan memetik kejahatan pula. Taburlah biji-biji benih dan engkau pulalah yang akan merasakan buah daripadanya".
 
Baris 327:
| publisher = Paritta dan Lagu Buddhis
| access-date = 20 Desember 2015
| quote = }}</ref> :
* ''Panatipata Veramani Sikkhapadam Samadiyami''
* ''Adinnadana Veramani Sikkhapadam Samadiyami''
Baris 462:
[[Tiongkok]] merupakan negara dengan populasi Buddhis terbesar, sekitar 244 juta jiwa atau 18,2% dari total populasinya.<ref group="web" name="auto"/> Mereka kebanyakan adalah pengikut [[Agama Buddha di Tiongkok|aliran Buddhisme]] [[Mahayana]], menjadikan Mahayana sebagai aliran Buddhis yang terbesar dibandingkan tradisi lainnya. Mahayana, juga dipraktikkan secara luas di [[Asia Timur]], diikuti oleh lebih dari setengah populasi Buddhis dunia.<ref group="web" name="auto"/>
 
Berdasarkan analisis demografi yang dilaporkan oleh Peter Harvey (2013){{sfn|Harvey|2013|p=5}} :
''Mahayana'' memiliki 360 juta pemeluk; ''[[Theravada]]'' memiliki 150 juta pemeluk; dan ''[[Vajrayana]]'' memiliki 18,2 juta pemeluk. Di luar Asia, jumlah umat Buddha sebanyak tujuh juta jiwa.
 
Menurut ''Johnson and Grim'' (2013), agama Buddha telah tumbuh dari total 138 juta penganut pada tahun 1910, dengan 137 juta berada di [[Asia]], menjadi 495 juta pada tahun 2010, dengan 487 juta berada di Asia.{{sfn|Johnson |2013|pp=34–37}}
 
Sepuluh negara di dunia dengan populasi mayoritas Buddhis terbesar :
{| class="wikitable sortable"
|+ Buddhisme menurut persentase per tahun 2010{{sfn|Pew Research Center|2012|p=}}