Persitara Jakarta Utara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak perubahan teks terakhir (oleh 114.124.215.23) dan mengembalikan revisi 14921102 oleh OrophinBot |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 3:
| image = [[Berkas:Logo Persitara.png|200px]]
| current = Liga Nusantara 2016
| fullname = Persatuan Sepak Bola
| nickname = ''Laskar Si Pitung''
| founded = [[1979]]
|
| ground = Stadion Tugu Utara
| capacity = 7.000
| suporter = [[NJ
| league = [[Liga 3
| season =
| position =
| pattern_la1=|pattern_b1=_stripesandshouldersonwhite|pattern_ra1=
| leftarm1=0070FF|body1=0070FF|rightarm1=0070FF|shorts1=0070FF|socks1=FFFFFF
Baris 21:
|leftarm3=FFFF00|body3=FFFF00|rightarm3=FFFF00|shorts3=228b22|socks3=FFFF00
|pemilik=PT. Batavia Union Sportindo Tbk}}
'''Persatuan Sepak bola Indonesia Jakarta Utara''' (disingkat '''Persitara''') adalah sebuah klub [[sepak bola]] profesional yang bermarkas di [[Kota Jakarta Utara|Jakarta Utara]]. Persitara berdiri pada tahun [[1979]]
Sama halnya dengan tim asal Jakarta lainnya, Persitara hidup dari sokongan dana APBD [[DKI Jakarta]]. Hanya saja, sejak berdirinya, Persitara tidak mendapatkan kucuran dana rakyat sama seperti yang diterima saudara tuanya [[Persija]] Jakarta.
Baris 27:
Puncaknya ketika tampuk kepemimpinan di ibu kota dipegang [[Sutiyoso]] selama dua periode. Persitara sama sekali tidak diperhitungkan dan hanya dianggap sebagai tim pelengkap. Terlebih dengan munculnya wacana "Jakarta Satu". Yakni hanya satu tim sepak bola yang tampil mewakili Jakarta. Itu dilihat dari dana APBD yang diperoleh. [[Persija]] mendapat dana APBD sekitar Rp22 miliar, sementara Persitara hanya kebagian Rp3 miliar.
Namun, semangat juang dan pantang menyerah tim yang sampai saat ini masih dipimpin mantan Wali kota [[Jakarta Utara]] [[Effendi Anas]] itu tidak pernah kendur. Termasuk melawan wacana "Jakarta Satu" itu, meski dengan keterbatasan dana yang dimiliki. Itu pula yang membuat beberapa tim lain di Jakarta, seperti Persija Barat, Persija Selatan
Tak kunjung mendapat perhatian dari [[Pemprov DKI]], prestasi Persitara pun terjun bebas, hingga berada di kasta terendah [[divisi dua]] pada musim [[2002]]. Dari situlah tim yang diterima menjadi anggota PSSI sejak [[1980]] ini mulai merajut prestasi, hingga akhirnya bisa menembus Superliga, yang kali ini merupakan musim keduanya digelar.
Yang paling tragis tentunya adalah
Di era [[perserikatan]], prestasi terbaik Persitara terjadi pada musim [[1985]]/[[86]], ketika sukses menembus [[
== Badan Hukum ==
|