Titania (satelit): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HaEr48 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 48:
Titania terdiri atas kandungan es dan [[batu|bebatuan]] yang kurang lebih sama banyak, dan kemungkinan terdiferensiasi menjadi [[inti (geologi)|inti]] yang berbatu dan [[mantel (geologi)|mantel]] yang terdiri dari es. Di [[Diskontinuitas Gutenberg|batas antara inti dan mantel]] mungkin terdapat sebuah lapisan air. Permukaan Titania, yang relatif gelap dan sedikit berwarna merah, tampaknya terbentuk akibat tubrukan dan proses [[tenaga endogen|endogenik]]. Permukaan Titania juga penuh akan [[kawah tubrukan]] yang diameternya dapat mencapai 326 km, tetapi kawah di permukaan Titania tidak sebanyak kawah yang terdapat di permukaan satelit terluar Uranus, [[Oberon (satelit)|Oberon]]. Permukaan Titania pernah mengalami proses pelapisan kembali secara endogenik yang menghancurkan permukaannya yang tua dan penuh akan kawah. Di permukaan Titania juga terdapat rangkaian [[ngarai]] dan [[gawir]] besar, yang merupakan dampak dari pengembangan bagian dalamnya selama tahap akhir evolusinya. Sama seperti sebagian besar satelit Uranus lainnya, Titania kemungkinan terbentuk dari [[piringan akresi]] yang mengelilingi planet tersebut setelah pembentukannya.
 
[[Spektroskopi]] [[inframerah]] pada tahun 2001 dan 2005 menunjukkan keberadaan [[es]] air dan [[karbon dioksida]] beku di permukaan Titania, yang mengindikasikan keberadaan [[atmosfer benda langit|atmosfer]] karbon dioksida. Pengukuran selama [[okultasi]] Titania terhadap suatu [[bintang]] menunjukkan batas maksimal tekanan atmosfer sebesar 10–20 [[bar (satuan)|nbar]]. Uranus dan satelit-satelitnya hanya pernah dipelajari dari dekat oleh wahana ''[[Voyager 2]]'' pada Januari 1986. Wahana tersebut mengabadikan beberapa citra Titania, yang memungkinkan pemetaan 40% permukaan satelit tersebut.
 
== Sejarah ==