Funky Kopral: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 25:
==== 2000 - 2001: Funkadelic Rhythm And Distortion, Arlonsy Miraldi Keluar dan Putus Kontrak dari Universal Music ====
Album kedua band ini diberi nama [[Funkadelic Rhythm And Distortion]] yang dirilis pada [[November]] [[2000]] dan titik pergantian formasi dimulai. Pada album kedua hanya menyisakan 4 anggota yaitu [[Anggara Mulia]] (vokalis), [[Bondan Prakoso]] (bassist, vokalis), [[Arlonsy Miraldi|Oncy]] (gitaris)
Setahun kemudian, [[Arlonsy Miraldi|Oncy]] memutuskan untuk keluar dari band ini dikarenakan 2 tahun berikutnya dia menjadi gitaris band [[Ungu (grup musik)|Ungu]].
Tahun 2002, Funky Kopral memutuskan tak melanjutkan kontrak dengan Universal Music Indonesia. Kelompok yang dimotori Bondan Prakoso, mantan penyanyi cilik itu mengaku tak lagi sejalan dengan perusahaan rekaman tersebut. Bahkan, pemain bass ini mengaku sejak lama ketidaksinkronan itu terjadi. "Selama ini ternyata kita nggak nyambung," kata penyanyi yang ketika kecil populer dengan tembang Lumba-Lumba ini. Menurut Bondan, kelompok funk rock yang pernah merebut tiga penghargaan untuk Album, Lagu, dan Grup Terbaik dalam Anugerah Musik Indonesia Sharp Award 2001 ini menginginkan Universal serius untuk mempromosikan Funky Kopral kepada publik. Sayangnya, personel grup yang sudah mengeluarkan dua album itu tak melihat pihak Universal mempromosikan Funky Kopral sesuai keinginan. Saat dikonfirmasi, Universal membantah tuduhan Funky Kopral. Menurut Inge Bachrens yang mewakili Universal, perusahaan mereka telah mempromosikan kelompok yang dikenal dengan lagu Bagian Yang Hilang itu. "Bahkan, kita mempromosikan dengan menjadikan mereka grup band pembuka Ronan Keating dan Aqua," ujar Inge. Dia melanjutkan, Funky Kopral menandatangani perjanjian kontrak hanya membuat dua album: "Funchopat" (1999) dan "Funkadelic Rhythm And Distortion" (2000). Namun begitu, dalam perjanjian tersebut, tetap diberikan opsi seandainya Funky Kopral berniat memperpanjang kontrak. Nah, pada perundingan terakhir, kedua pihak menyepakati untuk tidak memperpanjang kontrak. Artinya, Funky Kopral harus mencari perusahaan rekaman lain buat mengeluarkan album ketiga mereka yang kabarnya sudah siap.
==== 2001 - 2004: Masuknya Iman, Misteri Cinta dan Pembubaran ====
Setelah [[Onci|Oncy]] keluar, band ini kemudian mengambil [[Iman Taufik Rachman]] yang sebelumnya menjadi gitaris pembantu dan menetapkan Iman sebagai gitaris utama untuk mengisi posisi gitar yang kosong. 1 tahun berikutnya, band ini masuk
Album kolaborasi band ini & album kedua [[Setiawan Djodi]] telah dirilis dengan judul [[Misteri Cinta (album)|Misteri Cinta]] pada tahun [[2003]] di bawah naungan [[Airo Records]]. Selain [[Setiawan Djodi]], band ini juga dibantu oleh gitaris [[Toto Tewel]] sebagai gitaris pembantu dan produser.
Sayangnya sebelum album ini kelar proses rekamannya, [[Iman Taufik Rachman]] atau Iman memutuskan untuk keluar dari band dan mendirikan band [[J-Rocks]]. Dan hal ini terlihat dari cover di album [[Misteri Cinta (album)|Misteri Cinta]] di mana dibagian foto personelnya tidak ada sosok Iman di foto itu.
Namun pada tahun [[2004]], band ini memutuskan untuk rehat sejenak dari dunia musik dikarenakan keempat anggota tersebut fokus dengan side-projectnya masing-masing. Sehingga pada tahun yang sama, band ini memasuki masa hiatus dan vakum. Tahun 2005, band ini sempat tampil di festival musik A Mild Live [[Soundrenaline]] Reborn Republic (2005) dengan formasi terbaru yaitu Angga (vocal), Echank (gitar), Ilham (bass) dan Robby (drum).
==== 2006 - 2007: Pembentukan kembali, Lembaran Baru, Anggara Mulia dan Echank keluar ====
Baris 45:
Album ketiga diberi nama [[Lembaran Baru]] dirilis tahun [[2006]] di bawah naungan [[Aquarius Musikindo]] dan nama Funky Kopral berubah menjadi Funkop.
Namun saat
==== 2008 - 2010: Pergantian personil, album ''Self Titled'' ====
Baris 80:
Kondisi ini sering kita temui di era millenial ini, dan fenomena ini yang membuat Funky Kopral berekspresi sehingga terciptalah single Orang gila ini.
Single ini juga mendapat balutan musik funk era 80-an hingga 90-an, sehingga kental dengan aransemen yang bebas dan liar.
“Dari tema liriknya ini sebenarnya orang gila ini sendiri menggambarkan situasi sosial di masyarakat kita lah ya, ini kita sekarang lebih universal, banyak orang disana gila, menghalalkan segala cara” ujar Indra (Vokalis).
|