Carlo I dari Napoli: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k ibukota → ibu kota
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 40:
 
== [[Perang Salib Ketujuh]] dan kembali ==
Carlo berlayar dengan sisa tentara perang salib dari [[Aigues-Mortes]] pada tahun 1248{{sfn|Runciman|1958|p=73}} dan berperang di [[Dimyath]] dan bergelut di [[Mansourah, Mesir]]. Namun kesalehannya tampaknya tidak sama dengan saudaranya, ([[Jean de Joinville]], menurut cerita Louis menangkapnya sedang berjudi di dalam perjalanan dari [[Mesir]] ke [[Akko]]), dan ia kembali dengan saudaranya Alphonse pada bulan Mei 1250. Selama ia absen, suatu pemberontakan terbuka pecah di Provence. Carlo bergerak untuk memadamkannya, dan Arles, Avignon, dan Barral dari Baux menyerah padanya pada bulan Juni 1251. Marseille dipegang sampai Juli 1252, namuntetapi kemudian menuntut untuk damai. Carlo memberlakukan perdamaian lunak, namuntetapi bersikeras untuk mengakui hak-haknya secara penuh, dan pengakuan atas kedaulatannya dengan Marseille.{{sfn|Runciman|1958|p=73–74|ps=: "In 1248 the discontent flared up into rebellion ... Arles submitted to [Charles] in April 1251, and Avignon in May. In June Barral of Les Baux surrendered. Marseilles ... sued for peace next July. Charles treated the leaders of the revolt with personal leniency, but insisted on his legal rights being clearly and definitively stated and recognized. The Marseillais ... recognized him as suzerain."}}
 
== Ambisi lebih besar ==
Pada bulan November 1252, kematian ibundanya [[Blanca dari Kastilia]] menyebabkannya pergi ke utara Paris dan bertugas sebagai rekan-pemimpin dengan saudaranya Alphonse.{{sfn|Runciman|1958|p=74}} Ketika berada di Paris, ia didekati oleh utusan-utusan dari [[Paus Innosensius IV]]. Innosensius IV kemudian berusaha untuk melepaskan Kerajaan Sisilia dari Kekaisaran Romawi Suci (di dalam pribadi [[Konrad IV dari Jerman]]), dan menawarkannya pada Carlo, setelah saudara iparnya, [[Richard dari Cornwall]] menolaknya. Namun Alphonse setuju dengan gagasan tersebut; dan Raja Louis langsung melarangnya. Menolak dengan keras, Carlo mendukung [[Marguerite II dari Flandria]] melawan putranya, [[Jan I dari Hainaut]], di dalam [[Perang suksesi Flandria|Perang suksesi Flandria dan Hainault]]. Ia menjaminnya [[Provinsi Hainaut]] atas jasanya. Raja Louis sekali lagi tidak setuju, dan sekembalinya dari [[Outre-mer]] pada tahun 1254 ia mengembalikan Hainaut kepada Jan.{{sfn|Runciman|1958|p=74}}
 
Dengan kecewa Carlo kembali ke Provence, yang kembali bergolak. Mediasi Raja Louis menyebabkan suatu penyelesaian dengan Beatrice dari Savoia, yang mengembalikan Forcalquier dan melepaskan tuntutannya untuk pembayaran tunai dan uang pensiun. Marseille berusaha untuk melibatkan [[Pisa]] dan [[Alfonso X dari Kastilia]] di dalam pertengkaran, namuntetapi mereka terbukti tidak dapat diandalkan sebagai sekutu, dan sebuah kudeta oleh pendukung Carlo mengakibatkan penyerahan kekuasaan politik kota. Carlo menghabiskan beberapa tahun berikutnya diam-diam dengan meningkatkan kekuasaannya di perbatasan Provence. Pemberontakan yang terakhir terjadi pada tahun 1262, ketika absen di Prancis; Boniface dari Castellane memberontak lagi, juga Marseille dan Hugues dari Baux. Namun Barral dari Baux sekarang setia kepada Carlo, dan Carlo dengan cepat kembali untuk menghancurkan para pemberontakan. Mediasi [[Chaime I dari Aragon]] mengantar penyelesaian; sementara itu Marseille dipaksa untuk membongkar benteng dan menyerahkan senjata, jika tidak akan dijatuhkan hukuman.{{sfn|Runciman|1958|p=74–76}} Anehnya kelonggaran ini berjalan dengan baik; akhirnya, rakyat Provençal terbukti sebagai pednukung setia Carlo dengan memberikan uang dan pasukan untuk penaklukkan selanjutnya. Banyak dari mereka yang diberikan jabatan tinggi di dalam wilayah-wilayahnya yang baru.
 
