Mehmed II: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 18:
|father = [[Murad II]]
|mother = Hüma Hatun
|religion = [[Sunni Islam Sunni]]
|birth_date = 30 Maret 1432
|birth_place = [[Edirne]], [[Eyalet Rumelia]], [[Kesultanan Utsmaniyah]]
Baris 82:
 
== Penaklukan Morea (1458–1460) ==
[[Kedespotan Morea]] adalah provinsi Romawi Timur yang wilayahnya mencakup [[Peloponnesos]] atau Yunani selatan. Biasanya kawasan ini dipimpin oleh seorang atau lebih putra Kaisar Romawi Timur yang sedang berkuasa, yang kemudian diberi gelar ''Despot'' (δεσπότης). Pada tahun 1446, Sultan Murad II menyerang kawasan ini dan menghancurkan Dinding Hexamillion, dinding pertahanan yang dibangun pada abad kelima di [[Tanah Genting Korintus]], sebuah daratan sempit yang merupakan satu-satunya daratan penghubung antara daratan utama Yunani di utara dengan Semenanjung [[Peloponnesos]] di selatan.
 
Sebelum penaklukan Konstantinopel, Mehmed memerintahkan sebagian pasukan Utsmani menyerang Morea. Hal ini menyebabkan Despot Morea saat itu, Demetrios Palaiologos dan [[Thomas Palaiologos]] yang merupakan saudara kaisar gagal memberikan bantuan saat kepemimpinan Konstantinopel diambil alih oleh Utsmani. Ketidakmampuan mereka membuat terjadinya Revolusi Albania-Yunani pada 1453-1454, yang membuat kedua despot justru mengundang tentara Utsmani untuk meredakan revolusi. Pada masa itu, beberapa tokoh Yunani dan Albania Morea diam-diam telah melakukan kesepakatan damai dengan Mehmed.<ref>{{cite web |url=http://angiolello.net/ARCHONS.pdf |title=Contemporary Copy of the Letter of Mehmet II to the Greek Archons 26 December 1454 (ASV Documenti Turchi B.1/11) |publisher=Angiolello.net |date= |accessdate=2013-09-17 |deadurl=yes |archiveurl=https://web.archive.org/web/20130727041148/http://angiolello.net/ARCHONS.pdf |archivedate=27 July 2013 |df=dmy-all }}</ref>
Baris 109:
[[Berkas:Vlad Tepes 002.jpg|jmpl|Lukisan [[Vlad Ţepeş|Vlad III Drakula Sang Penyula]], Voivode [[Wallachia]], 1460]]
[[Berkas:Balkans XV-XVIIth century.png|jmpl|250px|Peta kawasan [[Balkan|semenanjung Balkan]] pada abad lima belas sampai delapan belas]]
Sejak awal abad kelima belas, pihak Utsmani selalu berusaha menguasai [[Wallachia]] dengan mendudukkan calon pilihan mereka di takhta, tetapi selalu berakhir dengan kegagalan. Dua kekuatan utama [[Balkan]], Kesultanan Utsmaniyah dan [[Kerajaan Hongaria]], selalu berusaha menjadikan Wallachia sebagai wilayah mereka. Untuk mencegah Wallachia jatuh ke dalam pengaruh Hongaria, Utsmani membebaskan [[Vlad Ţepeş|Vlad III Drakula Sang Penyula]] yang telah menghabiskan empat tahun menjadi tahanan Utsmani bersama saudaranya, [[Radu cel Frumos]], sehingga Vlad dapat merebut takhta Wallachia. Namun kepemimpinan Vlad sangat singkat karena János Hunyadi menduduki Wallachia dan menaikkan sekutunya, Vladislav II Dăneşti, kembali ke takhta.
 
Vlad III Drakula kemudian pergi ke Moldovia dan hidup dalam perlindungan pamannya, Bogdan II, Voivode Moldovia. Namun pada Oktober 1451, Bogdan dibunuh dan Vlad pergi ke Hongaria. Terkesan oleh pengetahuan luas Vlad tentang pola pikir dan cara kerja dalam Kekaisaran Utsmani, juga kebenciannya akan Turki dan Sultan Mehmed II, János Hunyadi berdamai dengannya dan berusaha mengajak mantan musuhnya itu untuk menjadi sekutu dan penasihatnya, tetapi Vlad menolak tawaran tersebut.
Baris 190:
Dalam masalah keagamaan, Mehmed memberikan ruang kebebasan beragama pada rakyatnya yang majemuk asalkan mereka mematuhi perintahnya. Setelah penaklukan Bosnia, Mehmed mengeluarkan "Ahdname Milodraž", piagam perjanjian kepada [[Fransiskan|Ordo Fransiskan Bosnia]] yang berisikan pemberian kebebasan pada mereka untuk bergerak bebas dalam kekaisaran, kebebasan menjalankan ibadah di gereja dan biara-biara mereka, dan dilindungi dari penganiyaan, penghinaan, dan penyiksaan resmi maupun tidak resmi.<ref>{{cite web|url=http://www.croatianhistory.net/etf/ahd.html |title=Croatia and Ottoman Empire, Ahdnama, Sultan Mehmet II |publisher=Croatianhistory.net |date= |accessdate=2013-09-17}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.lightmillennium.org/2004_14th_issue/eihsanoglu_stevens.html |title=A Culture of Peaceful Coexistence: The Ottoman Turkish Example; by Prof. Dr. Ekmeleddin IHSANOGLU |publisher=Light Millennium |date= |accessdate=2013-09-17}}</ref>
 
Mehmed juga memberikan ruang bagi umat non-muslim untuk menjalankan ibadah melalui sistem ''millet'', semacam hak otonomi kepada umat tiap agama untuk mengatur diri mereka sendiri tanpa banyak campur tangan dari pemerintah pusat. Meski begitu, karena Islam adalah agama negara Utsmani, Syaikhul Islam yang merupakan pemimpin umat Muslim memiliki kedudukan lebih tinggi dari pemimpin ''millet'' agama lain, bahkan juga lebih tinggi dari para wazir. Mehmed mengangkat Gennadius Scholarius sebagai Patriark Ortodoks Ekumenis pertama pada masa Utsmani,<ref>''Renaissance and Reformation'': James Patrick, page 170, 2007</ref> sehingga dia menjadi pemimpin umar [[Kristen Ortodoks]] di seluruh kekaisaran. ''Millet'' Ortodoks adalah ''millet'' non-muslim terbesar di Ustmani. Sultan Mehmed juga membentuk Kerabian Agung Yahudi (''millet'' umat [[Agama Yahudi|Yahudi]]) dan Kepatriarkan Armenia Konstantinopel (''millet'' [[Gereja Apostolik Armenia]]) sebagai penerapan sistem ''millet'' ini. Sebelumnya pada masa kekuasaan Romawi Timur yang beragama Ortodoks, jemaat Gereja Armenia dilarang beribadah di Konstantinopel karena dipandang sebagai ajaran [[bidah|bid'ah]].
 
== Tahun-tahun terakhir ==
Baris 236:
 
=== Putri ===
* '''Gevherhan''' Hatun — putri dari Emine Gülbahar. Menikah dengan putra Uzun Hasan, Muhammad Mirza Pasya. Mereka memiliki seorang putra bernama Ahmad Mirza yang menikah dengan Ayşe,salah satu putri Bayezid II.
 
== Rujukan ==