Insiden kelelahan penyelenggara pemilihan umum Indonesia 2019: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Farhan Curious (bicara | kontrib)
→‎Teori konspirasi: Penambahan informasi dan penghapusan judul "Teori Konspirasi" yang terlalu berlebihan.
Farhan Curious (bicara | kontrib)
Digabungkan. Perubahan judul dampak menjadi tanggapan lebih tepat karena berisi uraian tentang respons dari berbagai sumber.
Baris 51:
Dua petugas pemilu di [[Jawa Barat]]<ref>https://jabar.pojoksatu.id/bandung/2019/04/27/beban-pekerjaan-begitu-berat-2-penyelenggara-pemilu-bunuh-diri-total-326-petugas-meninggal/</ref> dan seorang ketua KPPS [[Sleman]]<ref>https://www.merdeka.com/peristiwa/ketua-kpps-sleman-tewas-gantung-diri.html</ref> juga dikabarkan bunuh diri akibat beban tugas saat pemilu.
 
== DampakTanggapan ==
 
Komisi II DPR menyatakan niat untuk mengevaluasi pemilu serentak akibat insiden tersebut.<ref>{{Cite news|url=https://news.detik.com/berita/d-4523947/144-petugas-kpps-meninggal-komisi-ii-bakal-evaluasi-pemilu-serentak|title=144 Petugas KPPS Meninggal, Komisi II Bakal Evaluasi Pemilu Serentak|last=Medistiara|first=Yulida|website=Detik.com|date=25 April 2019}}</ref> [[Sandiaga Uno]] melakukan [[salat gaib]] atas meninggalnya para petugas KPPS tahun 2019.<ref>{{Cite news|url=https://www.grid.id/amp/041705698/lakukan-salat-gaib-bersama-ulama-nu-sandiaga-uno-kirim-doa-untuk-119-anggota-kpps-yang-meninggal-saat-pemilu-2019?page=all|title=Lakukan Salat Gaib Bersama Ulama NU, Sandiaga Uno Kirim Doa untuk 119 Anggota KPPS yang Meninggal Saat Pemilu 2019|first=Novita Desy|last=Prasetyowati|website=Grid.id|date=24 April 2019}}</ref> [[Hinca Panjaitan]] meminta penghitungan suara dalam pemilu 2019 dihentikan atas insiden tersebut.<ref>{{cite news|url=https://www.suara.com/news/2019/04/28/110036/ratusan-petugas-kpps-meninggal-demokrat-hentikan-penghitungan-pemilu-2019|title=Ratusan Petugas KPPS Meninggal, Demokrat: Hentikan Penghitungan Pemilu 2019|first1=Bangun|last1=Santoso|first2=Muhammad|last2=Yasir|website=Suara.com|date=28 April 2019}}</ref>
Baris 57:
Pemerintahan provinsi Jawa Barat memberikan santunan kepada para ahli waris dari para petugas pemilu yang wafat.<ref>{{cite news|url=https://nasional.tempo.co/read/1198888/pemprov-jabar-beri-santunan-bagi-49-pahlawan-demokrasi-yang-wafat/full&view=ok|title=Pemprov Jabar Beri Santunan bagi 49 Pahlawan Demokrasi yang Wafat|website=Tempo|date=24 April 2019}}</ref> [[Joko Widodo]] menyebut para petugas pemilu yang menjemput ajal dalam pemilu 2019 dengan sebutan "pahlawan demokrasi".<ref>{{Cite news|url=https://www.wartaekonomi.co.id/read224938/jokowi-soal-petugas-kpps-banyak-yang-meninggal-mereka-pahlawan-demokrasi.html|title=Jokowi Soal Petugas KPPS Banyak yang Meninggal: "Mereka Pahlawan Demokrasi"|editor-first=Ferry|editor-last=Hidayat|date=2019-04-24|website=Warta Ekonomi|access-date=2019-04-28}}</ref>
 
== Tanggapan ==
Anggota BPN [[Mustofa Nahrawardaya]] mencurigai banyaknya jumlah petugas KPPS yang meninggal dan meminta [[autopsi]] terhadap jenazah-jenazah petugas yang meninggal agar tak "semakin misterius", meskipun dinilai tak manusiawi.<ref name="curiga">https://news.detik.com/berita/d-4536896/minta-autopsi-jenazah-kpps-meninggal-bpn-pemilu-tahun-ini-mencurigakan</ref> Sementara Wakil Ketua DPR [[Fahri Hamzah]] lebih ke arah melakukan wawancara terhadap para keluarga korban alih-alih autopsi sesambil memberikan wacana untuk pembentukan tim investigasi dan memberikan pernyataan bahwa sebagian petugas tersebut telah diracun.<ref>https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190506163601-32-392387/fahri-hamzah-soroti-temuan-petugas-kpps-meninggal-keracunan</ref> [[Ali Mochtar Ngabalin]] menyayangkan kecurigaan tersebut dengan sebutan "pernyataan yang tidak berempati".<ref>https://news.detik.com/berita/d-4535570/bpn-ingin-bongkar-jenazah-kpps-ngabalin-kasihan-keluarga-almarhum</ref>