Dengan perampasan takhta Sisilia dari [[Konradin]] oleh [[Manfredi dari Sisilia]] pada tahun 1258, hubungan di antara kepausan dan [[Wangsa Hohenstaufen]] berganti lagi. Konradin dengan aman diasingkan di pegunungan [[Alpen]], kepausan sekarang menghadapi pemimpin militer yang cakap di Italia. Dengan demikian, ketika negosiasi rusak dengan Manfredi pada tahun 1262, [[Paus Urbanus IV]] sekali lagi menghalangi Hohenstaufen dari kerajaan, dan menawarkan mahkota kepada Carlo sekali lagi. Perampasan takhta Manfredi dari Konradin dinyatakan dari keberatan Louis; kali ini ia dibujuk untuk menerima tawaran itu, dan Carlo meratifikasi perjanjian dengan Paus pada bulan Juli 1263. Kondisi-kondisinya sangat menguntungkan paus; kerajaan tidak boleh bersatu kembali dengan kekaisaran, dan raja tidak pernah memegang jabatan Imperial atau kantor kepausan, atau ikut campur dengan hal-hal gerejawi di kerajaan. Namun demikian, Carlo menerima dengan penuh semangat. Untuk uang, ia memanggil bantuan dari bankir Sienese [[Orlando Bonsignori]]. Sepupu Carlo, [[Enrique dari Kastilia]], meminjamkannya empat puluh ribu ons emas untuk membiayai perang melawan Raja Manfredi. Pinjaman ini tidak pernah dilunasi. Enrique dari Kastilia marah atas kelalaian Carlo dan berganti pihak kepada Konradin dan berperang dengan sejumlah ksatria Spanyol melawan Carlo di [[Tagliacozzo]]. Enrique yang kalah dipenajra oleh Carlo selama 22 tahun di [[Canosa di Puglia]] dan [[Castel del Monte, Puglia|Castel del Monte]], dimana ia menulis novel ksatrianya yang terkenal, [[Amadis de Gaula]].<ref>[http://periodika.digitale-sammlungen.de/zblg/seite/zblg25-0692 Peter Herde ''Die Schlacht bei Taggliacozzo'']</ref>
Baris 69:
Carlo menjadi populer di Roma, dimana ia dipilih sebagai [[Komune Roma|Senator]] tunggal, dan diplomasinya telah dirusak oleh pendukung Manfredi di Italia utara. Sementara kampanye-kampanye Carlo tertunda karena kekurangan dana, Manfredi, anehnya bermalas-malasan dengan berburu di [[Puglia]], sementara dukungannya di Italia utara berkurang. Carlo mampu membawa tentara utamanya melalui Alpen, ia dan Beatrice dimahkotai pada tanggal 6 Januari 1266. Ketika pasukan Carlo memulai suatu kampanye yang besar, Manfredi tiba-tiba lesu dan bergerak menemuinya. Khawatir akan penundaan lebih lanjut dapat membahayakan kesetiaan para pendukungnya, ia menyerang pasukan Carlo, yang kemudian menyebar dari persimpangan bukit-bukit menuju [[Benevento]], pada tnaggal 26 Februari 1266. di dalam [[Petempuran Benevento]] yang menyusul, pasukan Manfredi dikalahkan dan ia tewas terbunuh. Setelah kematiannya, perlawanan di seluruh kerajaan runtuh, dan Carlo menjadi penguasa Sisilia.
 
