Mehmed II: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
LaninBot (bicara | kontrib)
k ibukota → ibu kota
Baris 32:
 
== Awal kehidupan ==
Mehmed lahir pada 30 Maret 1432 di Edirne, ibukotaibu kota Utsmaniyah kala itu. Dia merupakan anak dari Sultan Murad II dan Hüma Hatun.
 
Saat Mehmed berusia sebelas tahun, dia dikirim untuk memerintah Amasya, sesuai tradisi Utsmani untuk mengutus para ''şehzade'' (pangeran) yang sudah cukup umur untuk memerintah di suatu wilayah sebagai bekal bila naik takhta kelak. Murad juga mengirimkan banyak guru untuk mendidik putranya, di antaranya adalah Molla Gürani. Syaikh Muhammad Syamsuddin bin Hamzah, salah satu ulama berpengaruh kala itu, juga menjadi guru dan orang dekatnya, membuatnya sangat mempengaruhi Mehmed sejak usia muda, utamanya dalam masalah pentingnya penaklukan Konstantinopel.
Baris 52:
{{Main|Kejatuhan Konstantinopel}}
[[Berkas:Zonaro GatesofConst.jpg|jmpl|Masuknya Sultan Mehmed II ke [[Konstantinopel]], lukisan oleh Fausto Zonaro (1854-1929)]]
[[Berkas:Eastern Mediterranean 1450.svg|jmpl|kiri|Peta kawasan [[Laut Tengah]] bagian timur sebelum penaklukan Konstantinopel. Wilayah Kekaisaran Romawi Timur (Bizantium) ditandai dengan warna ungu. Ungu atas (utara) adalah kawasan ibukotaibu kota Romawi Timur, Konstantinopel. Ungu bawah (selatan) adalah wilayah [[Kedespotan Morea]].]]
Saat Mehmed kembali naik takhta pada 1451, dia memusatkan perhatiannya untuk memperkuat angkatan laut Utsmani untuk persiapan penaklukan [[Konstantinopel]]. Di tepi [[Selat Bosporus]] bagian Asia, telah berdiri benteng [[Anadolu Hisarı]] yang dibangun oleh Sultan [[Bayezid I]]. Mehmed menindaklanjuti dengan membangun benteng [[Rumeli Hisarı]] yang lebih kokoh di tepi Eropa Bosporus. Pembangunan ini menjadikan Utsmani memiliki kendali penuh atas Selat Bosporus. Setelah pembangunan benteng, Mehmed memerintah pemungutan pajak atas setiap kapal yang melewati selat. Pihak Venesia mengabaikan peraturan tersebut dan kapal mereka tenggelam dengan satu tembakan meriam. Semua pelaut yang selamat dihukum penggal,<ref name="Silburn1912">Silburn, P. A. B. (1912).</ref> kecuali kapten kapal yang jasadnya dipajang sebagai peringatan bagi mereka yang melewati selat.<ref>{{cite web|url=http://www.bbc.co.uk/programmes/b03l2shc|title=Byzantium: A Tale of Three Cities - BBC Four|website=BBC|access-date=2017-04-09}}</ref>
 
Baris 59:
Dalam pengepungan ini, pihak Romawi Timur meminta bantuan dari Barat, tetapi [[Paus (Gereja Katolik)|Paus]] memberikan persyaratan agar [[Gereja Ortodoks|Gereja Ortodoks Timur]] bersedia bergabung di dalam kewenangan [[Takhta Suci|kepausan di Roma]]. Pihak kekaisaran sendiri sebenarnya telah mengeluarkan maklumat penyatuan gereja, tetapi warga dan pemuka agama Ortodoks mengabaikannya karena kebencian mereka pada kewenangan Roma dan [[ritus liturgi Latin]] dalam Katolik,<ref>{{harvnb|Runciman|1990|pp=71–72}}</ref> juga lantaran perbuatan umat Katolik pada masa pendudukan mereka atas Konstantinopel saat Perang Salib Keempat. Beberapa pasukan Barat datang memberikan bantuan, tapi sebagian besar penguasa di Barat sibuk dengan urusan masing-masing dan mengabaikan nasib Konstantinopel.<ref name="R84-85">{{harvnb|Runciman|1990|pp=84–85}}.</ref>
 
