Kerajaan Bornu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
LaninBot (bicara | kontrib)
k ibukota → ibu kota
 
Baris 49:
Akibat konflik internal dan serangan suku bangsa [[Bulala]], [[Dinasti Sayfawa]] terpaksa kembali menjadi nomaden, walaupun mereka sudah tidak lagi mengikuti gaya hidup tersebut selama 700 tahun. Pada tahun 1380, [[suku Kanembu]] pada akhirnya berhasil menahan serangan [[Arab]], [[Berber]] dan [[suku Hausa|Hausa]], dan mereka kemudian mendirikan sebuah negara baru di Bornu. Seiring berjalannya waktu, pernikahan campur antara suku Kanembu dengan Bornu menghasilkan suku bangsa dan bahasa yang baru, yaitu [[suku Kanuri]].
 
Dinasti Sayfawa kemudian berhasil mengalahkan suku Bulala dan merebut kembali bekas ibukotaibu kota Kanem di [[Njimi]]. Wilayah Kanem pun disatukan dengan wilayah Bornu, tetapi kekuasaan politik masih berada di tangan Bornu. Kanem-Bornu mencapai puncak kejayaannya pada masa kekuasaan Mai [[Idris Alooma]] (sekitar tahun 1571–1603). Berkat kecakapannya, negara Kanem-Bornu dapat bertahan hingga pertengahan abad ke-17. Namun, kerajaan ini kemudian mengalami kemunduran. Pada awal abad ke-19, mereka bahkan harus menghadapi serangan [[jihad]] yang dilancarkan oleh orang-orang [[suku Fula|Fula]], karena mereka merasa bahwa orang-orang Muslim di kawasan ini tidak saleh.
 
Pada tahun 1893, kerajaan ini ditaklukkan oleh [[Rabih az-Zubayr]] yang menyerang dari wilayah [[Sudan]].