Sementara administrasi Carlo di dalam kerajaannya yang baru umumnya adil, jujur, dan juga ketat. Seperti di Provence, ia bersikeras memaksimalkan pendapatan dan hak istimewa yang diperolehnya dari bawahan-bawahan barunya. Ia sangat tidak puas namun untuk sementara Carlo hanya dapat memfokuskan diri pada perluasan kekuasaannya di Italia utara (yang mengkhawatirkan Paus, yang cemas akan seorang raja yang kuat di seluruh Italia layaknya seorang kaisar). Namun Paus bersedia untuk memungkinkan hal tersebut, pada bulan September 1267 [[Konradin]] berbaris ke selatan untuk menuntut hak-haknya atas Hohenstaufen, dan salah satu pengikutnya menghasut pemberontakan di [[Sisilia]]. Ia memasuki Roma pada tanggal 24 Juli 1268, dimana kedatangannya disambut meriah. Pada [[Perang Tagliacozzo]], tanggal 23 Agustus 1268, tampaknya ia akan menang, namuntetapi serangan mendadak Carlo mengacaukan pasukan Konradin dan ia terpaksa melarikan diri ke Roma. Diberitahu tidak aman lagi, ia berusaha melarikan diri ke [[Genova]], namuntetapi tertangkap dan ditawan di dalam [[Castel dell'Ovo]] di [[Napoli]]. Di dalam uji coba yang secara saksama dikelola oleh Carlo, Konradin dituduh berkhianat dan dihukum penggal pada tanggal 29 Oktober 1268 pada usia 16 tahun. Pada akhir tahun 1270, Carlo merebut [[Lucera]]<ref>During the siege of Lucera, [[Peter of Maricourt]] (Petrus Peregrinus), who was serving in Charles' army, wrote his famous work on [[magnetism]], ''Epistola de magnete''.</ref> dan memadamkan suatu pemberontakan di Sisilia, ia mengeksekusi banyak tawanan. Dengan seluruh kerajaan yang gentar akan kepemimpinannya yang ketat dan adil ia siap untuk mempertimbangkan penaklukkan yang lebih besar.
 
== Ambisi di [[Kekaisaran Romawi Timur]] ==
Baris 78:
 
== [[Perang Salib Kedelapan]] ==
Untuk mengamankan posisinya di timur, ia mulai mempersiapkan perang salib untuk memulihkan Kekaisaran Timur. [[Kaisar Romawi Timur]], [[Mikhael VIII Palaiologos]], sangat khawatir dengan prospek: ia menulis kepada Raja Louis, menunjukkan bahwa ia terbuka untuk sebuah serikat sukarela Kekaisaran Timur dan gereja-gereja Yunani, dan menunjukkan gangguan penurunan atas konstantinopel akan berdampak pada proyek Perang salib Louis sendiri. Louis memandang ringan ketulusannya; namun ia sangat ingin memikul salib lagi, dan ia memberitahukan Carlo mengenai niat-niatnya itu. Carlo melanjutkan persiapannya melawan Konstantinopel, berharap salib akan ditunda, namuntetapi ia juga siap untuk mengubah perang salib saudaranya untuk keuntungannya sendiri. Khalifah [[Tunis]], [[Muhammad I al-Mustansir]], yang telah menjadi vasal Sisilia, namuntetapi tergoncang kesetiannya dengan jatuhnya Manfredi.<ref>{{cite web|title=Africa in Europe: Antiquity into the age of global expansion |last=Goodwin |publisher=Lexington Books |date=2009 |url=https://books.google.com/books?id=XKVzUulsp8EC&dq=Caliph+of+%5B%5BTunis%5D%5D,+%5B%5BMuhammad+I+al-Mustansir%5D%5D,+had+been+a+vassal+of+Sicily,&source=gbs_navlinks_s |accessdate=16 May 2015 |page=104}}</ref> Namun terdapat rumor bahwa ia diduga bersimpati kepada Kristen. Dengan demikian, Carlo menyarankan kepada saudaranya bahwa kedatangan Perang Salib yang mendukungnya mungkin membawa konversi Mustansir. Dengan demikian Louis mengarahkan [[Perang Salib Kedelapan]] melawan Tunis. Carlo belum tiba sampai akhir hari tanggal 25 Agustus 1270, hanya untuk menemukan bahwa saudaranya telah meninggal karena disentri pagi itu. Carlo mengambil kepemimpinan, dan setelah beberapa pertempuran, Mustansir menyimpulkan perjanjian perdamaian dan setuju untuk membayar upeti kepada Carlo. Penyakit itu terus menyerang pasukan dan badai menghancurkan armada perang yang terdiri dari 18 orang dan kapal-kapal kecil yang tak terhitung kembali ke Sisilia. Carlo sekali lagi terpaksa menunda rencana-rencananya melawan Konstantinopel.
 
