Icuk Sugiarto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis)
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 24:
Teknik-teknik tajam yang dahulu digunakannya pada setiap pertandingan seakan melegenda. Bahkan hingga kini, diusianya yang ke 46, ia masih belum kehilangan kelihaiannya dalam bemain bulu tangkis. Hal ini dibuktikan dengan kepiawaiannya melatih anak didiknya di klub [[PB Pelita Bakrie]].
 
Suami dari [[Hj. Nina Yaroh]] dan ayah dari Natassia Octaviani Sugiarto, [[Tommy Sugiarto]], dan Jauza Fadhilla Sugiarto ini seakan tak dapat dipisahkan dari bulu tangkis. Kendati kariernya menjadi atlet bulu tangkis telah selesai, namuntetapi dia tetap berjuang dengan segala cara untuk meningkatkan permainan atlet-atlet bulu tangkis Indonesia agar selalu dapat menorehkan prestasi tertinggi pada setiap pertandingannya.
 
== Latar belakang dan keluarga ==
Baris 42:
 
Tampaknya Icuk Sugiarto memang tak dapat jauh dari dunia bulu tangkis. Karena selain Tommy Sugiarto yang telah mengikuti jejaknya untuk menjadi pemain bulu tangkis profesional, Hj. Nina Yaroh, sang istri, saat ini juga menjabat sebagai Ketua Kepengurusan cabang [[PBSI]] daerah Jakarta Barat. Terbukti sekali kecintaan Icuk pada bulu tangkis sangat tinggi, karena baginya bulu tangkis
bukan lagi sekadar olahraga yang dapat mendatangkan medali dari pertandingan-pertandingan dalam dan luar negeri, namuntetapi lebih pada sesuatu yang telah merekatkan hubungannya dengan keluarga.
 
== Kiprah keatletan Icuk Sugiarto ==
Baris 172:
== Kiprah paska keatletan ==
 
Kendati Icuk Sugiarto telah menggantungkan raketnya pada tahun 1989, namuntetapi sang [[Juara Dunia tahun 1983]] ini seakan tak mau melupakan bidang yang telah membesarkan namanya. Merasa memiliki tanggung jawab untuk memajukan dunia dunia bulu tangkis dalam negeri agar tak pernah kalah dengan negara-negara lain, Icuk pun masih tetap meluangkan waktunya untuk berkiprah dalam dunia bulu tangkis walau saat ini berada di balik layar.
 
Saat ini ia tercatat sebagai pelatih di [[PB Pelita Bakrie]]. Kerja kerasnya telah membuahkan hasil dengan mencetak atlet-atlet muda handal semisal [[Candra Wijaya]], [[Nova Widianto]], [[Markis Kido]], [[Vita Marissa]], [[Toni Gunawan]]
Baris 180:
namun juga dapat digali di daerah-daerah, oleh karena itu pelakuan atlet baik yang berada di pusat maupun di daerah haruslah sama.
 
Tidak hanya atlet saja yang menjadi perhatiannya, namuntetapi juga basib para mantan atlet yang telah berjasa mengharumkan nama bangsa baik pada kancah nasional maupun internasional. Masalah-masalah yang terkait dengan keadaan ekonomi dan status kewarganegaraan mantan atlet (dan atlet saat ini)
juga tak luput dari perhatiannya. Keinginannya saat ini adalah lebih meningkatkan prestasi [[bulu tangkis]] [[Indonesia]] di kancah internasional yang sempat selama beberapa tahun ini mati suri dengan membangun [[struktur organisasi]] yang kuat pada tubuh [[PBSI]].