Stasiun Jakarta Kota: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 40:
{{s-line|system=Transjakarta|line=12|notemid=Arah Penjaringan|previous=Pangeran Jayakarta|next=Kali Besar Barat|transfer=Kota}}
| track = 11:
* jalur 4: sepur lurus dari arah Jatinegara-Pasar Senen-Kampung Bandan
* jalur 5: sepur lurus ke arah Kampung Bandan
* jalur 8: sepur lurus dari arah Tanjung Priuk via Kampung Bandan
* jalur 9: sepur lurus ke arah Tanjung Priuk via Kampung Bandan
* jalur 10: sepur lurus dari dan ke
* jalur 11: sepur lurus dari arah Manggarai-Gambir
* jalur 12: sepur lurus ke arah Gambir-Manggarai
Baris 64:
Keberadaan Stasiun Jakarta Kota pada saat ini diperdebatkan karena hendak direnovasi dengan penambahan ruang komersial. Padahal, stasiun ini sudah ditetapkan sebagai [[cagar budaya]], selain bangunannya kuno, stasiun ini merupakan stasiun tujuan terakhir perjalanan. Seperti halnya [[Stasiun Surabaya Kota]] atau Stasiun Semut di [[Surabaya]] yang merupakan cagar budaya, namun juga terjadi renovasi yang dinilai kontroversial.
== Sejarah ==
Baris 86 ⟶ 84:
== Bangunan dan tata letak ==
Stasiun ini awalnya memiliki dua belas jalur kereta api dengan jalur 4 dan 5 sebagai sepur lurus jalur ganda dari dan ke arah [[Stasiun Kampung Bandan|Kampung Bandan]] Bawah-[[Stasiun Pasar Senen|Pasar Senen]]-[[Stasiun Jatinegara|Jatinegara]], jalur 8 dan 9 sebagai sepur lurus jalur ganda dari dan ke arah [[Stasiun Kampung Bandan|Kampung Bandan]]
Salah satu hal yang unik dari stasiun ini adalah bangunan peronnya yang mirip dengan bangunan peron pulau di [[Stasiun Jember]], yaitu berupa kanopi memanjang dengan atap berbentuk huruf V yang disangga struktur kantilever kolom tunggal dari baja.
|