Masjid Raya Sumatera Barat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 38:
=== Peletakan batu pertama ===
Kompleks Masjid Raya Sumatra Barat menempati area seluas 40.343 meter persegi di perempatan [[Jalan Khatib Sulaiman, Padang|Jalan Khatib Sulaiman]] dan Jalan Ahmad Dahlan. Bangunan utama yakni masjid terdiri dari tiga lantai dengan denah seluas 4.430 meter persegi. Peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan dilakukan pada 21 Desember 2007 oleh [[Gubernur Sumatra Barat]] [[Gamawan Fauzi]].
[[Berkas:Asosiasi Pelajar Islam Mengaji 01.jpg|kirika|jmpl|267x267px|Meski belum rampung, Masjid Raya Sumbar telah diperkenalkan kepada publik untuk kegiatan terbatas sejak 2012]]
Sampai 2012, pengerjaan pembangunan masjid telah melewati empat tahap. Tahap pertama untuk menyelesaikan struktur bangunan menghabiskan waktu dua tahun sejak dimulai pada awal tahun 2008. Tahap kedua dilanjutkan dengan pengerjaan ruang salat dan tempat wudu pada 2010. Tahap ketiga selama tahun berikutnya meliputi pemasangan keramik lantai dan eksterior masjid. Tiga tahap pertama berjalan dengan mengandalkan akomodasi APBD Sumatra Barat sebesar Rp103,871 miliar, Rp15,288 miliar, dan Rp31 miliar.<ref name=":3">http://simas.kemenag.go.id/index.php/profil/masjid/3843/</ref> Memasuki tahap keempat yang dimulai pada pertengahan 2012, pengerjaan menggunakan kontrak tahun jamak. Tahap keempat menggandalkan anggaran sebesar Rp25,5 miliar untuk menyelesaikan ''ramp'', teras yang melandai ke jalan. Pekerjaan pembangunan sempat terhenti selama tahun 2013 karena ketiadaan anggaran dari provinsi.
 
Baris 48:
 
=== Pemakaian perdana ===
[[Berkas:Masjid Raya Sumbar, Jumat perdana.JPG|jmpl|kiri|Masjid Raya Sumbar saat pemakaian perdana, 2014]]
Mengawali tahun 2014, [[Turki|Pemerintah Turki]] mengirimkan bantuan karpet permadani untuk mendukung penyelenggaran ibadah seiring kerja sama yang dibangun oleh pemerintah provinsi. Salat Jumat perdana menandai pembukaan Masjid Raya Sumatra Barat untuk salat rutin pada 7 Februari 2014. Masjid dibuka untuk umum dengan frekuensi terbatas, karena belum rampungnya fasilitas listrik dan air bersih. Masjid Raya Sumatra Barat untuk kali petama digunakan sepanjang malam bulan Ramadhan.
 
Baris 54:
 
=== Penyelesaian ===
[[Berkas:Sumbar Expo 2016 Resmi Digelar.jpg|jmpl|kanan|200x200px|Gubernur Jawa Barat [[Ahmad Heryawan]] (tengah) dan Gubernur Sumatra Barat [[Irwan Prayitno]] (kanan). Lewat kerja sama yang dibangun Pemrov Sumbar, Pemrov Jawa Barat ikut membantu penyelesaian pembangunan Masjid Raya Sumbar.|kiri]]
Pada 2016, pemerintah Sumatra Barat mendapat bantuan dari [[Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia|Kementerian Pekerjaan Umum RI]] sebesar Rp10,1 miliar yang digunakan untuk pembangunan pekarangan.<ref>[http://harianhaluan.com/news/detail/54957/pembangunan-masjid-raya-sumbar-dilanjutkan "Pembangunan Masjid Raya Sumbar Dilanjutkan".] 4 Juni 2016. ''[[Harian Haluan]].</ref><ref name=":2" /> Pada tahap kedelapan, kelanjutan pembangunan dibiayai melalui penerimaan dana bantuan keuangan khusus dari dua provinsi yakni Jawa Barat dan Papua dengan total sebesar Rp12,5 miliar.<ref name=":0">Agus Yulianto. [http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/16/11/17/ogruw5396-pembangunan-masjid-raya-sumbar-habiskan-dana-rp-253251-miliar "Pembangunan Masjid Raya Sumbar Habiskan Dana Rp 253,251 Miliar"]. ''Republika''. 17 November 2016.</ref> Anggaran bersumber dari pemerintah provinsi Papua sebesar Rp5 miliar dan Jawa Barat sebesar Rp7,5 miliar. Bantuan tersebut digunakan untuk penyelesaian lantai dasar masjid<ref>[http://lpse.sumbarprov.go.id/eproc4/lelang/10758016/pengumumanlelang Biaya Finishing Lantai Dasar - Kegiatan Finishing Lantai Dasar Mesjid Raya Sumatra Barat].</ref> yang akan dijadikan ruangan pertemuan, ruang penjagaan, pustaka, instansi listrik, dan lain-lain.<ref>Yudha Manggala P. Putra. [http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/16/12/07/ohtovk284-masjid-raya-sumbar-bisa-digunakan-kembali-januari "Masjid Raya Sumbar Bisa Digunakan Kembali Januari"]. '"Republika''. 7 December 2016. </ref>
 
