Bosnia dan Herzegovina: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 182.0.205.231 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh AABot
Tag: Pengembalian
Menyeragamkan sistematika artikel negara
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 8:
Dibatasi oleh [[Kroasia]] di utara, barat, dan selatan, [[Serbia]] di timur, dan [[Montenegro]] di selatan, Bosnia dan Herzegovina adalah sebuah negara yang dikelilingi oleh daratan kecuali pesisir pantai [[Laut Adriatik]] yang sepanjang 20 km yang berpusat di kota [[Neum]]. Pedalaman negara ini penuh dengan pegunungan, dan juga sungai yang kebanyakan tidak bisa ditempuh. Ibu kota yang sekaligus kota terbesar ialah [[Sarajevo]].
 
== Pembagian administratifSejarah ==
=== Kemerdekaan{{utama|Sejarah Bosnia dan Herzegovina ===}}
 
=== Sejarah awal ===
Bosnia dan Herzegovina merupakan sebuah wilayah perbatasan antara Kebudayaan Barat, dan Timur. Pada Abad Pertengahan, wilayah tersebut menjadi ajang pertikaian, dan perebutan pengaruh antara [[Romawi Barat]] yang [[Katolik]] dan [[Romawi Timur]] yang [[Ortodoks]]. Di tengah-tengah pergulatan tersebut, ikut pula sebuah kelompok bid'ah Kristen yang disebut [[Bogomil]]. Sekte ini terutama beranggotakan masyarakat kelas atas Bosnia.
 
Kekuatan ketiga yang berpengaruh dalam sejarah negeri itu muncul pada akhir [[abad ke-13]], ketika wilayah tersebut ditaklukkan oleh [[Turki Usmani]] yang beragama [[Islam]]. Pengikut Bogomil berbondong-bondong pindah ke [[agama Islam]] sehingga agama tersebut lenyap. Perpindahan agama tersebut kebanyakan terjadi persamaan derajat yang ditawarkan oleh Islam. Jika mereka masuk Islam maka mereka akan mendapatkan kedudukan yang sama tingginya dengan orang Islam lainnya, akan tetapi bila mereka tetap pada agama agama leluhurnya maka mereka akan berstatus sebagai orang -orang yang kalah dalam peperangan [[tunduk dalam aturan Islam]].
 
Hal itu bukan omong kosong belaka. Dalam perkembangannya, kaum Muslim Bosnia mendapatkan status sama dengan [[orang Turki]] asli. Mereka menjadi tangan kanan orang Turki untuk memerintah penduduk Bosnia yang tetap memeluk agama leluhurnya.
 
Masuknya pemikiran nasionalisme membawa perubahan besar, dan tajam di Bosnia. Apabila sebelumnya secara umum penduduk wilayah itu disebut orang Bosnia, dan hanya dibedakan menurut agamanya, kini mereka mengidentifikasikan diri dengan tetangganya. Orang Bosnia yang menganut Kristen Ortodoks mengidentifikasikan dirinya sebagai orang [[Serbia]] sementara penganut Katolik menjadi orang [[Kroasia]].
 
Ketika Turki melemah, negara-negara jajahannya di Balkan memerdekakan diri. Salah satu di antaranya adalah Serbia. Negara yang baru merdeka ini berusaha menggabungkan Bosnia namun ambisinya digagalkan oleh [[Kekaisaran Austria-Hongaria]], yang mencaplok wilayah tersebut pada tahun 1908. Hal tersebut kemudian mendorong kaum nasionalis Serbia membunuh putera mahkota kekaisaran tersebut di [[Sarajevo]] pada tahun [[1914]], yang kemudian menyebabkan pecahnya [[Perang Dunia I]].
 
Setelah [[PD I]] usai, Bosnia dan Herzegovina, bersama-sama dengan Kroasia, Slovenia, dan Vojvodina, diserahkan oleh Austria kepada [[Kerajaan Serbia-Montenegro]]. Dari penggabungan ini muncullah Kerajaan [[Yugoslavia]] (Slavia Selatan).
 