Pada 22 April, Mehmed mengirimkan kapal perangnya yang lebih ringan ke darat, di sekitar koloni Genova di Galata, dan ke pantai utara Tanduk Emas. Delapan puluh kapal diangkat dari Bosporus setelah membuka rute, kurang lebih satu mil, dengan kayu. Dengan keadaan demikian, pihak Romawi menempatkan pasukan mereka di atas dinding yang lebih panjang. Sekitar sebulan kemudian, Konstantinopel akhirnya berhasil ditaklukan pihak Utsmani setelah 57 hari pengepungan.<ref name="Silburn1912"/> Setelah penaklukan ini, Mehmed memindahkan ibukotaibu kota Utsmani dari Edirne ke Konstantinopel. Dua keponakan dan pewaris Kaisar [[Konstantinus XI Palaiologos]] lantas menjadi pelayan dekat Mehmed dan kemudian masuk Islam dan diberi nama baru, Hass Murad dan Mesih. Hass Murad diangkat sebagai Gubernur Balkan, sementara Mesih menjadi Gubernur [[Semenanjung Gallipoli|Gallipoli]] dan kemudian wazir agung pada masa kekuasaan putra Mehmed, Bayezid II.<ref>Lowry, Heath W. (2003). ''The Nature of the Early Ottoman State''. Albany, NY: SUNY Press. p. 115-116.</ref> Kaisar Konstantinus XI sendiri meninggal pada hari penaklukan Konstantinopel, tetapi tidak ada saksi mata yang selamat yang melihat kematiannya. Kisah masyhur yang beredar menyatakan bahwa Konstantinus menanggalkan jubah kebesarannya dan berperang bersama prajurit yang tersisa sampai meninggal dalam pertempuran.
 
Setelah penaklukan Konstantinopel, Mehmed menghukum mati Çandarlı Halil Pasya pada 1 Juni 1453. Setelah peristiwa ini, keluarga Çandarlı kehilangan pengaruh yang mereka dapatkan sebelumnya, meski anggota keluarga ini ada yang diangkat menjadi wazir agung pada masa kekuasaan Bayezid II. Halil Pasya merupakan wazir agung pertama yang dihukum mati oleh sultan.
Baris 69:
Setelah mengambil alih kepemimpinan Konstantinopel, Mehmed mengubah [[Hagia Sophia]] (dieja Aya Sofya dalam bahasa Turki) yang semula adalah Basilika Ortodoks menjadi masjid. Mehmed juga segera memerintahkan pembangunan ulang kota, termasuk memperbaiki dinding, membangun benteng, juga membangun istana baru. Untuk mendorong kembali orang-orang Yunani dan Genova yang pergi dari Galata, Mehmed memerintahkan pengembalian rumah-rumah mereka dan memberikan jaminan keamanan.
 
Mehmed juga memerintahkan pendirian bangunan Muslim dan komersial, seperti Masjid Rum Mehmed Pasya. Dari sini, kota berkembang dengan cepat. Pada akhir masa kekuasaannya, Konstantinopel berubah menjadi ibukotaibu kota kekaisaran yang megah. Menurut sejarawan Utsmani kontemporer, Mevlânâ Mehmed Neşri, "Sultan Mehmed membuat keseluruhan Istanbul." Lima puluh tahun mendatang, Konstantinopel kembali menjadi kota terbesar di Eropa.
 
