Anas bin Malik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
M4A16A3 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
M4A16A3 (bicara | kontrib)
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 4:
 
== Biografi ==
Anas bin Malik berasal dari [[Bani an-Najjar]] dan merupakan anak dari [[Ummu Sulaim]]. Sejak kecil Dia melayani keperluan Nabi Muhammad SAWSholallahu Alaihi Wasallam, sehingga selalu bersama Rasulullah. Dengan selalu bersama Rasulullah, Dia menghafal banyak [[hadist]].
 
Setelah wafatnya Nabi Muhammad, Anas bin Malik pergi dan menetap di [[Damaskus]] dan kemudian ke [[Basrah]]. Ia mengikuti sejumlah pertempuran dalam membela Islam. Ia dikenal sebagai sahabat Nabi Muhammad SAWSholallahu Alaihi Wasallam yang berumur paling panjang.
 
Anas bin Malik adalah sahabat yang terakhir meninggal di basrah dan sahabat yang terakhir meninggal adalah Amir At'tufairi. Anas bin Malik berkhidmat dengan nabi semasa dia masih kecil, dia berkhidmat dengan nabiNabi selama 10 tahun. Nabi juga selalu mendampingi Anas bin Malik untuk memberi petunjuk ajar pada Anas, ketika hendak memulai makan, nabi perintahkan anas supaya membaca do'a dan mengambil makanan yang berada di hadapan dahulu. Begitu sikap nabi mengajar Anas bin Malik. Hebatnya para sahabat dahulu kala.
 
'''Sahabat Anas bin Malik Al Anshary RARadiyallahu Anhu'''
 
“Ya Allah berilah dia harta dan anak yang banyak, dan berkahilah umurnya”
Baris 16:
(Dari doanya Rasulullah kepadanya)
 
Anas bin Malik dalam umurnya yang sangat dini, ketika ibunya yang bernama Humasha, menalkinkan dua kalimat Syahadat kepadanya, maka timbullah benih cinta kepada Sang Nabi Muhammad SAWSholallahu Alaihi Wasallam. Dengan itu pula timbullah kerinduan Anas untuk mendengarkan cerita-cerita Nabinya, sehingga telinganya telah merindukan Sang Nabi sebelum mata melihatnya, selain Anas banyak anak-anak kecil yang merindukan Nabi walaupun Sang Nabi berada di Mekkah sedangkan mereka berada di Madinah, mereka semua rindu agar bisa menjadi orang yang beruntung dapat melihat sang nabi pujaan dan gembira bisa bertemu dengannya.
 
'''PERJUMPAAN DENGAN RASULULLAH'''
 
Tidak berlangsung lama, Nabi Muhammad SAWSholallahu Alaihi Wasallam menempuh perjalanan menuju kota Madinah dengan sahabatnya Sayyiduna Abu Bakar As-Siddiq radiyallahu anhu untuk berhijrah. Maka setiap rumah yang ada di Madinah menjadi bercahaya, dipenuhi dengan hati yang gembira, setiap pandangan dan hati mereka bersambung dengan jalan yang akan dilalui Rasulullah dan sahabatnya menuju kota Madinah. Para sahabat setiap hari di penghujung kota Madinah menanti-nanti kedatangan Nabi Muhammad SAW. Anak-anak kecilpun termasuk Anas bin Malik ikut pula menanti bersama para sahabat. Akan tetapi Sang Nabi tak kunjung datang.
 
'''MENJADI PELAYAN RASULULLAH'''