== Penaklukkan Albania dan Perang Genova ==
Pada bulan Februari 1271, Carlo memperluas wilayah Adriatiknya dengan menangkap [[Durrës|Durazzo]], dan segera menguasai wilayah dalam Albania. Pada bulan Februari 1272, ia mengumumkan dirinya sendiri [[Kerajaan Albania (abad pertengahan)|Raja Albania]] dan melantik [[Gazzo Chinardo]] sebagai jenderal vikarisnya. Ia berharap untuk melasanakan ekspedisinya ke Konstantinopel lagi, namuntetapi ditunda oleh pemilihan [[Paus Gregorius X]], yang ditahbiskan pada tanggal 27 Maret 1272. Gregorius berharap untuk mendamaikan Eropa, menyatukan gereja-gereja [[Gereja Ortodoks|Yunani]] dan [[Gereja Katolik Roma|Latin]], dan meluncurkan Perang Salib baru. Untuk itu, ia mengumumkan [[Konsili Kedua Lyon|Konsili Lyon]], yang akan diselenggarakan pada tahun 1274, dan bekerja untuk mengatur pemilihan seorang kaisar.
 
Pada bulan November 1272, hubungan tegang di antara Carlo dan [[Guelf dan Ghibellin|Ghibellin]] yang memerintah [[Republik Genova|Genova]] akhirnya pecah menjadi perang. Pemberontakan Ghibellin pecah di seluruh bagian utara Italia, dan semakin menyita perhatian Carlo, bahkan Mikhael VIII Palaiologos bernegosiasi penyatuan gereja dengan Paus. Pada saat yang sama, ia mengontak Genova dan mengirim uang untuk mendorong pemberontakan di utara. Pada akhirnya ternyata Konsili Lyon sukses dan penyatuan gereja-gereja dinyatakan, Carlo dan [[Philippe I, Kaisar Romawi Timur]] terpaksa memperpanjang gencatan senjata dengan Mikhael. Hal ini merupakan berkah tersembunyi untuk Carlo, untuk Ghibellin sekarang menguasai sebagian besar utara, dan ia terpaksa mundur dari [[Piemonte]] pada akhir tahun 1275. Sebenarnya, Paus Gregorius tidak sepenuhnya merasa senang; ia menganggap Italia utara sebagai wilayah terbaik yang ditangani kaisar yang baru, [[Rudolf I dari Jerman|Rudolf I]], dan lebih memilih Carlo dibatasi di selatan. Jika ia ingin berperang, membiarkannya melihat ke [[Outre-mer]]. Untuk tujuan ini, Gregorius mendukung penjualan ke Carlo tuntutan-tuntutan [[Marie dari Antiokhia]] atas [[Kerajaan Yerusalem]], yang telah ditolak oleh ''[[Haute Cour Yerusalem|Haute Cour]]'' disana. Pada tanggal 18 Maret 1277, ia membeli tuntutannya dan mengambil gelar Raja Yerusalem, mengirim [[Roger dari San Severino]] sebagai bailli ke Akko. Disana Roger mengusir [[Balian dari Arsuf]], bailli [[Hugues III dari Siprus|Hugues III]], dan memaksa para bangsawan untuk bersumpah setia. Sementara itu, Gregorius telah digantikan oleh [[Paus Innosensius V]], yang mengatur perdamaian di antara Carlo dan Genova.
Baris 93:
 
