Kalimantan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Ibukota → Ibu kota
LaninBot (bicara | kontrib)
k ibukota → ibu kota
Baris 55:
Hikayat Banjar, sebuah kronik kuno dari Kalimantan Selatan yang bab terakhirnya ditulis pada tahun [[1663]], tetapi naskah Hikayat Banjar ini sendiri berasal dari naskah dengan teks bahasa Melayu yang lebih kuno pada masa kerajaan Hindu, di dalamnya menyebut Pulau Kalimantan dengan nama Melayu yaitu pulau "Hujung Tanah". Sebutan Hujung Tanah ini muncul berdasarkan bentuk geomorfologi wilayah Kalimantan Selatan pada zaman dahulu kala yang berbentuk sebuah semenanjung yang terbentuk dari deretan [[Pegunungan Meratus]] dengan daratan yang berujung di [[Tanjung Selatan]] yang menjorok ke [[Laut Jawa]]. Keadaan ini identik dengan bentuk bagian ujung dari Semenanjung Malaka yaitu Negeri [[Johor]] yang sering disebut "Ujung Tanah" dalam naskah-naskah Kuno Melayu. Semenanjung Hujung Tanah inilah yang bersetentangan dengan wilayah Majapahit di Jawa Timur sehingga kemudian mendapat nama Tanjungnagara artinya pulau yang berbentuk tanjung/semenanjung.
 
Sebutan "Nusa Kencana" adalah sebutan pulau Kalimantan dalam naskah-naskah Jawa Kuno seperti dalam [[Ramalan Jayabaya|Ramalan Prabu Jayabaya]] dari masa kerajaan [[Kadiri]] (Panjalu), tentang akan dikuasainya Tanah Jawa oleh bangsa Jepang yang datang dari arah Nusa Kencana (Bumi Kencana).<!--sebutan untuk wilayah yang sekarang menjadi provinsi [[Kalimantan Selatan]], karena-->Memang terbukti sebelum menyeberang ke Jawa, tentara Jepang terlebih dahulu menguasai ibukotaibu kota Kalimantan saat itu yaitu Banjarmasin. Nusa Kencana sering pula digambarkan sebagai Tanah Sabrang yaitu sebagai perwujudan Negeri Alengka yang primitif tempat tinggal para raksasa di seberang Tanah Jawa. Di Tanah Sabrang inilah terdapat Tanah Dayak yang disebutkan dalam Serat Maha Parwa.
 