Di dunia Arab, Konstantinopel dieja dengan sebutan Qusṭanṭīniyya ([[Abjad Arab|Hijaiyah]]: قسطنطنية). Setelah Utsmani mengambil alih kota, nama Kostantiniyye yang merupakan ejaan Turki Utsmani dari kata Qusṭanṭīniyya digunakan sebagai nama resmi kota ini dalam bahasa Turki Utsmaniyah.<ref>G. Necipoğlu. "From Byzantine Constantinople to Ottoman Kostantiniyye: Creation of a Cosmopolitan Capital and Visual Culture under Sultan Mehmed II" Ex. cat. "From Byzantion to Istanbul: 8000 Years of a Capital", June 5 – September 4, 2010, Sabanci University Sakip Sabanci Museum, Istanbul. Istanbul: Sakip Sabanci Museum, 2010 p. 262</ref> Nama Islambol (berarti "Islam keseluruhannya") dibuat setelah penaklukan Konstantinopel dan digunakan untuk merujuk kota ini sebagai bentuk pernyataan kedudukan kota ini sebagai ibukotaibu kota Kekaisaran Utsmani Islam. Penulis kontemporer menyatakan bahwa Sultan Mehmed sendiri yang membentuk nama itu.<ref name="IA">Necdet Sakaoğlu (1993/94a): "İstanbul'un adları" ["The names of Istanbul"]. In: 'Dünden bugüne İstanbul ansiklopedisi', ed. Türkiye Kültür Bakanlığı, Istanbul.</ref> Beberapa sumber Utsmani menyatakan bahwa Islambol adalah nama umum yang digunakan saat itu. Antara abad ketujuh belas dan delapan belas, nama itu digunakan secara resmi. Penggunaan pertama kata Islambol dalam uang logam dilakukan pada tahun 1703 pada masa pemerintahan Sultan [[Ahmed III]]. Meski begitu, nama Kostantiniyye juga masih digunakan hingga abad kedua puluh.
 
== Penaklukan Serbia (1454–1459) ==
Baris 86:
Sebelum penaklukan Konstantinopel, Mehmed memerintahkan sebagian pasukan Utsmani menyerang Morea. Hal ini menyebabkan Despot Morea saat itu, Demetrios Palaiologos dan [[Thomas Palaiologos]] yang merupakan saudara kaisar gagal memberikan bantuan saat kepemimpinan Konstantinopel diambil alih oleh Utsmani. Ketidakmampuan mereka membuat terjadinya Revolusi Albania-Yunani pada 1453-1454, yang membuat kedua despot justru mengundang tentara Utsmani untuk meredakan revolusi. Pada masa itu, beberapa tokoh Yunani dan Albania Morea diam-diam telah melakukan kesepakatan damai dengan Mehmed.<ref>{{cite web |url=http://angiolello.net/ARCHONS.pdf |title=Contemporary Copy of the Letter of Mehmet II to the Greek Archons 26 December 1454 (ASV Documenti Turchi B.1/11) |publisher=Angiolello.net |date= |accessdate=2013-09-17 |deadurl=yes |archiveurl=https://web.archive.org/web/20130727041148/http://angiolello.net/ARCHONS.pdf |archivedate=27 July 2013 |df=dmy-all }}</ref>
 
Setelah gerakan revolusi dapat dikalahkan, Thomas yang merupakan pendukung Barat meminta bantuan Barat dalam melawan Utsmani dan Demetrios yang mendukung Utsmani. Thomas bersekutu dengan Republik Genova dan Paus dalam menggulingkan Demetrios. Demetrios meminta bantuan Utsmani. Pasukan Utsmani tiba di Morea dan [[Mystras]], ibukotaibu kota Morea, tunduk pada 1460. Thomas melarikan diri ke Italia dan tetap mempertahankan klaimnya sebagai pewaris Kaisar Romawi Timur. Semenanjung Mane tetap bertahan di bawah kesepakatan antara klan-klan setempat, dan pada akhirnya berada dalam kekuasaan Venesia. Salmeniko yang dipimpin komandan militer Graitzas Palaiologos merupakan wilayah Morea terakhir yang bertahan. Meski pihak kota sudah menyerah mewah pada pasukan Utsmani, Graitzas, pasukannya, dan beberapa penduduk tetap mempertahankan Kastel Salmeniko sampai mereka melarikan diri di wilayah Venesia.<ref>Monemvasia.com website, http://www.monemvasia.com .</ref><ref>The Greek Travel website, http://www.thegreektravel.com/lakonia/monemvasia.html .</ref><ref>Katsoulakos.Com website, http://katsoulakos.com/mani-history-new.html .</ref><ref>Apodimos.com website, http://www.apodimos.com/arthra/07/Jan/OTTOMAN_in_the_MOREA_in_the_OUTER_MANI/index.htm .</ref><ref>Geni website, http://www.geni.com/people/Thomas-Palaiologos/ .</ref><ref>[[William Miller (historian)|William Miller]], "Monemvasia," ''The Journal of Hellenic Studies'', 1907, p. 236 (online at https://archive.org/stream/journalofhelleni27sociuoft#page/236/mode/1up .</ref>
 
