Kesultanan Demak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak 3 perubahan teks terakhir dan mengembalikan revisi 14983102 oleh Bagas Chrisara
Kapitalisasi dan penulisan
Baris 71:
 
== Kemunduran ==
Suksesi Rajaraja Demak 3ketiga tidak berlangsung mulus, terjadi Persainganpersaingan panas antara P. Surowiyoto (Pangeran Sekar) dan Trenggana yang berlanjut dengan di bunuhnya P. Surowiyoto oleh Sunan Prawoto (anak Trenggono), peristiwa ini terjadi di tepi sungai saat Surowiyoto pulang dari Masjid sehabis sholat Jum'at. Sejak peristiwa itu Surowiyoto (Sekar) dikenal dengan sebutan Sekar Sedo Lepen yang artinya Sekarsekar gugur di Sungaisungai. Pada tahun 1546 Trenggono wafat dan tampuk kekuasaan dipegang oleh Sunan Prawoto, anak Trenggono, sebagai Rajaraja Demak ke 4keempat, akan tetapi pada tahun 1549 Sunan Prawoto dan isterinya dibunuh oleh pengikut P. Arya Penangsang, putera Pangeran Surowiyoto (Sekar). P. Arya Penangsang kemudian menjadi penguasa tahta Demak sebagai Rajaraja Demak ke 5kelima. Pengikut Arya Penangsang juga membunuh Pangeran Hadiri, Adipati Jepara,. halHal ini menyebabkan adipati-adipati di bawah Demak memusuhi P. Arya Penangsang, salah satunya adalah Adipati Pajang Joko Tingkir (Hadiwijoyo).
 
Pada tahun 1554 terjadilah Pemberontakanpemberontakan dilakukan oleh Adipati Pajang Joko Tingkir (Hadiwijoyo) untuk merebut kekuasaan dari Arya Penangsang. Dalam Peristiwaperistiwa ini Arya Penangsang dibunuh oleh Sutawijaya, anak angkat Joko Tingkir. Dengan terbunuhnya Arya Penangsang sebagai Rajaraja Demak ke 5kelima, maka berakhirlah era Kerajaan Demak. Joko Tingkir (Hadiwijoyo) memindahkan Pusatpusat Pemerintahanpemerintahan ke Pajang dan mendirikan Kerajaan Pajang.
 
== Lihat pula ==