Kekhalifahan Fathimiyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 36.84.64.77 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Nasrie
Tag: Pengembalian
Baris 66:
Pada masa Fatimiyah, [[Mesir]] menjadi pusat kekuasaan yang mencakup [[Afrika Utara]], [[Sisilia]], pesisir [[Laut Merah]] [[Afrika]], [[Palestina]], [[Suriah]], [[Yaman]], dan [[Hijaz]]. Pada masa Fatimiyah, Mesir berkembang menjadi pusat perdagangan luas di [[Laut Tengah]] dan [[Samudera Hindia]], yang menentukan jalannya ekonomi Mesir selama [[Abad Pertengahan Akhir]] yang saat itu dialami Eropa.
 
Fatimiyah didirikan pada [[909]] oleh {{unicode|[[al-Mahdi Ubaidillah|ˤAbdullāh al-Mahdī Billa]]}}, yang melegitimasi klaimnya melalui keturunan dari [[Nabi Muhammad]] dari jalur [[Fatimah az-Zahra|Fāthimah az-Zahra]] dan suaminya {{unicode|[[Ali bin Abi Thalib|ˤAlī ibn-Abī-Tālib]]}}, {[[Imam|Imām]] {{unicode|Shīˤa}} pertama. Oleh karena itu negeri ini bernama ''al-Fātimiyyūn'' "Fatimiyah".
 
Dengan cepat kendali Abdullāh al-Mahdi meluas ke seluruh [[Maghreb]], wilayah yang kini adalah [[Maroko]], [[Aljazair]], [[Tunisia]] dan [[Libya]], yang diperintahnya dari [[Mahdia]], ibukota yang dibangun di Tunisia.