Akan tetapi perpecahan segera melanda negeri itu akibat pertentangan dua etnis utamanya. Orang Serbia berusaha membangun negara kesatuan sementara orang Kroasia menginginkan federasi yang longgar. Kaum Muslim Bosnia terjebak dalam pertikaian tersebut karena kedua pihak memperebutkan wilayah tersebut. Beberapa kaum Muslim mendukung klaim Serbia, dan menyebut dirinya sebagai Muslim Serbia. Namun lebih banyak lagi yang pro -Kroasia, dan menyebut dirinya sebagai orang Muslim Kroasia. Pertentangan tersebut kemudian meledak menjadi kekerasan setelah [[Jerman]] [[Nazi]] menguasai Yugoslavia tahun [[1941]].
 
=== Negeri yang terkoyak ===
[[Berkas:Bk-map.png|ka|250px|Peta Bosnia dan Herzegovina]]
Setelah menaklukkan Yugoslavia, [[Hitler]] menggabungkan bekas provinsi Kroasia, Bosnia dan Herzegovina ke dalam negara boneka yang disebut sebagai Negara Kroasia Merdeka (lebih dikenal dengan inisial Kroasianya, NDH). Negara tersebut dipimpin oleh [[Ante Pavelic]], pemimpin organisasi nasionalis ekstrem Kroasia, Ustasa (pemberontak). Rezim NDH ini berusaha membersihkan wilayahnya dari orang Serbia, [[Yahudi]], dan [[Gipsi]].
 
Oleh karena besarnya jumlah penduduk Serbia di NDH, kaum Ustasa bersekutu dengan kaum Muslim guna mengimbanginya. Banyak orang Muslim yang bergabung dengan rezim tersebut, di mana bahkan wakil presiden, dan menlu NDH adalah tokoh-tokoh Muslim.
 
Kaum Muslim juga bergabung dengan Jerman dalam memerangi gerilyawan, baik Chetnik maupun Partisan. Dua divisi [[SS]] ([[Schutzstaffel]], pengawal elit Hitler yang ditakuti) dibentuk dari kalangan kaum Muslim Bosnia, yaitu Divisi 'Handzar' dan 'Kama'.
 
Banyak orang Serbia yang selamat bergabung dengan gerilyawan Chetnik yang pro-raja, dan kemudian melancarkan pembantaian balasan terhadap orang Kroasia, dan Muslim. Konflik etnis berdarah ini memberikan keuntungan bagi kelompok Partisan pimpinan Tito. Oleh karena berhaluan komunis yang tidak membeda-bedakan latar belakang etnis, dan agama, kelompok ini menarik pendukung dari berbagai latar belakang yang tidak menyukai pertumpahan darah di antara sesama warga Yugoslavia. Dengan demikian, kaum Partisan berhasil merebut kekuasaan di seluruh Yugoslavia setelah usainya perang.
 
=== Zaman Tito ===
Setelah meraih kekuasaan atas Yugoslavia, [[Josip Broz Tito]] berusaha membangun kembali persaudaran negeri itu di bawah bendera [[komunisme]]. Dalam upayanya untuk mengatasi perselisihan antar kelompok etnis, dan agama, dia membentuk negeri itu menurut sistem federal yang ditarik berdasarkan etnisitas.
 
Bosnia, yang karena memiliki penduduk yang plural, merupakan ujian berat bagi Tito. Orang Serbia menuntut penggabungan wilayah tersebut karena penduduk Serbia yang hampir mencapai setengah dari total penduduk di sana pada masa itu. Akan tetapi Tito menolaknya. Dia tidak ingin membuat Serbia menjadi kuat seperti sebelumnya. Oleh karena itu, dia memutuskan untuk memecah belah orang Serbia. Wilayah Serbia diperkecil dengan membentuk dua republik federal (yaitu Montenegro, dan Makedonia) serta dua provinsi otonom ([[Vojvodina]] dan [[Kosovo]]). Tito, sebagai seorang Kroasia-Bosnia, memutuskan bahwa wilayah Bosnia dan Herzegovina harus menjadi sebuah republik federal. Dengan demikian, orang Serbia dapat diimbangi oleh gabungan Muslim-Kroasia di wilayah tersebut.
 