Pada 1458, Mehmed mengajukan lamaran kepada anak tunggal dan pewaris Demetrios, Helena.{{sfn|Babinger|1992|p=161}} Namun menurut Theodoro Spandugino, sejarawan Yunani abad keenam belas, Mehmed tidak lagi berkeinginan menikahinya.<ref>Theodore Spandounes: On the Origins of the Ottoman Emperors. Donald M. Nicol. Cambridge University Press, 1997</ref> Sejarawan Franz Babinger menyatakan bahwa pernikahan itu tidak dilangsungkan lantaran khawatir Helena akan berupaya meracuni Mehmed.{{sfn|Babinger|1992|p=179}}
Baris 94:
 
=== Pendudukan Trebizond ===
[[Kekaisaran Trebizond]] yang berpusat di timur laut [[Anatolia]] menjalin persekutuan melalui pernikahan dengan berbagai penguasa Muslim. Yohanes IV Komnenos, Kaisar Trebizond yang berkuasa pada 1429 – 1460, menikahkan putrinya, Theodora Megale Komnene, dengan Uzun Hasan, penguasa kesembilan [[Aq Qoyunlu]], negara persekutuan suku Turki Persia Muslim. Pernikahan ini untuk mengikat janji Uzun Hasan untuk melindungi Trebizond. Dia juga mengamankan janji dukungan dari Bey (Adipati) [[Sinop, Turki|Sinop]] dan Karaman, juga dari raja dan para pangeran Georgia. Utsmani terdorong untuk menaklukan Trebizond, atau setidaknya membuat mereka membayar upeti rutin. Sultan Murad II pernah mencoba menaklukan ibukotanyaibu kotanya melalui jalur laut, tetapi menemui kegagalan. Saat Mehmed II mengepung Beograd pada 1456, Gubernur Amasya saat itu menyerang Trebizond. Meski pasukannya dapat dikalahkan, Gubernur Amasya membawakan banyak tahanan dan upeti besar untuk Utsmani.
 
Setelah Kaisar Yohanes mangkat pada 1459, Kaisar Dabid yang merupakan saudara dan penerusnya meminta bantuan berbagai pihak Eropa untuk mengalahkan Utsmani, bahkan termasuk rencana penaklukan Yerusalem. Mehmed menanggapinya dengan memimpin pasukan pada musim panas 1461. Dia menundukkan Sinop dan mengakhiri masa kekuasaan Wangsa Jandarid di sana. Mehmed kemudian mengirim pasukan ke Trebizond dan dia sendiri memimpin pasukan lain untuk melawan Uzun Hasan. Setelah Mehmed berhasil menaklukan Benteng Koyulhisar dan pihak Karaman tidak bisa mengirimkan bantuan kepada Aq Qoyunlu, Uzun Hasan mengirim ibunya, Sara Hatun, sembari membawa hadiah mahal untuk berunding dengan Sultan Mehmed II. Keduanya saling memanggil dengan sebutan "ibu" dan "putra". Meski berhasil melindungi Aq Qoyunlu melalui perundingan, Sara Hatun tidak bisa melakukan hal yang sama untuk kampung halaman menantunya.
Baris 122:
Pada musim dingin 1462, Vlad melintasi [[Sungai Donau]] (Danube) dan membakar seluruh tanah Bulgaria di daerah antara Serbia dan [[Laut Hitam]]. Diduga menyamar sebagai pasukan Sipahi Utsmani, Vlad menyusup ke tenda-tenda perang pihak Utsmani, kemudian menyergap, membantai, dan menangkap sebagian pasukan.
 