== Vespiri siciliani ==
Mikhael tidak hanya bekerja pada bagian depan militer saja. Banyak pejabat Ghibellin melarikan diri dari Kerajaan Sisilia ke istana [[Pero III dari Aragon]], yang menikahi [[Custanza dari Sisilia|Custanza]], putri dan ahli waris Manfredi. bekas kanselir Manfredi, [[Giovanni da Procida]], telah mengatur hubungan di antara Mikhael, Pero dan pengungsi di istananya, dan konspirator-konspirator di pulau Sisilia itu sendiri. Pero mulai merakit armada di [[Barcelona]], dan berpura-pura untuk Perang Salib ke Tunis. Bahkan rencana utama Goivanni adalah untuk menempatkan Pero di atas takhta Sisilia, warisan Hohenstaufennya. Hasilnya adalah pemberontakan yang dikenal sebagai [[Vespiri siciliani]], yang dimulai di Palermo pada tanggal 29 Maret 1282 dan dengan cepat tumbuh menjadi pembantaian umum bangsa Prancis di Sisilia. Beberapa pejabat penting yang berperilaku baik diampuni, dan kota [[Messina]] yang masih dipegang untuk Carlo. Namun karena kesalahan diplomatik dari vikaris Carlo, [[Herbert dari Orléans]], Messina juga ikut memberontak pada tanggal 28 April 1282. Herbert mundur ke kastil [[Mategriffon]], namuntetapi terpaksa meninggalkan armada tentara salib yang dibakar.
 
Kabar tersebut mengejutkan Pero dari Aragon, yang berharap untuk ikut campur hanya setelah Carlo pergi ke Konstantinopel. Namun para konspirator, yang dibantu oleh Kaisar Mikhael (yang ingin melihat Carlo gagal di dalam ekspedisinya), mulanya telah mengatur pemberontakan. Pero tidak segera melibatkan diri; ia berlayar dengan armada ke Tunis, dimana ia menemukan bahwa orang-orang yang akan dikonversi atas nama Perang Salib telah ditangkap atau dieksekusi. Sementara ia menanti saatnya, bangsa Sisilia mengajukan kasasi ke Paus Martinus untuk mengambil Komune kota mereka di bawah perlindungannya. Namun Martinus terlalu komitmen pada Carlo dan berpihak pada Prancis, ia sebaliknya mengucilkan para pemberontak, Kaisar Mikhael dan Ghibellin di Italia utara. Carlo mengumpulkan pasukannya di [[Calabria]], dan mendarat di dekat Messina, dan mulai melakukan pengepungan. Beberapa upaya untuk menyerang kota tidak berhasil. Ditolak oleh Paus, bangsa Sisilia sekarang mengajukan banding ke Raja Pero dan Ratu Custanza; ia menerimanya dna mendarat di [[Trapani]] pada tanggal 30 Agustus 1282. Ia diumumkan raja di [[Palermo]] pada tanggal 4 September, namuntetapi karena keuskupan agung Palermo lowong, ia tidak dapat segera dimahkotai. Di dalam menghadapi pendaratan bangsa Aragon, Carlo terpaksa mundur ke selat Messina ke Calabria pada bulan September, namuntetapi bangsa Aragon bergerak cukup cepat untuk menghancurkan sebagian pasukan dan bawaannya. Dengan demikian wangsa [[Wangsa Kapetia Anjou|Angevin]] selamanya diusir dari Sisilia.
 
== Perang dengan Aragon ==
Meskipun mundur ke Calabria, Carlo tetap berada di dalam posisi yang kuat. Keponakannya, [[Philippe III dari Prancis]], mengabdi padanya dan Paus Martinus menganggap pemberontakan sebagai pelajaran baik bagi kepetingan-kepentingan Prancis dan hak-haknya sendiri sebagai wilayah kekuasaan kerajaan. Kedua belah pihak menunggu kesempatan yang baik; suatu perang yang panjang mungkin akan menjadi bencana bagi keduanya, sedangkan Pero dan Carlo mengatur sebuah pertempuran, masing-masing dengan seratus orang ksatria pada tanggal 1 Juni 1283 di [[Bordeaux]]. Penyerangan dan penjarahan terjadi terus menerus: pada bulan Januari 1283, gerilyawan Aragon menyerang [[Catona]] dan membunuh Comte [[Pierre I d'Alençon]] di dalam penginapannya. Pada bulan Februari bangsa Aragon menyeberangi Calabria untuk berhadapan dengan [[Carlo II dari Napoli|Carlo dari Salerno]]. Namun ketegangan di antara bangsa Aragon dan Sisilia mulai memuncak. Kedua pria yang sekarang berharap untuk mengubah perang untuk keuntungan mereka sendiri, dan duel tersebut menjadi sebuah lelucon, kedua raja tiba pada waktu yang berbeda, menyatakan kemenangan atas lawan mereka yang absen, dan berlalu. Sekarang perang menjadi memuncak: Paus Martinus mengekskomunikasikan Pero dan mengumumkan perang melawan Sisili dan Perang Salib pada bulan Januari, dan pada bulan Maret mengurangi wilayah-wilayah Pero. Pada tanggal 2 Februari 1284, Aragon dan [[Wilayah Valencia|Valencia]] secara resmi dianugerahkan kepada [[Charles dari Valois]].
 
