Kabupaten Berau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
LaninBot (bicara | kontrib)
k Ibukota → Ibu kota
Baris 55:
Sedangkan [[Kesultanan Gunung Tabur]] sebagai Sultan pertamanya adalah [[Sultan Muhammad Zainal Abidin]] ([[1800]]–[[1833]]), keturunannya meneruskan pemerintahan hingga kepada [[Sultan Achmad Maulana Chalifatullah Djalaluddin]] (wafat [[15 April]] [[1951]]) dan Sultan terakhir adalah [[Aji Raden Muhammad Ayub]] ([[1951]]–[[1960]]). Kemudian wilayah kesultanan tersebut menjadi bagian dari Kabupaten Berau.
 
[[Sultan Muhammad Amminuddin]] menjadi Kepala ''Daerah Istimewa Berau''. Dia memerintah sampai dengan adanya peraturan peralihan dari Daerah Istimewa menjadi Kabupaten Dati II Berau, yaitu Undang-undang Darurat tahun 1953 Tanggal terbitnya Undang-undang tersebut dijadikan sebagai Hari jadi Kabupaten Berau. Dengan diterbitkannya Undang-undang No. 27 tahun 1959, Daerah Istimewa Berau berubah menjadi kabupaten Dati II Berau dan Tanjung Redeb sebagai IbukotanyaIbu kotanya, dengan Sultan Aji Raden Muhammad Ayub (1960–1964) menjadi Bupati Kepala Daerah Tingkat II Berau yang pertama.
 
Penetapan Kota Tanjung Redeb sebagai pusat pemerintahan Dati II Kabupaten Berau adalah untuk mengenang pemerintahan Kerajaan (Kesultanan) di Berau. Di mana pada tahun 1810 Sultan Alimuddin (Raja Alam) memindahkan pusat pemerintahannya ke [[Gayam, Tanjung Redeb, Berau|Kampung Gayam]] yang sekarang dikenal dengan nama [[Bugis, Tanjung Redeb, Berau|Kampung Bugis]]. Perpindahan ke Kampung Bugis pada tanggal [[25 September]] tahun [[1810]] itu menjadi cikal bakal berdirinya kota Tanjung Redeb, yaitu kemudian dibadikan sebagai Hari jadi [[Tanjung Redeb, Berau|Kota Tanjung Redeb]] sebagaimana diterapkan dalam Perda No. 3 tanggal [[2 April]] [[1992]].