Negara Gereja: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 115:
Pada masa [[Kepausan Avignon]], para [[Despotisme|despot]] memanfaatkan ketidakhadiran Sri Paus di Italia untuk tampil sebagai penguasa di kota-kota Negara Gereja. Keluarga [[Pepoli]] di Bologna, keluarga [[Ordelaffi]] di [[Forlì]], [[keluarga Manfredi]] di [[Faenza]], serta [[keluarga Malatesta]] di [[Rimini]] secara nominal mengakui Sri Paus sebagai penguasa tertinggi, dan sebaliknya dinyatakan sebagai vikaris Gereja oleh Sri Paus.
Kematian penguasa Ferrara, [[Azzo VIII d'Este]], tanpa meninggalkan keturunan pada tahun 1308,{{sfn|Menache|2003|page=142}} dimanfaatkan oleh Paus Klemens V untuk mengambil alih
Di kota Roma, [[keluarga Orsini]] dan [[keluarga Colonna]] bersaing memperebutkan tampuk pemerintahan.{{sfn|Kleinhenz|2004|page=802}} Sejumlah ''[[Rioni di Roma|rione]]'' (setaraf kelurahan) di kota itu dikuasai oleh keluarga Orsini dan lainnya dikuasai oleh keluarga Colonna. Anarki yang timbul di kota Roma akibat perseteruan kaum ningrat melatarbelakangi impian-impian fantastis [[Cola di Rienzo]] tentang demokrasi sejagat. Ia didapuk menjadi Tribun Rakyat pada tahun 1347,{{sfn|Ruggiero|2014|page=225}} tetapi tewas mengenaskan pada awal bulan Oktober 1354, dibunuh para pendukung keluarga Colonna.{{sfn|Ruggiero|2014|page=227}} Bagi banyak orang, alih-alih memulihkan kembali jabatan tribun Romawi, ia hanya menjadi seorang tiran baru di antara tiran-tiran yang sudah ada dengan memanfaatkan pidato muluk tentang pemulihan bangsa Romawi sebagai kedok bagi aksi perampasan kekuasaan yang ia lakukan.{{sfn|Ruggiero|2014|page=227}} Sebagaimana yang dikemukakan oleh Profesor [[Guido Ruggiero]], "sekalipun didukung [[Petrarca]], tindakan kembali ke masa-masa awal keberadaan bangsa Romawi dan menghidupkan kembali Roma Kuno yang ia lakukan merupakan suatu tindakan yang tidak akan mungkin berhasil."{{sfn|Ruggiero|2014|page=227}}
|