Pangeran Puger: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 202.80.216.67 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh AABot
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 21:
Penolakan tersebut menyebabkan terjadinya perang saudara. Akhirnya, pada tanggal [[28 November]] [[1681]] Sunan Ingalaga menyerah kepada Jacob Couper, perwira [[VOC]] yang membantu Amangkurat II. Sunan Ingalaga pun kembali bergelar Pangeran Puger dan mengakui kedaulatan kakaknya sebagai [[Amangkurat II]].
 
Kekalahan Pangeran Puger menandai berakhirnya [[Kesultanan Mataram]] yang kemudian menjadi daerah bawahan [[Kasunanan Kartasura]]. Meskipun demikian, naskah-naskah babad tetap memuji keberadaan Pangeran Puger sebagai orang istimewa di Kartasura. Yang menjadi raja memang Amangkurat II, namuntetapi pemerintahan kasunanan seolah-olah berada di bawah kendali adiknya itu. Hal ini dapat dimaklumi karena naskah-naskah babad ditulis pada zaman kekuasaan raja-raja keturunan Pangeran Puger.
 
== Kematian Kapten Tack ==
[[Amangkurat II]] berhasil naik takhta berkat bantuan [[VOC]], namuntetapi disertai dengan perjanjian yang memberatkan pihak [[Kasunanan Kartasura|Kartasura]]. Ketika keadaan sudah tenang, Patih Nerangkusuma yang anti [[Belanda]] mendesaknya supaya mengkhianati perjanjian tersebut.
 
Pada tahun [[1685]] Amangkurat II melindungi buronan VOC bernama [[Untung Suropati]]. Kapten [[François Tack]] datang ke Kartasura untuk menangkapnya. Amangkurat II pura-pura membantu VOC. Namun diam-diam, ia juga menugasi Pangeran Puger supaya menyamar sebagai anak buah Untung Suropati.