Abdurrahman III: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 14:
|place of burial =Alcazar Kordoba
|}}
'''Abdurrahman III''' ([[Bahasa Arab|Arab]]: عبد الرحمن الثالث) '''An-Nasir''' (''sang pemenang'')<ref name="fmg">[http://fmg.ac/Projects/MedLands/MOORISH%20SPAIN.htm#_Toc127617071 MOORISH SPAIN], oleh ''Foundation for Medieval Genealogy'' dan Charles Cawley</ref> adalah seorang [[Emir Kordoba|Emir]] ([[912]]-[[929]]) dan [[Khalifah Kordoba]] ([[929]]-[[961]]), serta bangsawan dari [[Bani Umayyah]] di [[Al-Andalus]] ([[Iberia]] yang dikuasai [[Muslim]]). Ia merupakan salah satu penguasa terbesar dan paling sukses di Al-Andalus.<ref name="brit">{{cite encyclopedia |year=1911 |title = Abd-ar-Rahman |encyclopedia=Encyclopædia Britannica |url=http://en.wikisource.org/wiki/1911_Encyclop%C3%A6dia_Britannica/Abd-ar-Rahman }}</ref> Awalnya ia berkuasa sebagai Amir Kordoba, namuntetapi pada [[929]] ia memproklamasikan dirinya sebagai [[khalifah]], atau pemimpin [[umat]] [[Islam]] yang sah.<ref name="bbc">[[Rageh Omaar|Omaar, Rageh]], ''[http://www.bbc.co.uk/bbcfour/documentaries/features/islamic-history-europe.shtml An Islamic History of Europe]''. video dokumenter, [[BBC]] Four: August 2005.</ref>
 
== Biografi ==
[[Berkas:Mezquita de Medina Azahara.jpg|jmpl|ka|280px|Reruntuhan masjid di [[Madinah Az-Zahra]], yang dibangun oleh Abdurrahman III An-Nasir]]
Abdurrahman III merupakan cucu dari Amir Kordoba sebelumnya, [[Abdullah bin Muhammad]], yang merupakan salah satu penguasa Al-Andalus yang terlemah. Pada masa kekuasaan Abdullah, Al-Andalus mengalami kemunduran dan daerah Islam di Iberia tak lebih dari kota [[Kordoba]] dan sekitarnya. Abdurrahman III menggantikan kakeknya pada tahun [[912]] ketika berumur 22 tahun,<ref name="brit"/> dan dengan cepat ia berhasil mengembalikan kekuasaan Islam di Iberia, bahkan memperluas wilayahnya hingga [[Afrika Utara]]. Pada [[16 Januari]] [[929]], ia menyatakan dirinya sebagai [[khalifah]] (pemimpin yang sah dari umat Islam), menyetarakan dirinya dengan dua pemimpin lain yang juga menyatakan dirinya sebagai khalifah, yaitu pemimpin [[Bani Fatimiyah]] di [[Tunis]] dan [[Bani Abbasiyah]] di [[Baghdad]]. Dasar dari pernyataan ini adalah karena Abdurrahman merupakan keturunan [[Bani Umayyah]], yang dulunya memegang gelar khalifah di [[Damaskus]], namuntetapi digulingkan oleh Bani Abbasiyah. Ia lalu membangun [[Madinah Az-Zahra]], sebuah kota dengan kompleks istana sekitar 5&nbsp;km dari Kordoba, pada tahun [[936]] hingga [[940]]. Ia lalu memindahkan seluruh dewan pemerintahannya ke Madinah Az-Zahra pada [[947]]-[[948]]. Namun pada abad ke-11 kompleks istana ini ditinggalkan dan mulai tertimbun, dan reruntuhannya baru mulai digali lagi pada [[1911]].
 
Pada masa pemerintahannya, ia membuka jalur diplomasi dengan [[Otto I, Kaisar Romawi Suci|Otto I]] dari [[Kekaisaran Romawi Suci]] dan dengan [[Kekaisaran Romawi Timur]] (Bizantium).<ref name="fmg"/>