Nicolaus Copernicus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Menghapus dari 100 Tokoh menurut Michael H. Hart
LaninBot (bicara | kontrib)
k ibukota → ibu kota
Baris 24:
Lahir pada tanggal 19 Februari 1473 di [[Toruń]], yang pada waktu itu di bawah kekuasaan suatu ordo [[Kristen]] bernama [[Ordo Teutonicum]], nama aslinya ialah Niklas Koppernigk (Mikołaj Kopernik, dalam [[bahasa Polandia]] yang merupakan [[bahasa]] sehari-hari pada waktu itu). Baru belakangan, sewaktu ia mulai menulis karya akademinya, ia menggunakan nama [[Bahasa Latin|Latin]], Nicolaus Copernicus. Ayahnya, seorang [[saudagar]] yang berdagang di Toruń, mempunyai empat anak; Nicolaus adalah si bungsu. Sewaktu Nicolaus berusia 11 tahun, ayahnya meninggal. Seorang [[paman]], bernama Lucas Waczenrode, mengasuh Nicolaus dan saudara-saudara kandungnya. Ia membantu Nicolaus memperoleh [[pendidikan]] yang baik, menganjurkannya untuk menjadi [[imam]].
 
Pendidikan Nicolaus dimulai di kampung halamannya, tetapi belakangan dilanjutkan di [[Chełmno]] yang tidak jauh dari situ. Di sana ia belajar [[bahasa Latin]] dan mempelajari karya para penulis kuno. Pada usia 18 tahun, ia pindah ke [[Kraków]], [[ibukotaibu kota]] Polandia saat itu. Di kota ini ia kuliah di [[universitas]] dan mengajar dan mengejar hasratnya akan [[astronomi]]. Setelah ia menyelesaikan pendidikannya di Kraków, paman dari Nikolaus — yang pada waktu itu telah menjadi [[uskup]] di Warmia — memintanya untuk pindah ke Frombork, sebuah kota di [[Laut Baltik]]. Waczenrode ingin kemenakannya menduduki jabatan staf [[katedral]].
 
Akan tetapi, Nicolaus yang berusia 23 tahun ingin memuaskan dahaganya akan pengetahuan dan berhasil membujuk pamannya untuk mengizinkan dia mempelajari [[hukum gereja]], [[kedokteran]], dan matematika di berbagai universitas di [[Bologna]] dan [[Padua]], Italia. Di sana, Nicolaus bergabung dengan astronom Domenico Maria Novara dan filsuf Pietro Pomponazzi. [[Sejarawan]] Stanisław Brzostkiewicz mengatakan bahwa ajaran Pomponazzi telah "membebaskan pikiran astronom muda ini dari cengkraman ideologi abad pertengahan".