Mehmed mengabaikan pengepungannya atas [[Korintus]] dan berbalik menyerang Vlad III di Wallachia,<ref>''Mehmed the Conqueror and his time'' pp. 204-5</ref> tetapi memakan banyak korban jiwa lantaran serangan mendadak yang dilancarkan Vlad saat malam, yang tampak hendak membunuh Sultan secara pribadi.<ref>''Dracula: Prince of many faces - His life and his times'' p. 147</ref> Dikatakan bahwa Mehmed mempertimbangkan kemungkinan mundur saat melihat banyak jasad pasukan Utsmani disula di [[Târgoviște]], ibukotaibu kota Wallachia, tetapi para komandan perangnya meyakinkan Sang Sultan untuk tetap tinggal. Kebijakan Vlad melawan Utsmani membuatnya tidak populer dan dia sendiri dikhianati para bangsawan lokal yang sebagiannya merupakan pendukung Dăneşti. [[Stefan III dari Moldavia|Stefan III, Pangeran Moldovia]] yang merupakan sekutu Vlad dan menjanjikan bantuan justru berbalik menyerang Vlad dan merebut benteng Kiliya, membuat pihak Vlad mundur ke pegunungan. Setelah itu, Utsmani menyerang Târgoviște dan Mehmed kemudian mundur, menempatkan Radu cel Frumos di takhta Wallachia. Turahanoğlu Ömer Bey yang berhasil mengalahkan 6.000 orang pasukan Wallachia juga dikembalikan kedudukannya sebagai gubernur di [[Thessalia]].<ref>{{harvnb|Babinger|1992|p=207}}</ref> Vlad sendiri melarikan diri Ke Hongaria setelah itu dan justru ditahan setelahnya atas dakwaan melakukan pemberontakan melawan [[Mátyás Hunyadi|Mátyás Hunyadi, Raja Hongaria dan Kroasia]].
 
== Penaklukan Bosnia (1463) ==
Dua tahun setelah melarikan diri dari Serbia dan berlindung di [[Kerajaan Bosnia]], Stjepan Tomašević menjadi Raja Bosnia setelah ayahnya mangkat, tepatnya pada Juli 1461. Stjepan menjalin persekutuan dengan Hongaria dan meminta pertolongan [[Paus Pius II]] untuk menghadapi serangan Utsmani, dengan harapan bahwa Hongaria akan memberi Bosnia bantuan militer melalui desakan Paus.{{sfn|Ćirković|1964|p=324}}
 
Didorong oleh janji bantuan dari Mátyás Hunyadi dan juga kemungkinan dari Uskup Modruš membuat Stjepan mengambil keputusan fatal dengan menolak membayar upeti kepada Utsmani sebagaimana para pendahulunya. Menurut Chalkokondyles, Stjepan menunjukkan ruang perbendaharaan hartanya kepada duta Utsmani, tetapi mengatakan bahwa dia lebih suka menggunakannya untuk menyerang Utsmani atau hidup di pengasingan daripada untuk membayar upeti.{{sfn|Babinger|1992|p=220}}{{sfn|Miller|1923|p=578}} Hal ini menyulut kemarahan Mehmed. Di sisi lain, Mátyás Hunyadi sendiri tidak bisa memenuhi janjinya untuk memberikan bantuan,{{sfn|Ljubez|2009|p=149}} Venesia tidak menjanjikan bantuan, dan [[Kerajaan Napoli|Raja Napoli]] menyatakan bahwa itu adalah urusan dalam negeri Bosnia sehingga dia hanya memberi dukungan moral.{{sfn|Ćirković|1964|p=325}} Dengan keadaan seperti ini, tidak ada bantuan dari dunia Kristen untuk Bosnia dalam menghadapi Utsmani. Penduduk setempat sendiri cenderung lebih condong pada Utsmani, sangat mungkin lantaran meningkatnya eksploitasi dan gencarnya peperangan (berkebalikan dengan keadaan Utsmani yang lebih sejahtera).{{sfn|Ćirković|1964|p=326-327}} Mehmed II memimpin pasukan ke negara tersebut pada 1463 dan Bobovac yang merupakan ibukotaibu kota Bosnia segera jatuh. Mehmed menundukkan Bosnia dengan cepat dan kemudian menghukum mati Stjepan Tomašević bersama pamannya, Radivoj.
 
