Kayu Agung, Ogan Komering Ilir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib)
LaninBot (bicara | kontrib)
k ibukota → ibu kota
Baris 33:
}}
 
'''Kayuagung''' adalah sebuah [[kecamatan]] dan merupakan ibukotaibu kota dari [[Kabupaten Ogan Komering Ilir]], [[Sumatra Selatan]], [[Indonesia]]. Kota ini terletak pada jalur strategis, karena Kayuagung merupakan salah satu kota transit yang terletak di Jalan Lintas Timur Sumatra, menghubungkan Bandar Lampung ke Palembang hingga Medan. Kota ini memiliki luas 144,53 km² dan berpenduduk 64.584 ribu jiwa (2011). Dengan Kepadatan penduduk 446 jiwa/km². Kayuagung berjarak 65 KM dari ibukotaibu kota Provinsi [[Sumatra Selatan]], [[Kota Palembang|Palembang]].
 
== Wisata Warisan Budaya Daerah ==
Baris 127:
 
== Gambaran Umum Kota Kayu Agung ==
Kota Kayu Agung adalah sebuah kecamatan dan merupakan ibukotaibu kota Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan, Indonesia. Kayuagung sebuah kota yang terletak di lintas timur sumatera, Salah satu dari Kabupaten dari Provinsi Sumatra Selatan (Palembang), Kayuagung yang berjarak 65 KM dari pusat kota Palembang, Kayuagung merupakan Daerah Tingkat II di provinsi sumatera selatan. Kayuagung merupakan ibukotaibu kota Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
 
Kayuagung Terdiri dari 10 kelurahan (Morge Siwe): Jua-jua, Sidakersa, Cintaraja Mangunjaya, Paku, Sukadana, Kedaton, Kotaraya, Perigi. Kayuagung Asli. Nama Kayuagung secara umum berasal dari sebuah sejarah, dimana pada zaman dahulunya, daerah kota kayuagung terdapat pohon-pohon yang berukuran besar, bahkan ada yang sampai berdiameter 4 meter , kemudian disimpulkanlah oleh para petua Pohon itu berarti Kayu sedangkan Besar Itu Agung. mungkin andapun secara tidak sengaja pernah melihat pohon berukuran besar di kota anda, kemungkinannya itu merupakan pohon kayuagung, tetapi bukan berarti setiap pohon yang besar itu merupakan pohon kayuagung, ciri khas pohon Kayuagung itu berukuran besar memiliki urat pohon yang timbul dan memiliki akar yang besar dan menjular, selain itu juga terdapat akar yang menjular dari atas kebawah, jadi dari sebuah pohonlah nama dari kota kayuagung itu.
 
Kecamatan Kota Kayuagung terdiri atas 11 kelurahan ; yaitu Kelurahan Kayuagung (asli ), Perigi, Kutaraya, Kedaton, Sukadana, Mangunjaya, Sidakerda, jua-jua, Cintaraja, dan Tanjung Rancing, Serta 14 desa ; yaitu Desa Bulu Cawang, Lubuk Dalam, Banding Anyar, Anyar, Muara Baru, Kijang Ulu,Celika, Tanjung Menang. Bagian tersebut penutur Bahasa Kayuagung berada di wilayah Kecamatan Kota Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan. Wilayah ini merupakan ibukotaibu kota Kabupaten OKI. Penduduk utama penuturan Bahasa Kayuagung tergabung dalam suatu wilayah yang disebut morge siwe ( marga sembilan ); yaitu sembilan kelompok masyarakat setingkat desa/ kelurahan di era sekarang. Sembilan marga tersebut adalah Kelurahan Kayuagung ( asli ), Perigi, Kutaraya, Kedaton, Sukadana, Paku, Mangun jaya, Sida kersa, dan jua-jua. Dengan demikian dari 11 kelurahan yang ada di kecamatan Kota Kayuagung, dua di antaranyalah yang bukan menjadi penduduk penuturan bahasa Kayagung, yaitu Kelurahan Kayuagung (asli) dan Tanjung Rancing. Selain di wilayah Kota Kayuagung Bahasa Kayuagung juga ada di wilayah lempuing dan Mesuji (masih di Kabupaten OKI). Hal ini bisa di maklumi karena berdasarkan sejarahnya wilaya Lempuing dan Mesuji merupakan jalur kedatangan orang-orang Kayu Agung dari Lampung.
 
Di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) terdapat beberapa daerah, di antaranya adalah bahasa Kayuagung, Komering, Pedamaran, Melayu Palembang, Jawa, dan beberapa bahasa atau dialek lainya. Bahasa Indonesia juga dipergunakan secara luas, selain bahasa seperti bahasa Inggris dan Arab Yang penggunananya sangat terbatas. Kabupaten Ogan Komering Ilir ( OKI) beribukotaberibu kota di Kayuagung. Berdasarkan sejarahnya, wilayah ini didukung oleh apa yang oleh masyarakat setempat disebut dengan morge siwe ( atau Sembilan Marga). Marga di seantero Sumatra Selatan dikenal dengan suatu kawasan yang dahulunya setara di atas desa/ kelurahan. Saat ini wilayah morge siwe berada di bawah pemerintah administrasi Kecamatan Kota Kayu Agung. Sembilan marga tersebut adalah Kelurahan Kayuagung (asli), Perigi, Kutaraya, Kedaton, Sukadana, Paku, Mangun jaya, Sidakersa, dan jua-jua.
 