Perang berlanjut di Italia: sementara sedikit kemajuan terjadi di Calabria, satu detasemen dari armada Aragon memblokade [[Malta]]. Carlo dari Salerno mengirim armada Provençal untuk membantu Malta, namuntetapi dikalahkan oleh armada utama Aragon dibawah pimpinan [[Ruggeru dari Lauria]] dan dihancurkan di dalam [[Perang Malta]]. Namun bangsa Aragon sekarang kehabisan dana, dan Pero terancam oleh prospek serangan Prancis atas Aragon. Raja Carlo berencana menaikkan pasukan baru dan armada Provence, dan menginstruksikan Charles dari Salerno untuk mempertahankan sikap defensif yang ketat sampai ia kembali dari Prancis. Namun Ruggeru dari Lauria terus memerintah di laut dan melancarkan serangan membabi buta ke pesisir pantai Calabria, dan pada bulan Mei 1284 ia berhasil memblokade [[Napoli]], mendaratkan sebuah skuadron kecil di pulau [[Nisida]] untuk melakukannya. Bangsa Neapolitan yang marah dengan pemblokadean tersebut, dan pada bulan Juni Charles dari Salerno mempersenjatai armada yang baru diluncurkan di Napoli dan memulainya pada tanggal 5 Juni untuk menghancurkan skuadron pemblokadean. Terbukti mempercayai armada utama Aragon dijarah sampai ke pesisir, ia berharap untuk mengahncurkan skuadron pemblokadean dan kembali ke Napoli sebelum armada musuh kembali. Namun Ruggeru dari Lauria telah mengetahui rencananya, dan Carlo merasa terperangkap oleh jumlah yang lebih besar. Setelah [[Perang Teluk Napoli|perjuangan yang singkat dan tajam]], sebagian besar armadanya tertangkap, dan ia sendiri menjadi tawanan.
 
Berita sebaliknya menyebabkan kerusuhan anti Prancis di Napoli, dan Ruggeru dari Lauria dengan cepat mengambil keuntungan dari penangkapan Carlo untuk membebaskan Beatrice, putri [[Manfredi dari Sisilia]], yang pada saat itu ditahan di Napoli. Raja Carlo tiba di [[Gaeta]] pada tanggal 6 Juni dan mengetahui bencana tersebut. Ia sangat marah pada putranya dan ketidaktaatannya; pada saat ia mencapai Napoli, pemberontakan telah diredamkan. Ia maju ke Calabria dan berusaha mendarat di Sisilia, namuntetapi pasukan utamanya diblokir di [[Reggio Calabria|Reggio]], dan ia mundur dari Calabria sepenuhnya pada tanggal 3 Agustus. Ia terus melakukan persiapan untuk sebuah kampanye melawan Sisilia pada tahun baru; namun kesehatannya menurun. Pada tanggal 7 Januari 1285 ia meninggal di [[Foggia]].
 