Dalam menghadapi ketidakpuasan atas keputusan tersebut, rezim [[Tito]] memakai tangan besi untuk menghadapinya. Cara tersebut memang efektif tetapi hanya untuk sementara waktu. Ketika Tito meninggal, pertikaian antar etnik, dan agama kembali meletus di Yugoslavia, yang kemudian meruntuhkan negara tersebut.
 
=== Kemerdekaan Bosnia dan Herzegovina ===
[[Berkas:Map Bih entities.png|jmpl|240px|Peta pembagian entitas politik di Bosnia dan Herzegovina]]
Yugoslavia terpecah-belah pada tahun 1991 setelah runtuhnya rezim-rezim Komunis di Eropa Timur. Mengikuti contoh Kroasia, dan Slovenia, pada bulan [[Maret]] [[1992]] Bosnia dan Herzegovina menyatakan kemerdekaannya melalui referendum yang diikuti oleh masyarakat Muslim, dan Kroasia Bosnia. Hal tersebut ditentang oleh penduduk Serbia yang ingin menguasai seluruh wilayah eks-Yugoslavia.
 
Di bawah pimpinan [[Radovan Karadzic]], orang Serbia Bosnia memproklamasikan Republik Srpska. Dengan bantuan pasukan federal pimpinan Jenderal [[Ratko Mladic]], orang Serbia Bosnia berhasil menguasai 70 persen wilayah negeri itu. Dalam konflik ini, etnis Serbia yang mayoritas berusaha melenyapkan etnis Muslim, dan Kroasia. Terjadilah pembantaian terbesar dalam sejarah yang jumlah korbannya hanya kalah oleh Perang Dunia. Pembunuhan, penyiksaan, dan pemerkosaan olah Kaum Serbia kemudian menyebabkan pemimpin-pemimpin Serbia ditetapkan sebagai penjahat perang oleh PBB. Dalam perkembangan terakhirpun mereka menyatakan tidak puas karena tidak berhasil membersihkan etnik Muslim-Bosnia.
 
Akhirnya, setelah perang berdarah yang berlarut-larut, perdamaian di antara ketiga kelompok tersebut berhasil dipaksakan oleh [[NATO]]. Sesuai dengan [[Kesepakatan Dayton]] tahun [[1995]], keutuhan wilayah Bosnia dan Herzegovina ditegakkan namun negara tersebut dibagi dalam dua bagian: 51% wilayah gabungan Muslim-Kroasia (Federasi Bosnia dan Herzegovina) dan 49% Serbia (Republik Srpska).
 
Kini negeri tersebut mulai menghirup perdamaian, dan ketiga belah pihak berusaha membangun saling percaya. Akan tetapi memang perlu waktu lama untuk menghapuskan permusuhan berabad-abad itu. Salah satu hal yang diusahakan untuk membangun saling percaya tersebut adalah mengadili para penjahat perang. Mantan Presiden Republik Srpska [[Radovan Karadžić]] berhasil ditangkap pada [[21 Juli]] [[2008]], sementara mantan Panglima Tentara Federal Jenderal [[Ratko Mladic]] tertangkap pada bulan Mei [[2011]]<ref>http://www.bbc.co.uk/news/world-europe-13561407</ref>, dan sedang menjalani proses pengadilan di [[Mahkamah Internasional]].
 
== Geografi ==
{{utama|Geografi Bosnia dan Herzegovina}}
 
== Politik ==
{{utama|Politik Bosnia dan Herzegovina}}
 
=== Pembagian administratif ===
{{utama|Pembagian administratif Bosnia dan Herzegovina}}
 
Bosnia dan Herzegovina dibagi menjadi [[Federasi Bosnia dan Herzegovina]] dan [[Republika Srpska]]. [[Distrik Brčko]] bukan bagian kedua entitas politik ini, tetapi diperintah secara supranasional, dan dijaga oleh tentara internasional.
 