== Perang Utsmani-Venesia (1463–1479) ==
Baris 144:
Persekutuan baru dibentuk dan mulai melancarkan serangan dua arah kepada Utsmani. Pasukan Venesia dipimpin Alvise Loredan mendarat di Morea, sedangkan Mátyás Hunyadi menyerang Bosnia.<ref name="Finkel63">{{harvnb|Finkel|2006|p=63}}</ref> Di saat yang sama, [[Paus Pius II]] mulai mengumpulkan pasukan di [[Ancona]], berharap untuk memimpin secara pribadi.<ref name="Shaw65">{{harvnb|Shaw|1976|p=65}}</ref> Perundingan juga dilakukan kepada saingan Utsmani di Timur, seperti Uzun Hasan, Kadipaten Karaman, dan Kekhanan Krimea.<ref name="Shaw65"/>
 
Pada awal Agustus, Venesia kembali mengambil alih Argos, memperbaiki Dinding Hexamillion dan mempersenjatainya dengan meriam.<ref name="Setton248">{{harvnb|Setton|1978|p=248}}</ref> Mereka kemudian menyerang benteng [[Akrokorinthos]] yang mengendalikan Peloponnesos barat laut. Pihak Venesia terlibat beberapa kali bentrokan dengan para pelindung benteng dan pasukan Ömer Bey sampai pihak Venesia mengalami kekalahan besar dan mundur pada 20 Agustus. Mereka kemudian menghentikan pengepungan atas benteng dan mundur ke Hexamillion dan Nauplion.<ref name="Setton248"/> Di Bosnia, Mátyás Hunyadi berhasil menaklukan lebih dari enam puluh tempat yang dibentengi dan berhasil merebut ibukotanyaibu kotanya, Jajce, pada 16 Desember setelah tiga bulan pengepungan.<ref name="Setton250">{{harvnb|Setton|1978|p=250}}</ref>
 
Menanggapi semua itu, Sultan Mehmed lantas mengutus wazir agungnya, Mahmud Pasya Angelović, untuk memimpin pasukan dan menyerang Venesia. Untuk menghadapi armada Venesia yang telah menguasai daerah luar pintu masuk [[Selat Dardanella]], Mehmed memerintahkan pembangunan galangan kapal baru di Tanduk Emas dan dua benteng, Kilidulbahr dan Sultaniye, untuk menjaga selat.<ref name="Crusades326">Setton, Hazard & Norman (1969), p. 326</ref> Utsmani unggul dalam perang di Morea. Meskipun begitu, Ömer Bey memberikan peringatan akan kekuatan dan daya tembak pihak Venesia di Hexamillion. Mahmud Pasya bergerak ke sana, berharap pihak Venesia dapat dikalahkan dalam keadaan tidak waspada.<ref name="Setton248"/> Pada saat itu, pihak Utsmani tiba tepat waktu di Korintus untuk menyaksikan pasukan Venesia kehilangan semangat dan terjangkit disentri, mundur ke Nauplion.<ref name="Setton249">Setton (1978), p. 249</ref> Pasukan Utsmani menembus Hexamillion dan menyerbu Morea. Argos ditundukkan. Beberapa benteng dan daerah yang awalnya berada dalam kewenangan Venesia berbalik tunduk pada Utsmani. Zagan Pasya, wazir agung sebelum Mahmud Pasya Angelović, diangkat sebagai Gubernur Morea.<ref name="Setton249"/>
Baris 152:
Sementara itu, pihak Venesia menunjuk Sigismondo Malatesta untuk persiapan perang mendatang. Dia melancarkan serangan di benteng-benteng Utsmani dan turut serta dalam pengepungan [[Mystras|Mistra]] pada bulan Agustus hingga Oktober, tetapi gagal. Kedua belah pihak terlibat beberapa peperangan dalam skala kecil, tetapi keterbatasan sumber daya manusia dan dana menjadikan pergerakan Venesia terbatas di sekitar pangkalan benteng mereka.
 