Sebutan-sebutan yang lain antara lain: "Pulau Banjar"<ref>{{id}} {{cite book|url=http://books.google.co.id/books?id=6Q71wFB4YxQC&lpg=PA121&dq=pulau%20Banjar&pg=PA121#v=onepage&q=pulau%20Banjar&f=false|title=Kerajaan Bima dalam sastra dan sejarah|first=Henri|last=Chambert-Loir|coauthors=Wisamarta, Lukman (Khatib.)|pages=121|publisher=Kepustakaan Populer Gramedia|year=2004|isbn=9799100119}} ISBN 978-979-9100-11-5</ref><ref>{{id}} {{cite book|url=http://books.google.com/books?id=A072D2-8QNMC&lpg=PA144&dq=sumbawa%20banjar&hl=id&pg=PA144#v=onepage&q=sumbawa%20banjar&f=false|pages=144|title=Karya lengkap Abdullah bin Muhammad al-Misri: Bayan al-Asmaʾ, Hikayat Mareskalek, ʿArsy al-Muluk, Cerita Siam, Hikayat tanah Bali|first=Monique|last=Zaini-Lajoubert|publisher=Kepustakaan Populer Gramedia|year=2008|isbn=9798116135}} ISBN 978-979-8116-13-1</ref>, Raden Paku (kelak dikenal sebagai [[Sunan Giri]]) diriwayatkan pernah menyebarkan Islam ke Pulau Banjar, demikian pula sebutan oleh orang Gowa, Selaparang (Lombok), Sumbawa dan Bima karena kerajaan-kerajaan ini memiliki hubungan bilateral dengan Kesultanan Banjar; "Jawa Besar" sebutan dari [[Marco Polo]] penjelajah dari [[Italia]]<ref>{{en}} {{cite book|pages=478|url=http://books.google.co.id/books?id=V64WAAAAQAAJ&dq=benjar&pg=PA478#v=onepage&q=benjar&f=false|title=Modern geography: A description of the empires, kingdoms, states, and colonies; with the oceans, seas, and isles in all parts of the world...|first=John|last=Pinkerton|coauthors=Samuel Vince|edition=2|publisher=T. Cadell|year=1806}}</ref> atau dalam bahasa Arab<ref name="East India Company">{{en}}{{cite book|first=East India Company|last=[[East India Company]]|url=http://books.google.co.id/books?id=yFisQ6cm4hcC&dq=lawai%20rivier&pg=PA118#v=onepage&q&f=false|title=The Asiatic journal and monthly miscellany|volume= 12|pages=118|publisher=Wm. H. Allen & Co|year=1821}}</ref>; dan "Jaba Daje" artinya "Jawa di Utara (dari [[pulau Madura]]) sebutan [[suku Madura]] terhadap pulau Kalimantan baru pada abad ke-20.
Baris 78:
Sebelum tahun 1900, Kalimantan terdiri atas beberapa negara swapraja, kemudian negara Tayan dan Meliau dibentuk 1909, Pinoh tahun 1913 dan Semitau 1916.<ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/borneozelfb1900.html?zoomview=1 Native states (zelfbesturen) in Dutch Borneo, 1900]</ref> Nama Kalimantan kembali mulai populer pada sekitar tahun 1940-an. pada tahun 1936 ditetapkan Ordonantie pembentukan Gouvernementen Sumatra, Borneo en de Groote-Oost (Stbld. 1936/68). Borneo Barat menjadi daerah Karesidenan dan sebagai Gouvernementen Sumatra, Borneo en de Groote-Oost yang pusat pemerintahannya adalah Banjarmasin.
 
Dua tahun kemudian, Gouvernementen van Borneo dibagi dua. Yakni Residente Zuideen en Oosterafdeling van Borneo dengan ibukotaibu kota Banjarmasin dan Residente Westerafdeling dengan ibukotanyaibu kotanya Pontianak. Pada tahun 1938, Hindia Belanda mendirikan tiga provinsi atas ''eilandgewest'' yaitu Sumatra beribukotaberibu kota di Medan, Borneo beribukotaberibu kota di Banjarmasin, dan Timur Besar beribukotaberibu kota di Makassar.<ref>{{id}} {{cite book|url=http://books.google.co.id/books?id=ANTjlSOpK0cC&lpg=PA38&dq=sejarah%20banjarMASIN&pg=PA38#v=onepage&q&f=false|first=Marwati Djoened|last=-Poesponegoro|coauthors=Nugroho Notosusanto|title=Sejarah nasional Indonesia: Jaman Kebangkitan nasional dan masa akhir Hindia Belanda|publisher=PT Balai Pustaka|year=1992|isbn=979407411X}}ISBN 978-979-407-411-4</ref> Tiap-tiap Residente dikepalai seorang Resident dengan Besluit Gouverneur van Borneo tertanggal 10 Mei 1939 No.BB/A-I/3/Bijblad No. 14239 dan No.14239 a) Residensi Kalimantan Barat dibagi menjadi empat afdeling dan 13 onder afdeling.<ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/borneo1942.html Borneo in 1942 ]</ref>
 