Baris 22 ⟶ 75:
* [[Kanton Sarajevo]]
* [[Kanton Bosnia Barat]]
 
== Ekonomi ==
{{utama|Ekonomi Bosnia dan Herzegovina}}
 
== Demografi ==
Baris 62 ⟶ 118:
Menurut [[Piagam Eropa untuk Bahasa Regional dan Minoritas]] pada tahun 1992, Bosnia dan Herzegovina mengakui beberapa bahasa minoritas sebagai berikut: [[Bahasa Albania|Albania]], [[Bahasa Montenegro|Montenegro]], [[Bahasa Ceska|Ceko]], [[Bahasa Italia|Italia]], [[Bahasa Hongaria|Hungaria]], [[Bahasa Makedonia|Makedonia]], [[Bahasa Jerman|Jerman]], [[Bahasa Polski|Polandia]], [[Romani]], [[Bahasa Rumania|Rumania]], [[Rysin]], [[Bahasa Slowakia|Slovakia]], [[Bahasa Slovenia|Slovenia]], [[Bahasa Turki|Turki]], [[Bahasa Ukraina|Ukraina]], dan [[Bahasa Ibrani|Israel]]. Minoritas Jerman di Bosnia dan Herzegovina kebanyakan adalah sisa-sisa [[Schwaben Donau|Donauschwaben]] (Danube Swabians), yang menetap di daerah itu setelah [[monarki Habsburg]] mengklaim Balkan dari [[Kesultanan Utsmaniyah|Kekaisaran Ottoman]]. Karena pengusiran dan asimilasi paksa setelah [[Perang Dunia II]], jumlah etnis Jerman di Bosnia dan Herzegovina berkurang drastis.
 
== SejarahBudaya ==
{{utama|SejarahBudaya Bosnia dan Herzegovina}}
 
=== Sejarah awal ===
Bosnia dan Herzegovina merupakan sebuah wilayah perbatasan antara Kebudayaan Barat, dan Timur. Pada Abad Pertengahan, wilayah tersebut menjadi ajang pertikaian, dan perebutan pengaruh antara [[Romawi Barat]] yang [[Katolik]] dan [[Romawi Timur]] yang [[Ortodoks]]. Di tengah-tengah pergulatan tersebut, ikut pula sebuah kelompok bid'ah Kristen yang disebut [[Bogomil]]. Sekte ini terutama beranggotakan masyarakat kelas atas Bosnia.
 
Kekuatan ketiga yang berpengaruh dalam sejarah negeri itu muncul pada akhir [[abad ke-13]], ketika wilayah tersebut ditaklukkan oleh [[Turki Usmani]] yang beragama [[Islam]]. Pengikut Bogomil berbondong-bondong pindah ke [[agama Islam]] sehingga agama tersebut lenyap. Perpindahan agama tersebut kebanyakan terjadi persamaan derajat yang ditawarkan oleh Islam. Jika mereka masuk Islam maka mereka akan mendapatkan kedudukan yang sama tingginya dengan orang Islam lainnya, akan tetapi bila mereka tetap pada agama agama leluhurnya maka mereka akan berstatus sebagai orang -orang yang kalah dalam peperangan [[tunduk dalam aturan Islam]].
 
Hal itu bukan omong kosong belaka. Dalam perkembangannya, kaum Muslim Bosnia mendapatkan status sama dengan [[orang Turki]] asli. Mereka menjadi tangan kanan orang Turki untuk memerintah penduduk Bosnia yang tetap memeluk agama leluhurnya.
 
Masuknya pemikiran nasionalisme membawa perubahan besar, dan tajam di Bosnia. Apabila sebelumnya secara umum penduduk wilayah itu disebut orang Bosnia, dan hanya dibedakan menurut agamanya, kini mereka mengidentifikasikan diri dengan tetangganya. Orang Bosnia yang menganut Kristen Ortodoks mengidentifikasikan dirinya sebagai orang [[Serbia]] sementara penganut Katolik menjadi orang [[Kroasia]].
 