Di [[Laut Aegea]], Venesia berusaha mengambil alih [[Lesbos]] pada musim semi 1464 dan mengepung ibukotanyaibu kotanya, [[Metilene]], selama enam pekan sampai kedatangan armada Utsmani dipimpin Mahmud Pasya pada 18 Mei, memaksa armada Venesia untuk mundur.<ref name="Setton251">{{harvnb|Setton|1978|p=251}}</ref> Beberapa usaha setelahnya untuk menaklukan pulau itu oleh Venesia juga gagal. Angkatan laut Venesia menghabiskan sisa tahun itu dengan unjuk kekuatan di muka Dardanella, tetapi tidak membuahkan hasil.<ref name="Setton251"/> Pada awal tahun 1465, Sultan Mehmed mengirimkan perjanjian damai ke dewan Venesia, tetapi ditolak oleh pihak Venesia lantaran meragukan niat Sultan.<ref>{{harvnb|Setton|1978|p=273}}</ref>
 
Pada April 1466, pasukan Venesia dipimpin Vettore Cappello menduduki kepulauan Aegean bagian utara dan berlayar menuju Teluk Saronikos.<ref name="Setton283"/> 12 Juli, Capello mendarat di [[Piraeus]] dan melancarkan serangan ke Athena yang menjadi markas utama Utsmani di daerah tersebut. Capello gagal mengambil alih [[Akropolis Athena|Akropolis]] dan didesak mundur ke [[Patras]], ibukotaibu kota Peloponnesos dan pusat kegubernuran Utsmani yang sudah dikepung oleh pasukan gabungan Venesia dan Yunani.<ref>Spyridon Trikoupis, ''Istoria tis Ellinikis Epanastaseos'' (London, 1853–1857) Vol 2, p84-85</ref> Namun sebelum Capello tiba di sana dan tampak bahwa Patras akan jatuh, Ömer Bey mendadak muncul bersama 12.000 pasukan berkuda dan mengusir para pengepung yang kalah jumlah. Dari 2.000 pengepung, sekitar enam ratus orang Venesia dan seratus orang Yunani menjadi tahanan.<ref name="Setton284">{{harvnb|Setton|1978|p=284}}</ref> Capello yang tiba beberapa hari kemudian lantas menyerang pihak Utsmani, tetapi mengalami kekalahan telak. Capello kemudian pergi ke Negroponte bersama sisa pasukannya, dan di sana dia sakit dan meninggal pada 13 Maret 1467.<ref>Setton (1978), pp. 284–285</ref> Mehmed memimpin pasukan pada 1470 untuk menyerang Negroponte dan kota itu dapat ditundukkan.
 
Musim panas 1466, Sultan Mehmed membawa pasukan dalam jumlah besar untuk menyerbu Albania. Di bawah kepemimpinan [[Skanderbeg]], Albania telah lama melakukan perlawanan terhadap Utsmani dan beberapa kali meminta bantuan dari Italia.<ref name="Finkel63"/> Mehmed menanggapinya dengan menyerang Albania, tetapi tidak berhasil. Namun musim dingin datang dan melemahkan perlawanan setempat.<ref name="Setton283">{{harvnb|Setton|1978|p=283}}</ref> Skanderbeg sendiri meninggal karena malaria, mengakhiri kemampuan Venesia mengendalikan penguasa Albania untuk kepentingan mereka.<ref name="Finkel64">{{harvnb|Finkel|2006|p=64}}</ref> Venesia sendiri masih mempertahankan wilayah Albania utara yang menjadi incaran Utsmani, seperti Žabljak Crnojevića, Drisht, Lezha, dan Shkodra. Mehmed mengirim pasukannya ke Shkodra pada 1474,<ref name="albanianhistory1">{{cite web|url=http://www.albanianhistory.net/texts15/AH1474.html |title=1474 &#124; George Merula: The Siege of Shkodra |publisher=Albanianhistory.net |date= |accessdate=2013-09-17 |deadurl=yes |archiveurl=https://web.archive.org/web/20131005000842/http://www.albanianhistory.net/texts15/AH1474.html |archivedate=5 October 2013 }}</ref> tetapi mengalami gagal. Lantas dia secara pribadi memimpin pasukan untuk mengepung Shkodra pada 1478-1479. Venesia tetap mempertahankan kota tersebut sampai akhirnya diserahkan ke Utsmani pada Perjanjian Konstantinopel (1479) sebagai syarat mengakhiri perang.
Baris 207:
 
