Hanoman: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membatalkan 1 suntingan oleh 116.206.28.8 (bicara) ke revisi terakhir oleh Dimas Laksani(magic wand🌟) Tag: Pembatalan |
k namun (di tengah kalimat) → tetapi |
||
Baris 10:
| Senjata = Gada
}}
'''Hanoman''' ([[bahasa Sanskerta|Sanskerta]]: हनुमान्; ''Hanumān'') atau '''Hanumat''' ([[Sanskerta]]: हनुमत्; ''Hanumat''), juga disebut sebagai '''Anoman''', adalah salah satu [[dewa (Hindu)|dewa]] dalam kepercayaan [[agama Hindu]], sekaligus tokoh protagonis dalam [[wiracarita]] ''[[Ramayana]]'' yang paling terkenal. Ia adalah seekor [[kera]] putih dan merupakan putera Batara [[Bayu]] dan [[Anjani]], keponakan dari [[Subali]] dan [[Sugriwa]]. Menurut kitab ''Serat Pedhalangan'', tokoh Hanoman sebenarnya memang asli dari [[wiracarita]] ''[[Ramayana]]'',
== Kelahiran ==
Baris 20:
[[Berkas:Hanuman before Rama.jpg|kiri|300px|jmpl|Sebuah lukisan India. Dalam gambar tampak Hanoman menghadap [[Rama]] bersama istrinya [[Sita]], dan [[Laksmana]] (paling kanan).]]
Salah satu versi mengatakan bahwa Hanoman lahir secara tidak sengaja karena hubungan antara [[Bayu]] dan Anjani. Diceritakan bahwa pada suatu hari, Dewa [[Bayu]] melihat kecantikan Anjani, kemudian ia memeluknya. Anjani marah karena merasa dilecehkan. Namun Dewa [[Bayu]] menjawab bahwa Anjani tidak akan ternoda oleh sentuhan Bayu. Ia memeluk Anjani bukan di badannya,
Sebagai putera Anjani, Hanoman dipanggil Anjaneya (diucapkan "Aanjanèya"), yang secara harfiah berarti "lahir dari Anjani" atau "putera Anjani".
Baris 44:
[[Berkas:Hanuman in Terra Cotta.jpg|kiri|240px|jmpl|Ukiran tanah liat yang menggambarkan Hanoman sedang mengangkat Gunung Dronagiri.]]
Karena bujukan para [[wanara]], Hanoman teringat akan kekuatannya dan terbang menyeberangi lautan agar sampai di [[Alengka]]. Setelah ia menginjakkan kakinya di sana, ia menyamar menjadi monyet kecil dan mencari-cari [[Sita]]. Ia melihat Alengka sebagai benteng pertahanan yang kuat sekaligus kota yang dijaga dengan ketat. Ia melihat penduduknya menyanyikan [[mantra|mantra-mantra]] [[Weda]] dan lagu pujian kemenangan kepada [[Rahwana]]. Namun tak jarang ada orang-orang bermuka kejam dan buruk dengan senjata lengkap. Kemudian ia datang ke istana Rahwana dan mengamati wanita-wanita cantik yang tak terhitung jumlahnya,
Kemudian Hanoman melihat [[Rahwana]] merayu [[Sita]]. Setelah Rahwana gagal dengan rayuannya dan pergi meninggalkan Sita, Hanoman menghampiri Sita dan menceritakan maksud kedatangannya. Mulanya Sita curiga,
=== Terbakarnya Alengka ===
|