Wang Dun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (-Walikota, +Wali kota; -walikota, +wali kota)
LaninBot (bicara | kontrib)
k ibukota → ibu kota
Baris 9:
Melihat ambisi Wang yang begitu besar, Kaisar Yuan mulai merasa takut padanya sehingga ia mengumpulkan orang-orang yang tidak suka pada Wang seperti [[Liu Huai]] dan [[Diao Xie]]. Ia juga mulai memangkas kekuasaan keluarga Wang dalam pemerintahan, termasuk Wang Dao, yang membuat Wang Dun marah. Para bawahan Wang seperti [[Shen Chong]] dan [[Qian Feng]] membujuknya agar melakukan kudeta militer untuk menggulingkan Kaisar Yuan. Tahun [[320]], kaisar mengangkat [[Sima Cheng]], pangeran Qiao, sebagai gubernur Xiangzhou (sekarang Hunan), ini berarti menolak usul Wang yang merekomendasikan Shen. Namun saat itu Wang merasa belum siap untuk memberontak, sehingga ia menerima keputusan tersebut. Tahun [[321]], kaisar memberikan komando atas sejumlah besar pasukan yang kuat kepada [[Dai Yuan]] dan Liu Huai dengan alasan untuk mempertahankan negara terhadap kerajaan [[Zhao Akhir]], namun tujuan sebenarnya adalah untuk berjaga-jaga dari kemungkinan Wang memberontak.
 
Pada musim semi tahun [[332]], Wang mengangkat senjata melawan kaisar dengan dalih bahwa kaisar telah dimanipulasi oleh Dai dan Liu, sehingga ia wajib membersihkan pemerintahan dari orang-orang seperti mereka. Ia membujuk [[Gan Zhuo]], gubernur Liangzhou (sekarang wilayah barat laut Hubei dan tenggara [[Shaanxi]]) dan Sima Cheng, gubernur Xiangzhou untuk turut serta dalam pemberontakan. Namun keduanya menentang ajakan itu dan melawan walau bukan tandingan pasukan Wang, bahkan terhadap pasukan garis belakang pun keduanya tidak sanggup memberikan perlawanan efektif. Pasukan Wang dengan cepat tiba di ibukotaibu kota Jiankang dan mengalahkan pasukan kekaisaran, dengan mudah mereka menduduki dan menjarah ibukotaibu kota. Liu Huai kabur ke Zhao Akhir, sementara Diao, Dai dan [[Zhou Yi]] dibunuh. Kaisar Yuan dipaksa menyerah dan menganugerahi Wang kekuasaan yang lebih besar di barat. Wang merasa puas dengan negosiasi itu sehingga membiarkan kaisar tetap bertahta dan mengurungkan niatnya untuk mendepak [[Kaisar Ming dari Jin|Sima Shao]], putra sulung Kaisar Yuan, dari posisi putra mahkota (Wang sebenarnya takut akan ketegasan dan kecakapan pangeran itu). Wang memimpin pasukannya kembali ke pusat kekuasaannya di Wuchang (sekarang [[Ezhou]], [[Hubei]]). Dalam perjalanan pulang ia membunuh Sima Cheng dan Gan Zhuo yang dulu menentangnya.
 
== Kampanye militer kedua melawan Jin ==
Setelah kekalahannya, Kaisar Yuan dirundung kesedihan dan akhirnya meninggal sekitar tahun baru [[323]]. Putra mahkota, Sima Shao, naik tahta sebagai Kaisar Ming dari Jin. Kaisar baru ini bersikap seolah-olah ia tunduk dan hormat pada Wang, ia menyerahkan banyak tanggung jawab militer dan pemerintahan padanya. Wang Dun menjadi semakin besar kepala karenanya, kaki tangannya seperti Qian dan Shen semakin korup dan sewenang-wenang. Karena masih merasa kuatir dan takut dengan keluarga Zhou Yi, musuh yang dibunuhnya dalam kudeta pertama dulu, pada tahun [[324]], ia memburu dan membunuhi anggota keluarga yang tersisa.
 
Pada akhir tahun itu juga, kesehatannya mulai memburuk. Ia mengangkat [[Wang Ying]], keponakan sekaligus putra angkatnya (Wang tidak memiliki putra), sebagai deputinya dan [[Wen Jiao]] sebagai wali kota Jiankang dengan tujuan agar mudah mengawasi gerak-gerik kaisar. Ia merencanakan agar setelah ia meninggal, Wang Ying akan memimpin pasukannya untuk menyerang Jiankang dan merebut tahta. Namun tanpa sepengetahuannya, Wen sebenarnya telah bekerja dibawah [[Yu Liang]], ipar kaisar. Begitu tiba di ibukotaibu kota Wen membeberkan kondisi Wang yang tengah terbaring sakit dan rencana kudetanya. Kaisar Ming memutuskan untuk mengambil tindakan pendahuluan, ia menyatakan bahwa Wang Dun adalah pemberontak serta memerintahkan para jenderal di perbatasan utara untuk menumpasnya. Mendengar kabar ini, Wang mengutus adiknya, [[Wang Han]] (ayah biologis Wang Ying) dan Qian Feng untuk bergerak ke timur untuk menyerang ibukotaibu kota. Namun kali ini pasukannya menderita kekalahan besar dari pasukan kekaisaran yang diperkuat oleh pasukan perbatasan yang terlatih dengan baik. Wang meninggal dalam kesedihannya setelah mendengar berita buruk mengenai kekalahan pasukannya. Wang Ying menyembunyikan kabar kematian ayah angkatnya dan meneruskan perlawanan namun pada akhirnya dikalahkan. Ia dan ayahnya ditangkap lalu dihukum mati. Jenazah Wang Dun diletakan dalam posisi berlutut dan dipancung sebelum dikembalikan pada keluarganya untuk dimakamkan.
 
{{lifetime|266|324|Wang Dun}}