Pada tanggal 13 Februari 1942 Sakaguchi Detachment menduduki kota Banjarmasin.<ref>{{en}} {{cite book|url=http://books.google.co.id/books?id=ChyilRml0hcC&lpg=PA204&dq=Bandjermasin&pg=PA206#v=onepage&q=Bandjermasin&f=false|first=Gordon L.|last=Rottman|title=World War 2 Pacific island guide|publisher=Greenwood Publishing Group|year=2002|isbn=0-313-31395-4}}ISBN 978-0-313-31395-0</ref><ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/jseadm.html Japanese administrative divisions in the Indonesian archipelago ]</ref> Tanggal 17 Agustus 1945 kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, dimana Borneo-Belanda termasuk salah satu provinsi dari Republik Indonesia.<ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/indep45.html Peta 17 August 1945: the declaration of independence]</ref><ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/provinces1945.html Republic of Indonesia provinces, 1945-1950 ]</ref> Tanggal 9 Nopember 1945 Rakyat Kalimantan (Banjarmasin) mengadakan pemberontakan terhadap pemerintahan yang legal dengan bergerilya di pedalaman dan berhasil menggagalkan rencana Belanda untuk mendirikan Negara Borneo.<ref name="file.upi.edu">http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/196001211985032-ENOK_MARYANI/Kalimantan.pdf</ref><ref>[http://newportbeach-wahyu4.blogspot.com/p/sejarah-pemerintahan.html Sejarah Pemerintahan ]</ref> Setelah mengambil alih Kalimantan dari tangan Jepang, [[NICA]] mendesak [[kaum Federal]] Kalimantan untuk segera mendirikan [[Negara Kalimantan]] menyusul [[Negara Indonesia Timur]] yang telah berdiri.<ref name="file.upi.edu"/> Maka dibentuklah [[Dewan Kalimantan Barat]] tanggal [[28 Oktober]] 1946, yang menjadi [[Daerah Istimewa Kalimantan Barat]] pada tanggal [[27 Mei]] 1947; dengan [[Kepala Daerah]], [[Sultan]] [[Hamid II]] dari [[Kesultanan Pontianak]] dengan pangkat [[Mayor Jenderal]]. Wilayahnya terdiri atas 13 kerajaan sebagai [[swapraja]] seperti pada zaman Hindia Belanda yaitu Sambas, Pontianak, Mempawah, Landak, Kubu, Tayan, Meliau, Sekadau, Sintang, Selimbau, Simpang, Sukadana dan Matan.
Baris 87:
[[Gubernur]] Kalimantan dalam pemerintahan Pemerintah RI di Yogyakarta, yaitu [[Pangeran Muhammad Noor]], mengirim [[Cilik Riwut]] dan [[Hasan Basry]] dalam misi perjuangan mempertahankan kemerdekaan untuk menghadapi kekuatan NICA. Pada tanggal [[17 Mei]] 1949, Letkol [[Hasan Basry]] selaku Gubernur Tentara ALRI Wilayah IV Pertahanan Kalimantan memproklamirkan sebuah [[Proklamasi Kalimantan]] yang isinya bahwa "Kalimantan" tetap sebagai bagian tak terpisahkan dari Negara [[Republik Indonesia]] yang telah diproklamasikan tanggal [[17 Agustus]] [[1945]]. Pemerintah Gubernur Militer ini merupakan upaya tandingan terhadap terbentuknya [[Dewan Banjar]] yang didirikan Belanda.
 
Pada masa [[Republik Indonesia Serikat]], Kalimantan menjadi beberapa satuan-kenegaraan yaitu: [[Daerah Istimewa Kalimantan Barat]] dengan ibukotaibu kota Pontianak, [[Federasi Kalimantan Timur]] dengan ibukotaibu kota Samarinda, [[Dayak Besar]] dengan ibukotaibu kota sementara Banjarmasin, [[Daerah Banjar]] dengan ibukotaibu kota Banjarmasin, [[Federasi Kalimantan Tenggara]] dengan ibukotaibu kota Kotabaru.
 
Sejak tahun [[1938]], Borneo-Hindia Belanda (Kalimantan) merupakan satu kesatuan daerah administratif di bawah seorang gubernur, yang berkedudukan di [[Banjarmasin]], dan memiliki wakil di Volksrad.
Baris 266:
 
=== Indonesia ===
Kalimantan letaknya di tengah-tengah Indonesia sehingga layak dicalonkan sebagai lokasi ibukotaibu kota Indonesia masa depan.<ref>[http://www.visi2033.or.id/news_59.htm Konsep Ibu kota pindah ke Kalimantan dipaparkan ]</ref><ref>http://www.visi2033.or.id/pemindahan.pdf</ref>
 
Kalimantan wilayah Indonesia dibagi menjadi lima [[provinsi]] berdasarkan urutan pembentukannya:
Baris 283:
=== Brunei Darussalam ===
{{Main|Brunei Darussalam}}
Seluruh wilayah negara Brunei Darussalam terdapat di Pulau Kalimantan dengan ibukotaibu kota [[Bandar Seri Begawan]]
 
== Bahasa ==