Pakubuwana II: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Maulana.AN (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 34:
Pakubuwana II naik takhta tanggal [[15]] [[Agustus]] [[1726]] dalam usia 15 tahun. Karena masih sangat muda, beberapa tokoh istana bersaing untuk menguasainya. Para pejabat [[Kartasura]] pun terbagi menjadi dua kelompok, yaitu golongan yang bersahabat dengan [[VOC]] dipelopori '''Ratu Amangkurat''' ([[ibu suri]]), dan golongan anti [[VOC]] dipelopori '''Patih Cakrajaya'''.
 
Tokoh penting lain adalah '''Arya Mangkunegara''' kakak Pakubuwana II (lain ibu) yang dulu terlibat [[Perang Suksesi Jawa Kedua]], namuntetapi menyerah dan diampuni ayahnya ([[Amangkurat IV]]). Kini ia menjadi tokoh kuat yang dibenci Patih Cakrajaya. Pada tahun [[1728]] Cakrajaya berhasil menjebaknya seolah ia berselingkuh dengan istri Pakubuwana II. Atas desakan Pakubuwana II, [[VOC]] terpaksa membuang Arya Mangkunegara ke [[Srilangka]], kemudian ke [[Tanjung Harapan]].
 
Pada tahun [[1732]] terjadi perselisihan antara Pakubuwana II dengan Patih Cakrajaya (yang juga bergelar Danureja). Pakubuwana II meminta [[VOC]] membuang patihnya itu tahun [[1733]]. Tentu saja [[VOC]] melaksanakan permintaan tersebut dengan senang hati. Sebagai patih baru ialah Natakusuma yang ternyata juga anti [[VOC]].
Baris 62:
 
== Keadaan Surakarta Belum Aman ==
Posisi [[Cakraningrat IV]] makin kuat. Ia banyak merebut daerah-daerah di [[Jawa Timur]] dalam penumpasan Geger Pacinan. Daerah-daerah tersebut ingin dimasukkannya ke dalam wilayah [[Pulau Madura|Madura]], namuntetapi ditolak [[VOC]].
 
[[Cakraningrat IV]] akhirnya memberontak pula. [[VOC]] secara resmi memerangi bekas sekutunya itu pada [[Februari]] [[1745]]. Beberapa bulan kemudian [[Cakraningrat IV]] terdesak dan melarikan diri ke [[Banjarmasin]]. Namun, sultan negeri itu justru menangkap dan menyerahkannya kepada [[VOC]]. [[Cakraningrat IV]] pun dibuang ke [[Tanjung Harapan]].<ref>{{en}} {{cite book|pages=223|url=http://books.google.co.id/books?id=oQ9XAAAAMAAJ&dq=Sdsra%20Rdna%20Deningrat%20Banjermdsin&pg=PA223#v=onepage&q=Sdsra%20Rdna%20Deningrat%20Banjermdsin&f=false|title=The history of Java|volume=2|first=Sir Thomas Stamford|last=Raffles|publisher=Printed for Black, Parbury, and Allen, Booksellers to the Hon. East-India Company ... and John Murray|year=1817}}</ref>
Baris 68:
Sisa-sisa pendukung pemberontakan Tionghoa yang masih bertahan adalah Raden Mas Said putra Arya Mangkunegara. Pakubuwana II mengumumkan sayembara berhadiah tanah Sokawati untuk siapa saja yang berhasil merebut daerah itu dari tangan Mas Said.
 
Pangeran Mangkubumi adik Pakubuwana II memenangkan sayembara itu tahun [[1746]]. Ia dulu juga ikut mendukung pemberontakan Tionghoa, namuntetapi kembali ke istana dan diterima Pakubuwana II. Saingan politiknya, yaitu Patih Pringgalaya membujuk raja supaya tidak menyerahkan hadiah sayembara tersebut.
 
Muncul pula gubernur jenderal [[VOC]] [[Baron van Imhoff]] yang memperkeruh suasana. Ia datang ke [[Surakarta]] mendesak Pakubuwana II agar menyewakan daerah pesisir kepada [[VOC]] dengan harga 20.000 [[real Spanyol]] tiap tahun. Pangeran Mangkubumi menentang hal itu. Terjadilah pertengkaran di mana [[Baron van Imhoff|van Imhoff]] menghina Mangkubumi di depan umum.