== Kematian dan peninggalan ==
[[Berkas:Charles I of Anjou.JPG|jmpl|Carlo I dari Napoli (atau Anjou), [[Basilique royale de Saint-Denis]]. Tercata bahwa ia memegang hatinya di dalam tangan kirinya – yang dimakamkan terpisah di gereja yang sekarang telah hancur [[Couvent des Jacobins de la rue Saint-Jacques]] di Paris.]]
[[Berkas:Charles of Sicily.jpg|jmpl|Uang logam Sisilia Carlo yang bertuliskan ''Karolus Dei gracia Sicilie rex'' mengelilingi gambar sang Raja dan bertuliskan ''Ducatus Apulie / Pricipat Capue'' mengelilingi [[:File:Image-Blason Sicile Péninsulaire.svg|lambangnya]], yang ditujukan kepada [[Provinsi Apulia]] dan [[Kerajaan Capua]], kedua provinsi utama kerajaan.<br>Dari [[Cabinet des Médailles]] di Paris]]
Setelah kematiannya, Carlo meninggalkan seluruh wilayah-wilayahnya kepada putranya [[Carlo II dari Napoli|Carlo]], kemudian seorang tawanan di [[Catalunya]]. Untuk sementara waktu, pemerintahan tersebut dilakukan bersama-sama dengan wakil paus dan [[Robert II dari Artois]]. Carlo menghabiskan hidupnya berjuang untuk merancang sebuah kerajaan Mediterania dari wilayah apapun yang dapat dimilikinya secara hukum atau dengan kekuatan senjata. Tampaknya ia melakukan hal tersebut dengan sadar; ia menganggap dirinya sebagai alat Tuhan untuk menegakkan kepausan dan menghukum [[Hohenstaufen]]. Ia memerintah dengan adil, namuntetapi dengan tangan dingin dan kejam. Pada akhirnya, sikapnya itu tidak dapat menghasilkan pengabdian yang diperlukan untuk menahan penaklukkan bersama-sama.
 
Namun ia meninggalkan warisan besar untuk ahli warisnya. [[Henri II dari Siprus]] menuntut [[Kerajaan Yerusalem]] setelah kematiannya, selama beberapa tahun namun hartanya yang lain tetap tinggal dengan Wangsa [[Wangsa Kapetia Anjou|Angevin]] yang didirikannya, atau keturunannya. Baik Angevin dan saingan-saingan Aragonnya menuntut gelar "Raja Sisilia"; namun Angevin, dibatasi ke daratan, yang dikenal di dalam sejarah sebagai "Raja Napoli". Namun gaya "Raja Sisilia" bertahan, dan ketika kedua kerajaan bersatu gelar tersebut menjadi "Raja Dua Sisilia".
Baris 113:
Charles dari Anjou berkontribusi terhadap kebangkitan awal pendidikan di abad pertengahan, yang kerap disebut sebagai Renaisans "Latin", dengan menggunakan beberapa sarjana Yahudi di Universitas Salerno dan Napoli yang ahli penerjemah. Yang paling terkenal adalah Moses dari Palermo, ie mengajar Latin, sehingga Musa bisa menerjemahkan karya medis berbahasa Arab ke dalam bahasa Latin. Para sarjana Yahudi menterjemahkan puluhan filosifis dan media risalah ke dalam bahasa Latin, yang membawa warisan dari zaman klasik dan budaya muslim kontemporer yang besar untuk pre-Renaisans Eropa.<ref>Raphael Patai, ''[[The Jewish Mind]]'', Scribners, 1977, p.156</ref><ref>{{cite journal|last1=Fischer|first1=Klaus Dietrich|title=Moses of Palermo: Translator from the Arabic at the Court of Charles of Anjou|journal=Histoires des sciences médicales|date=1982|volume=17|issue=Special 17|pages=278-281}}</ref>
 
Namun perang Carlo mengakibatkan konsekuensi yang lebih serius daripada partisi Kerajaan Sisilia. [[Paus Martinus IV]] dengan putus asa mengkompromikan kepausan mengenai tujuannya; dan "Perang Salib" yang gagal melawan Sisilia dan (setelah kematian Carlo) kekuatan spiritual Aragon sangat menurun. Runtuhnya [[Otoritas moral]] dan kebangkitan nasionalisme membunyikan lonceng kematian untuk Perang Salib, dan akhirnya mengarah ke [[Kepausan Avignon]] dan [[Skisma Barat]]. Carlo adalah seorang prajurit yang cakap dan seorang administrator yang baik, namuntetapi ia gagal untuk memahami sifat rakyatnya yang beragam.
 
== Pernikahan dan keturunan ==