Lambung Mangkurat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
LaninBot (bicara | kontrib)
k ibukota → ibu kota
Baris 95:
Menurut Veerbek (1889:10) Keling, provinsi Majapahit di barat daya [[Kediri]]. Namun naskah Hikayat Banjar versi '''Tutur Candi''', menyatakan bahwa negeri Keling itu merupakan suatu tempat (di India) yang ditempuh dalam perjalanan laut selama dua bulan.<ref name="tutur candi"/> Sementara Cerita Turunan Raja-raja Banjar dan Kotawaringin menjelaskan bahwa pelabuhan Majapahit hanya dicapai dengan perjalanan laut selama empat hari dari Negara Dipa.
 
Kerajaan Negara Dipa ini bukanlah kerajaan yang pertama, karena sudah berdiri kerajaan orang-orang pribumi Dayak yaitu Kerajaan Kuripan (Huripan/Kahuripan), karena itu Empu Jatmika mengabdikan dirinya menjadi bawahan Raja negeri Kuripan yang tidak memiliki keturunan.<ref name="tutur candi"/><ref> Diduga wilayah kerajaan Kuripan ini meliputi kawasan sungai-sungai di sekitar kecamatan Danau Panggang (bagian dari [[distrik Alabio]]) atau kecamatan [[Kuripan, Barito Kuala|Kuripan]] sekarang ini yang terdiri dari orang-orang Dayak yang berbahasa Melayu archais (rumpun Melayik) yang sekarang dinamakan suku Dayak Bukit, yang banyak mewariskan kosakata ke dalam bahasa Banjar sekarang.</ref> Setelah mendirikan negeri Candi Laras (Margasari), ia meminta izin kepada Raja negeri Kuripan untuk membuat (menaklukan) negeri baru di sebelah hulu dari negeri Kuripan yang diberi nama negeri Candi Agung ([[Distrik Amuntai]]). Kemudian banyak penduduk Kuripan yang hijrah/migrasi ke negeri Candi Agung (Amuntai). Setelah kemangkatan Raja Kuripan, Empu Jatmika/Ampu Jatmaka menjadi penguasa negeri Candi Agung, negeri Candi Laras dan Kuripan. Kelak daerah Kuripan ini diwarisi oleh Lambung Mangkurat sehingga ia juga dikenal sebagai '''Ratu Kuripan'''.<ref name="tutur candi"/> Sedangkan negeri Candi Agung - ibukotaibu kota kerajaan Negara Dipa yang baru diserahkan kepada Maharaja Suryanata yang didatangkan dari Majapahit sebagai suami [[Puteri Junjung Buih]] yang merupakan perkawinan politik. Puteri Junjung Buih merupakan saudara angkat Lambung Mangkurat. Raja Puteri Junjung Buih dipersiapkan sebagai Raja Negara Dipa, yang kemudian posisi ini diambil alih oleh suaminya Pangeran Suryanata yang bergelar '''Maharaja Suryanata'''. Sedangkan Lambung Mangkurat menjadi patih mangkubuminya dengan kekuasaan negeri Kuripan, karena hal tersebut maka Lambung Mangkurat bergelar '''Ratu Kuripan'''.
 
Selama memerintah Negara Dipa (Candi Agung, Candi Laras, Kuripan) Ampu Jatmaka melakukan penaklukan-penaklukan daerah-daerah sekitarnya yang berpenduduk pribumi suku Dayak. Ampu Jatmaka memerintahkan asisten kanan bernama Aria Magatsari menundukkan batang [[Distrik Tabalong|Tabalong]], batang [[Distrik Balangan|Balangan]] dan batang Pitap serta penduduk perbukitannya ([[suku Bukit]]). Ampu Jatmaka menitahkan asisten kiri bernama Tumanggung Tatah Jiwa menundukkan batang [[Distrik Batang Alai|Alai]], batang [[Distrik Amandit|Amandit]], batang [[Distrik Labuan Amas|Labuan Amas]] serta serta penduduk perbukitannya. Sedangkan pelabuhan perdagangan saat itu terletak di [[Marampiau, Candi Laras Selatan, Tapin|Muara Rampiau]], tidak jauh dari [[Candi Laras]].<ref name="hikayat banjar"/><ref>{{nl icon}} {{cite journal|url=http://books.google.co.id/books?id=dPFAAAAAcAAJ&dq=raja%20kotaringin&pg=PA227#v=onepage&q&f=false |pages=227 |title=Tijdschrift voor Indische taal-, land- en volkenkundem |volume= 6 |issue=3 |author=Tijdschrift voor Indische taal-, land- en volkenkunde |year=1857}}</ref>