Troas: Perbedaan antara revisi

Menurut [[Strabo]], tempat ini mulanya disebut '''Sigeia''';<ref name="Freely"/> pada sekitar tahun 306 SM [[Antigonus I Monophthalmus]] mengembangkan kota ini menjadi '''Antigonia Troas''' dengan memindahkan penduduk lima kota lain di Sigeia,<ref name="Lendering">Jona Lendering (2006). [http://www.livius.org/aj-al/alexandria/alexandria_troas.html Alexandria in Troas] (from Livius.org). Retrieved 2010-4-15.</ref> termasuk kota [[Neandria]] yang tadinya cukup penting.<ref name="Jewett">Robert Jewett (2005). [http://www.philipharland.com/travel/TravelJewettTroas.pdf The Troas Project: Investigating Maritime and Land Routes to Clarify the Role of Alexandria Troas in Commerce and Religion.] Retrieved 2010-4-15.</ref> Namanya diubah oleh [[Lysimachus]] menjadi Alexandria Troas, untuk mengenang [[Aleksander Agung]] dari [[Makedonia]] ([[Plinius Yang Tua]] hanya menyebutkan pergantian nama dari Antigonia menjadi Alexandria<ref>[[Pliny the Elder|Pliny (the Elder)]], ''Naturalis Historia'' 5:124.</ref>). Sebagai pelabuhan utama di barat laut [[Asia Kecil]], tempat ini menjadi makmur pada zaman Romawi, menjadi "kota yang merdeka dan berotonomi" sejak tahun 188 SM,<ref name="Lendering"/> dan peninggalan yang ada mendukung pentingnya kota ini. Pada puncak kemakmurannya, kota ini berpenduduk sampai 100.000 orang.<ref name="Jewett"/> [[Strabo]] menyebutkan bahwa sebuah koloni [[Kekaisaran Romawi]] dibentuk oleh [[Kaisar Agustus]] di sana dengan sebutan '''Colonia Alexandria Augusta Troas''' (disingkat '''Troas''' selama periode ini). Augustus, [[Hadrian]] dan ahli tatabahasa yang kaya [[Herodes Atticus]] berperan dalam kemajuannya; saluran air (''aqueduct'') masih terpelihara karena Herodes. [[Konstantinus I]] pernah mempertimbangkan untuk menjadikan Troas ibukotaibu kota Kekaisaran Romawi, sebelum mendirikan [[Konstantinopel]].