Ketika Turki melemah, negara-negara jajahannya di Balkan memerdekakan diri. Salah satu di antaranya adalah Serbia. Negara yang baru merdeka ini berusaha menggabungkan Bosnia namun ambisinya digagalkan oleh [[Kekaisaran Austria-Hongaria]], yang mencaplok wilayah tersebut pada tahun 1908. Hal tersebut kemudian mendorong kaum nasionalis Serbia membunuh putera mahkota kekaisaran tersebut di [[Sarajevo]] pada tahun [[1914]], yang kemudian menyebabkan pecahnya [[Perang Dunia I]].
 
Setelah [[PD I]] usai, Bosnia dan Herzegovina, bersama-sama dengan Kroasia, Slovenia, dan Vojvodina, diserahkan oleh Austria kepada [[Kerajaan Serbia-Montenegro]]. Dari penggabungan ini muncullah Kerajaan [[Yugoslavia]] (Slavia Selatan).
 
Akan tetapi perpecahan segera melanda negeri itu akibat pertentangan dua etnis utamanya. Orang Serbia berusaha membangun negara kesatuan sementara orang Kroasia menginginkan federasi yang longgar. Kaum Muslim Bosnia terjebak dalam pertikaian tersebut karena kedua pihak memperebutkan wilayah tersebut. Beberapa kaum Muslim mendukung klaim Serbia, dan menyebut dirinya sebagai Muslim Serbia. Namun lebih banyak lagi yang pro -Kroasia, dan menyebut dirinya sebagai orang Muslim Kroasia. Pertentangan tersebut kemudian meledak menjadi kekerasan setelah [[Jerman]] [[Nazi]] menguasai Yugoslavia tahun [[1941]].
 
=== Negeri yang terkoyak ===
[[Berkas:Bk-map.png|ka|250px|Peta Bosnia dan Herzegovina]]
Setelah menaklukkan Yugoslavia, [[Hitler]] menggabungkan bekas provinsi Kroasia, Bosnia dan Herzegovina ke dalam negara boneka yang disebut sebagai Negara Kroasia Merdeka (lebih dikenal dengan inisial Kroasianya, NDH). Negara tersebut dipimpin oleh [[Ante Pavelic]], pemimpin organisasi nasionalis ekstrem Kroasia, Ustasa (pemberontak). Rezim NDH ini berusaha membersihkan wilayahnya dari orang Serbia, [[Yahudi]], dan [[Gipsi]].
 
Oleh karena besarnya jumlah penduduk Serbia di NDH, kaum Ustasa bersekutu dengan kaum Muslim guna mengimbanginya. Banyak orang Muslim yang bergabung dengan rezim tersebut, di mana bahkan wakil presiden, dan menlu NDH adalah tokoh-tokoh Muslim.
 
Kaum Muslim juga bergabung dengan Jerman dalam memerangi gerilyawan, baik Chetnik maupun Partisan. Dua divisi [[SS]] ([[Schutzstaffel]], pengawal elit Hitler yang ditakuti) dibentuk dari kalangan kaum Muslim Bosnia, yaitu Divisi 'Handzar' dan 'Kama'.
 
Banyak orang Serbia yang selamat bergabung dengan gerilyawan Chetnik yang pro-raja, dan kemudian melancarkan pembantaian balasan terhadap orang Kroasia, dan Muslim. Konflik etnis berdarah ini memberikan keuntungan bagi kelompok Partisan pimpinan Tito. Oleh karena berhaluan komunis yang tidak membeda-bedakan latar belakang etnis, dan agama, kelompok ini menarik pendukung dari berbagai latar belakang yang tidak menyukai pertumpahan darah di antara sesama warga Yugoslavia. Dengan demikian, kaum Partisan berhasil merebut kekuasaan di seluruh Yugoslavia setelah usainya perang.
 
=== Zaman Tito ===
Setelah meraih kekuasaan atas Yugoslavia, [[Josip Broz Tito]] berusaha membangun kembali persaudaran negeri itu di bawah bendera [[komunisme]]. Dalam upayanya untuk mengatasi perselisihan antar kelompok etnis, dan agama, dia membentuk negeri itu menurut sistem federal yang ditarik berdasarkan etnisitas.
 