Baris 60:
 
Pada 2018, pemerintah daerah memberikan perpanjangan waktu kepada kontraktor untuk menyelesaikan menara karena molor dari target yang ditetapkan. Pembangunan menara sampai pada 31 Desember 2017 memakan biaya Rp14,4 miliar,<ref>[https://hariansinggalang.co.id/pekerjaan-tak-rampung-kontraktor-menara-masjid-raya-sumbar-dikenai-didenda/ Pekerjaan Tak Rampung, Kontraktor Menara Masjid Raya Sumbar Dikenai Didenda]. 12 Januari 2018. ''Harian Singgalang''.</ref> sementara sisa biaya sebesar Rp5,1 miliar dianggarkan kembali pada APBD 2018 yang digabungkan dengan biaya penyelesaian interior masjid dan menara. Biaya penyelesiaan pembangunan Masjid Raya Sumatra Barat yang dianggarkan pada APBD 2018 yakni sebesar Rp11,4 miliar.<ref>{{Cite web|url=https://sumbar.antaranews.com/berita/219438/legislator-menara-masjid-raya-sumbar-harus-selesai-sesuai-jadwal.html|title=Legislator: Menara Masjid Raya Sumbar Harus Selesai Sesuai Jadwal|last=|first=|date=|website=ANTARA|publisher=|access-date=5 Februari 2018}}</ref><ref>http://lpse.sumbarprov.go.id/eproc4/lelang/11953016/pengumumanlelang</ref> Adapun dari pemerintah pusat, terdapat tambahan dana untuk pembangunan pagar yang belum selesai.<ref>[https://sumbar.antaranews.com/berita/220031/presiden-sholat-jumat-di-masjid-raya-sumbar "Presiden Sholat Jumat di Masjid Raya Sumbar"]. 9 Februari 2018. ''ANTARA.'' </ref><ref>https://lpse.pu.go.id/eproc/lelang/view/42490064</ref>
 
{{Multiple image|direction=vertical|align=left|image2=Masjid Raya Sumbar salat Jumat 2019.jpg|image2=Tarawih Ramadan di Masjid Raya Sumbar 2019 (1).jpg|width1=220|width1=220|footer=Masjid Raya Sumbar pada Ramadan 2019 saat salat Tarawih (atas) dan salat Jumat (bawah)}}
 
Selama pengerjaan interior, kegiatan ibadah dipindahkan ke lantai dasar, terhitung sejak 16 Juli 2018.<ref>{{Cite web|url=http://lpse.sumbarprov.go.id/eproc4/lelang/11953016/pengumumanlelang|title=LPSE Provinsi Sumatra Barat:
Baris 65 ⟶ 67:
 
== Arsitektur ==
[[Berkas:Tarawih Ramadan di Masjid Raya Sumbar 2019 (1).jpg|al=|jmpl|Masjid Raya Sumbar pada Ramadan 2019]]
Arsitektur Masjid Raya Sumatra Barat memakai rancangan yanng dikerjakan oleh arsitek Rizal Muslimin, pemenang sayembara desain yang diikuti oleh 323 peserta dari berbagai negara pada 2007. Pemenang utama sayembara mendapatkan hadiah Rp150 juta dari total hadiah Rp300 juta yang diberikan Pemprov Sumbar. 71 desain masuk sebagai nominasi dan diseleksi oleh tim juri yang diketuai oleh sastrawan [[Wisran Hadi]].
 
Baris 73 ⟶ 74:
 
Ruang utama yang dipergunakan sebagai tempat salat terletak di lantai atas berupa ruang lepas. Lantai atas dengan elevasi tujuh meter terhubung ke permukaan jalan melalui ''ramp'', teras terbuka yang melandai ke jalan. Dengan luas 4.430 meter persegi, lantai atas diperkirakan dapat menampung 5.000–6.000 jemaah. Adapun lantai dua berupa [[mezanin]] berbentuk leter U memiliki luas 1.832 meter persegi.
 
[[Berkas:Mural di Pasar Raya Padang.jpg|al=|jmpl|kanan|Mural di [[Pasar Raya Padang]] yang menampilkan Masjid Raya Sumbar. Masjid itu telah menjadi ikon sekaligus daya tarik wisata Sumatra Barat.]]
 
Konstruksi rangka atap menggunakan pipa baja. Gaya vertikal beban atap didistribusikan oleh empat kolom beton miring setinggi 47 meter dan dua balok beton lengkung yang mempertemukan kolom beton miring secara diagonal. Setiap kolom miring ditancapkan ke dalam tanah dengan kedalaman 21 meter, memiliki pondasi tiang bor sebanyak 24 titik dengan diameter 80 centimeter. Pekerjaan kolom miring melewati 13 tahap pengecoran selama 108 hari dengan memperhatikan titik koordinat yang tepat.<ref>{{cite web|url=http://www.sumbarprov.go.id/detail.php?id=246|title=Dana Pembangunan Masjid Raya Sumbar Tahap II Rp150 M|last=Pemerintah Provinsi Sumatra Barat|date=5 Maret 2009|accessdate=21 Desember 2014}}</ref>