Kayuagung ibukotaibu kota dari Kabupaten Ogan Komering Ilir merupakan Pemerintah Daerah Tingkat II di Sumatra Selatan yang luasnya sekitar 19.023,47 kilometer persegi yang secara geografis terletak antara 104 2'-106 o' derajat Bujur Timur dan 4o 30'-4o 15 derajat Lintang Selatan. jumlah penduduk dalam sensus 2010 mencapai kurang-lebih 62.000 ribu jiwa lebih, mayoritas penduduknya beragama Islam.<ref>http://kejari-kayuagung.org/index.php?page=gambaran_umum</ref>
 
== Sosial Budaya Kependudukan OKI ==
Baris 149:
Nama Kayuagung secara umum berasal dari sebuah sejarah, dimana pada zaman dahulunya, daerah kota kayuagung terdapat pohon-pohon yang berukuran besar, bahkan ada yang sampai berdiameter 4 meter , kemudian disimpulkanlah oleh para petua Pohon itu berarti Kayu sedangkan Besar Itu Agung. mungkin andapun secara tidak sengaja pernah melihat pohon berukuran besar di kota anda, kemungkinannya itu merupakan pohon kayuagung, tetapi bukan berarti setiap pohon yang besar itu merupakan pohon kayuagung, ciri khas pohon Kayuagung itu berukuran besar memiliki urat pohon yang timbul dan memiliki akar yang besar dan menjular, selain itu juga terdapat akar yang menjular dari atas kebawah, jadi dari sebuah pohonlah nama dari kota kayuagung itu.
 
Kecamatan Kota Kayuagung terdiri atas 11 kelurahan ; yaitu Kelurahan Kayuagung (asli ), Perigi, Kutaraya, Kedaton, Sukadana, Mangunjaya, Sidakerda, jua-jua, Cintaraja, dan Tanjung Rancing, Serta 14 desa ; yaitu Desa Buluh Cawang, Lubuk Dalam, Banding Anyar, Anyar, Muara Baru, Kijang Ulu,Celika, Tanjung Menang,Tanjung Serang, Serigeni Baru, Serigeni Lama, Arisan Buntal dan Tanjung Lubuk. Bagian tersebut penutur Bahasa Kayuagung berada di wilayah Kecamatan Kota Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan. Wilayah ini merupakan ibukotaibu kota Kabupaten OKI. Penduduk utama penuturan Bahasa Kayuagung tergabung dalam suatu wilayah yang disebut morge siwe ( marga sembilan ); yaitu sembilan kelompok masyarakat setingkat desa/ kelurahan di era sekarang. Sembilan marga tersebut adalah Kelurahan Kayuagung ( asli ), Perigi, Kutaraya, Kedaton, Sukadana, Paku, Mangun jaya, Sida kersa, dan jua-jua. Dengan demikian dari 11 kelurahan yang ada di kecamatan Kota Kayuagung, dua di antaranyalah yang bukan menjadi penduduk penuturan bahasa Kayagung, yaitu Kelurahan Kayuagung (asli) dan Tanjung Rancing. Selain di wilayah Kota Kayuagung Bahasa Kayuagung juga ada di wilayah lempuing dan Mesuji (masih di Kabupaten OKI). Hal ini bisa di maklumi karena berdasarkan sejarahnya wilaya Lempuing dan Mesuji merupakan jalur kedatangan orang-orang Kayuagung dari Lampung.
 
Di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) terdapat beberapa daerah, di antaranya adalah bahasa Kayuagung, Komering, Pedamaran, Melayu Palembang, Jawa, dan beberapa bahasa atau dialek lainya. Bahasa Indonesia juga dipergunakan secara luas, selain bahasa seperti bahasa Inggris dan Arab Yang penggunananya sangat terbatas. Kabupaten Ogan Komering Ilir ( OKI) beribukotaberibu kota di Kayuagung. Berdasarkan sejarahnya, wilayah ini didukung oleh apa yang oleh masyarakat setempat disebut dengan morge siwe ( atau Sembilan Marga). Marga di seantero Sumatra Selatan dikenal dengan suatu kawasan yang dahulunya setara di atas desa/ kelurahan. Saat ini wilayah morge siwe berada di bawah pemerintah administrasi Kecamatan Kota Kayuagung. Sembilan marga tersebut adalah Kelurahan Kayuagung (asli), Perigi, Kutaraya, Kedaton, Sukadana, Paku, Mangun jaya, Sidakersa, dan jua-jua.
 
Kayuagung ibukotaibu kota dari Kabupaten Ogan Komering Ilir merupakan Pemerintah Daerah Tingkat II di Sumatra Selatan yang luasnya sekitar 21.469,90 kilometer persegi yang secara geografis terletak antara 104 2'-106 o' derajat Bujur Timur dan 4o 30'-4o 15 derajat Lintang Selatan. jumlah penduduk dalam sensus 2010 mencapai kurang-lebih 71.667 ribu jiwa lebih, mayoritas penduduknya beragama Islam.