Menaka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 9 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q2367292
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 19:
Pada suatu ketika, ia diutus oleh [[Indra]], Raja para [[Dewa (Hindu)|Dewa]], untuk menggagalkan tapa yang dilakukan oleh [[Wiswamitra]]. Namun ia takut menjalankan tugas sendirian, sebab ia tahu bahwa kutukan [[Wiswamitra]] yang sedang marah sangat dahsyat. Akhirnya Indra menjamin bahwa ia akan ditemani oleh Dewa [[Bayu]] dan Dewa [[Kama]]. Setelah yakin dengan jaminan [[Indra]], Menaka menuju ke tempat pertapaan [[Wiswamitra]].
 
Setelah tiba di tempat tujuan, Dewa [[Bayu]] menyebarkan bau harum Menaka untuk memancing asmara [[Wiswamitra]]. Setelah Wiswamitra membuka mata, Dewa [[Bayu]] menyingkap kain yang dikenakan Menaka. Pada saat itulah, Dewa [[Kama]] memanah Wiswamitra dengan panah asmara. Akhirnya, nafsu asmara Wiswamitra bangkit untuk mencintai Menaka. Selama beberapa tahun keduanya menjalin cinta, namuntetapi Wiswamitra akhirnya sadar bahwa Menaka hanyalah godaan yang diberikan oleh [[Indra]] untuk menggoda tapanya. Dengan sorot mata yang memancarkan kemarahan, Wiswamitra memandang Menaka. Menaka gemetar ketakutan dan memohon ampun di hadapan Wiswamitra supaya ia tidak dikutuk, sebab ia hanya menjalankan tugas.
 
[[Wiswamitra]] tidak mengutuk Menaka, namuntetapi ia kecewa sebab pantangan yang ia taati selama bertahun-tahun dilanggarnya karena telah menjalin cinta dengan bidadari Menaka. Akhirnya Wiswamitra pergi meninggalkan Pushkara dan pergi menuju [[Himalaya]] untuk melanjutkan tapanya. Beberapa versi mengatakan bahwa Wiswamitra mengutuk Menaka agar mereka melupakan segala cintanya.
 
Karena telah menyelesaikan tugasnya, Menaka kembali ke [[kahyangan]], namuntetapi ia juga hamil setelah menjalin hubungan asmara dengan [[Wiswamitra]]. Di hulu sungai [[Malini]] yang terletak di kaki Gunung [[Himalaya]], Menaka melahirkan seorang bayi perempuan. Bayi tersebut ditinggalkan begitu saja sementara sang ibu terbang ke kahyangan. Kamudian [[Bagawan Kanwa]] yang sedang berada di dekat sungai Malini menemukan bayi tersebut sedang dijaga oleh burung ''Sakuni''. Karena kasihan, bayi itu dipungut lalu diberi nama "[[Sakuntala]]", oleh sebab ia dirawat oleh burung ''Sakuni''. Sakuntala lalu menikah dengan [[Duswanta]], dan melahirkan seorang raja terkenal yang bernama [[Bharata (raja)|Bharata]].
 
== Lihat pula ==