== Gelar ==
Setelah penaklukan Konstantinopel, Mehmed menyatakan dirinya sebagai Kaisar Romawi (''Qayser-i Rûm'') atas dasar bahwa Konstantinopel telah menjadi ibukotaibu kota Kekaisaran Romawi Timur sejak 330 M, dan pihak yang menguasai kota ini akan menjadi penguasa kekaisaran.<ref>{{cite web|url=http://www.milliyet.com.tr/2004/12/19/pazar/yazortay.html |title=Milliyet İnternet - Pazar |publisher=Milliyet.com.tr |date=2004-12-19 |accessdate=2017-04-09}}</ref> Klaim ini ditolak oleh Gereja Katolik Roma dan hampir semua pihak Eropa barat, tetapi diakui Gereja Ortodoks Timur. Patriark Gennadius II sendiri mengakui Mehmed sebagai pewaris takhta Romawi.<ref>{{Cite news|url=http://global.britannica.com/biography/Gennadios-II-Scholarios|title=Gennadios II Scholarios {{!}} patriarch of Constantinople|work=Encyclopedia Britannica|access-date=2017-04-09|language=en}}</ref><ref>{{cite web|url=https://www.quora.com/Was-the-Ottoman-Empire-the-legitimate-successor-of-the-Roman-Empire|title=Was the Ottoman Empire the legitimate successor of the Roman Empire? - Quora|website=www.quora.com|language=en|access-date=2017-04-09}}</ref><ref>{{cite web|url=https://www.patriarchate.org/list-of-ecumenical-patriarchs?p_p_id=101_INSTANCE_u1pdiOuFkFSc&p_p_lifecycle=0&p_p_state=normal&p_p_mode=view&p_p_col_id=column-1&p_p_col_pos=1&p_p_col_count=2&_101_INSTANCE_u1pdiOuFkFSc_delta=20&_101_INSTANCE_u1pdiOuFkFSc_keywords=&_101_INSTANCE_u1pdiOuFkFSc_advancedSearch=false&_101_INSTANCE_u1pdiOuFkFSc_andOperator=true&p_r_p_564233524_resetCur=false&_101_INSTANCE_u1pdiOuFkFSc_cur=6|title=List of Ecumenical Patriarchs - The Ecumenical Patriarchate|website=www.patriarchate.org|language=en-US|access-date=2017-04-09}}</ref> Mehmed juga menyatakan dirinya sebagai keturunan keponakan [[Ioannes II Komnenos|Kaisar Ioannes II]], Ioannes Tzelepes Komnenos, melalui Nilüfer Hatun, istri [[Orhan]] dan ibunda [[Murad I]].<ref name="Norwich 1995 413–416">{{Cite book|last=Norwich|first=John Julius|authorlink=John Julius Norwich|year=1995|title=Byzantium:The Decline and Fall| pages=81–82|publisher=Alfred A. Knopf|location=New York|isbn=0-679-41650-1}}</ref> Gelar "Kaisar Romawi" ini kemudian juga diteruskan menjadi salah satu gelar resmi dari para Sultan Utsmani sepeninggal Mehmed.
 
Mehmed juga mulai menggunakan gelar '[[Padisyah|Padişah]]' (پادشاه, dieja 'pa-di-syah') yang diambil dari bahasa Persia yang dapat disejajarkan dengan '[[kaisar]]' dalam bahasa Indonesia. Dengan menggunakan gelar ini, Mehmed menyatakan kedudukannya lebih tinggi dari para raja. Sebagai catatan, gelar kaisar atau maharaja memiliki kedudukan lebih tinggi dari raja. Dia adalah pemimpin Utsmani pertama yang menyandang gelar ini. Pada keberjalanannya, masyarakat Utsmani sendiri lebih sering menggunakan gelar ''padişah'' untuk menyebut pemimpin mereka, sementara pihak Barat dan Indonesia lebih sering menggunakan 'sultan', gelar yang secara resmi disandang pemimpin Utsmani sejak [[Murad I]].