Bosnia, yang karena memiliki penduduk yang plural, merupakan ujian berat bagi Tito. Orang Serbia menuntut penggabungan wilayah tersebut karena penduduk Serbia yang hampir mencapai setengah dari total penduduk di sana pada masa itu. Akan tetapi Tito menolaknya. Dia tidak ingin membuat Serbia menjadi kuat seperti sebelumnya. Oleh karena itu, dia memutuskan untuk memecah belah orang Serbia. Wilayah Serbia diperkecil dengan membentuk dua republik federal (yaitu Montenegro, dan Makedonia) serta dua provinsi otonom ([[Vojvodina]] dan [[Kosovo]]). Tito, sebagai seorang Kroasia-Bosnia, memutuskan bahwa wilayah Bosnia dan Herzegovina harus menjadi sebuah republik federal. Dengan demikian, orang Serbia dapat diimbangi oleh gabungan Muslim-Kroasia di wilayah tersebut.
 
Dalam menghadapi ketidakpuasan atas keputusan tersebut, rezim [[Tito]] memakai tangan besi untuk menghadapinya. Cara tersebut memang efektif tetapi hanya untuk sementara waktu. Ketika Tito meninggal, pertikaian antar etnik, dan agama kembali meletus di Yugoslavia, yang kemudian meruntuhkan negara tersebut.
 
=== Kemerdekaan Bosnia dan Herzegovina ===
[[Berkas:Map Bih entities.png|jmpl|240px|Peta pembagian entitas politik di Bosnia dan Herzegovina]]
Yugoslavia terpecah-belah pada tahun 1991 setelah runtuhnya rezim-rezim Komunis di Eropa Timur. Mengikuti contoh Kroasia, dan Slovenia, pada bulan [[Maret]] [[1992]] Bosnia dan Herzegovina menyatakan kemerdekaannya melalui referendum yang diikuti oleh masyarakat Muslim, dan Kroasia Bosnia. Hal tersebut ditentang oleh penduduk Serbia yang ingin menguasai seluruh wilayah eks-Yugoslavia.
 
Di bawah pimpinan [[Radovan Karadzic]], orang Serbia Bosnia memproklamasikan Republik Srpska. Dengan bantuan pasukan federal pimpinan Jenderal [[Ratko Mladic]], orang Serbia Bosnia berhasil menguasai 70 persen wilayah negeri itu. Dalam konflik ini, etnis Serbia yang mayoritas berusaha melenyapkan etnis Muslim, dan Kroasia. Terjadilah pembantaian terbesar dalam sejarah yang jumlah korbannya hanya kalah oleh Perang Dunia. Pembunuhan, penyiksaan, dan pemerkosaan olah Kaum Serbia kemudian menyebabkan pemimpin-pemimpin Serbia ditetapkan sebagai penjahat perang oleh PBB. Dalam perkembangan terakhirpun mereka menyatakan tidak puas karena tidak berhasil membersihkan etnik Muslim-Bosnia.
 
Akhirnya, setelah perang berdarah yang berlarut-larut, perdamaian di antara ketiga kelompok tersebut berhasil dipaksakan oleh [[NATO]]. Sesuai dengan [[Kesepakatan Dayton]] tahun [[1995]], keutuhan wilayah Bosnia dan Herzegovina ditegakkan namun negara tersebut dibagi dalam dua bagian: 51% wilayah gabungan Muslim-Kroasia (Federasi Bosnia dan Herzegovina) dan 49% Serbia (Republik Srpska).
 
Kini negeri tersebut mulai menghirup perdamaian, dan ketiga belah pihak berusaha membangun saling percaya. Akan tetapi memang perlu waktu lama untuk menghapuskan permusuhan berabad-abad itu. Salah satu hal yang diusahakan untuk membangun saling percaya tersebut adalah mengadili para penjahat perang. Mantan Presiden Republik Srpska [[Radovan Karadžić]] berhasil ditangkap pada [[21 Juli]] [[2008]], sementara mantan Panglima Tentara Federal Jenderal [[Ratko Mladic]] tertangkap pada bulan Mei [[2011]]<ref>http://www.bbc.co.uk/news/world-europe-13561407</ref>, dan sedang menjalani proses pengadilan di [[Mahkamah Internasional]].
 
== Galeri ==