Maria dari Betania: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 2:
'''Maria''' adalah seorang tokoh dalam [[Alkitab]] [[Perjanjian Bapppp0ru]].<ref name="Leks">{{id}}Stefan Leks., ''Tafsir Injil Lukas'', Yogyakarta: Kanisius, 2003</ref><ref name="Browning">{{id}} [http://alkitab.sabda.org/dictionary.php?word=Maria Maria], WRF. Browning., ''Kamus Alkitab'', Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008 (Cet. 3)</ref> Dia dikenal dan dibedakan dari [[Maria]] yang lain (Ibu Yesus) sebagai Maria saudara [[Marta]] dan [[Lazarus]] yang tinggal di [[Betania]]. Ketiga bersaudara ini adalah pengikut [[Yesus]] yang mempunyai kedekatan dengan [[Guru]] mereka itu. Dikisahkan dalam [[Injil Lukas]] bahwa dalam pertemuan mereka (Maria dan Marta) dengan Yesus memiliki pesan-pesan [[teologi]]s kepada jemaat, yaitu orang [[Kristen]]. Maria lebih banyak mendengarkan Yesus dibanding saudaranya itu. Beberapa tafsir mengatakan bahwa Maria lebih menghargai Yesus secara eksistensi. Sedangkan Marta kurang dapat berserah, lebih sibuk dengan urusan mempersiapkan makanan dan minuman bagi Yesus. Bahkan Yesus sempat menegur Marta, Yesus memuji Maria yang duduk mendengarkan-Nya.
 
Dalam [[Hermeneutika Alkitab|tafsir]] berbeda, kisah ini dijadikan acuan [[Teologi Feminis|teologi feminis]] yang mengatakan bahwa Yesus bukanlah orang yang berpihak pada laki-laki saja. Yesus sangat menghargai perempuan, bahkan menjadikan mereka sebagai murid. Yesus dianggap sebagai pelanggar budaya patriarkal, dan hal ini sering dijadikan alasan [[Farisi|orang-orang Farisi]] dan [[Taurat|ahli-ahli Taurat]] untuk menjatuhkan Yesus karena mereka anggap sesat.
 
Kisah lain yang sering dipakai dalam pemberitaan Firman Tuhan di gereja-gereja adalah perihal pertemuan Yesus yang datang terlambat kepada Maria dan Marta.<ref name="Gordon"/> Yesus dianggap terlambat memberikan pertolongan kepada Lazarus, maka Lazarus mati, dan itu terjadi sudah empat hari sebelum kedatangan Yesus.<ref name="Gordon"/> Namun Yesus meyakinkan Marta dan berkata bahwa Yesus adalah kebangkitan dan hidup, barang siapa percaya kepada-Nya, maka ia akan bangkit lagi.<ref name="Gordon"/> sebelumnya Marta tidak yakin, namun akhirnya percaya.<ref name="Gordon"/>