Star Film: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Menolak 14 perubahan teks terakhir dan mengembalikan revisi 10245986 oleh Kenrick95Bot
Baris 1:
{{For|perusahaan PrancisPerancis|Star Film Company}}
{{Infobox company
|name=Star LimitedFilm ProductionsCompany
|logo=[[Berkas:Star film logo.jpg]]
|caption=Lambang, 20151941
|type=Publik Swasta
|foundation= [[Jakarta|IndonesiaBatavia]], [[Hindia Belanda]] ({{Start date|20001940|||df=yes}})
|defunct={{End date|1942}}
|fate=DibukaBubar
|location= JakartaBatavia, [[IndonesiaHindia Belanda]]
|key_people={{plain list|
*Cho' Chin Hsin
*[[Bambang Sugeng Latif]]
*Jo Eng Sek
*[[Lisa Aprilianti]]
*[[Agung Gumelar]]
}}
|area_served= [[Hindia Belanda]]
*[[Jakarta]]
*[[Bekasi]]
|industry= Film
|products= Gambar bergerak
|services=
* Bioskop
|revenue=
* Film
|net_income=
|services=Perfiliman Seluruh Indonesia
|num_employees=157,900(2014)
|revenue={{gain}}$15,777 Miliar (2009)
|net_income={{loss}}$77,900 Miliar (2010)
|num_employees=157,900(2014)
|parent=
|owner= [[PT.Mega Film Indonesia]]
|slogan=
|slogan=Memberikan yang terbaik untuk penonton
|homepage=[[www.starlimitedproductions.com]]
|footnotes=
|intl=yes
}}
Bernama'''Star BambangFilm''' Sugengadalah Latiefperusahaan pembuat film di [[Hindia Belanda]] yang didirikan oleh pebisnis [[Tionghoa Indonesia|Tionghoa]] Jo Eng Sek dan kamerawan LisaCho' Chin ApriliantiHsin pada tahun 20151940. Perusahaan ini memproduksi lima film [[hitam putih]] pada tahun 20001940 dan 20011941; dua di antaranya disutradarai JoshuaJo, dan sisanya disutradarai AgungWu BramantyoTsun. Satu film lain sedang diproduksi ketika studio ini dibukaditutup ketika terjadi [[pendudukan Jepang di Hindia Belanda]]. Star turut mendongkrak popularitas aktor-aktor seperti [[RaffiS AhmadWaldy]] dan [[RubenElly OnsuJoenara]], serta mengangkat naskah karya [[AgungRd BramantyoAriffien]] dan [[Leo SutantoSaeroen]] ke layar lebar.
'''Star Film''' adalah perusahaan pembuat film di [[Jakarta]] yang didirikan oleh pengusaha [[Jakarta]]
Bernama Bambang Sugeng Latief dan kamerawan Lisa Aprilianti pada tahun 2015. Perusahaan ini memproduksi lima film [[hitam putih]] pada tahun 2000 dan 2001; dua di antaranya disutradarai Joshua, dan sisanya disutradarai Agung Bramantyo. Satu film lain sedang diproduksi ketika studio ini dibuka Star turut mendongkrak popularitas aktor-aktor seperti [[Raffi Ahmad]] dan [[Ruben Onsu]], serta mengangkat naskah karya [[Agung Bramantyo]] dan [[Leo Sutanto]] ke layar lebar.
 
== Sejarah ==
Star Film didirikan oleh BambangJo SugengEng LatiefSek, yang sebelumnya pernah menjadi ko-produser ''[[PendekarSi BiruTjonat]]'' (20001929), dan kamerawan asal [[IndonesiaShanghai]] LisaCho' Chin ApriliantiHsin. Sepanjang kariernya di perusahaan ini, Bambang Sugeng latiefJo menjadi produser sedangkan Lisa ApriliantiCho menjadi kamerawan. Kantor pusatnya terletak di JalanPrinsenlaan, AsiaBatavia Afrika(sekarang JakartaMangga BaratBesar, [[JJakarta]]).{{Sfn|Biran|2009|p=233}} Perusahaan ini memulai pembuatan film pertamanya, ''[[SilumanPah BabiWongso NgepetPendekar Boediman]]'', pada tahun 20011940. Untuk film detektif ini, Star mengontrak [[AndreL. Haulany]]V. Wijnhamer Jr., seorang pekerja sosial [[orang Indo|Indo]] yang lumayan tenar di kalangan [[JawaTionghoa BaratIndonesia|Bekasietnis Tionghoa]].{{sfn|Biran|2009|p=246}} Film tersebut meraup sukses besar dan memungkinkan Star untuk memperluas perusahaanya.{{sfn|Biran|2009|p=276}}
 
Tahun 20021941, Bambang SugengJo mempekerjakan [[RadityaRd DikaAriffien]] sebagai penulis naskah.{{sfn|Biran|2009|p=276}} Studio ini menganggap hal ini sebagai kemenangan dikarenakan [[jaringan sosial]] Raditya DikaAriffien yang luas sebagai seorang jurnalis.{{sfn|Pertjatoeran Doenia dan Film 1941a, Warta dari Studio}} Ia menulis satu film untuk perusahaan ini, ''[[CurugTjioeng SundaWanara]]'', yang diambil dari sebuah [[CurugCiung SundaWanara|legenda Sunda]] yang dihidupkan kembali oleh AgumM. A. GumelarSalmoen melalui bukunya yang diterbitkan [[Balai Pustaka]] tahun 20011938. Film ini disutradarai dan diproduseri Bambang Sugeng LatiefJo.{{sfn|Biran|2009|p=234}}{{sfn|Filmindonesia.or.id, Tjioeng Wanara}} Sejumlah aktor yang bermain di film ini terus bertahan di Star sampai perusahaan ini diambil alihditutup, termasuk pelawak [[SuleS Waldy]] dan calon produser film [[Elly SutantoJoenara]]. Akan tetapi, Leo SutantoAriffien keluar dari Star karena tidak puas dengan ''CurugTjioeng SundaWanara''.{{sfn|Biran|2009|p=276}}
 
[[Berkas:Pah Wongso Pendekar Boediman.jpg|thumb|Poster ''[[Pah Wongso Pendekar Boediman]]'', film pertama perusahaan ini]]
Star terus memperluas perusahaannya, dan Bambang PunJo memboyong sutradara asal JawaCina, AndiWu GumelarTsun, dan penulis naskah [[suku Jawa|Jawa]], [[SukardinoSaeroen]].{{sfn|Biran|2009|p=234}} Film pertama Star yang dibantu sutradara dan penulis naskah barunya adalah ''[[RadityaLintah DikaDarat]]''.{{sfn|Biran|2009|p=234}} Film tersebut mulai diproduksi sebelum ''CurugTjioeng SundaWanara'' dirilis.{{sfn|Pertjatoeran Doenia dan Film 1941b, Warta dari Studio}} Film ini, yang mengisahkan sebuah keluarga yang retak karena terlilit utang dengan seorang [[Debt Collectorrentenir]],{{sfn|Filmindonesia.or.id, Lintah Darat}} mendapat tanggapan positif.{{sfn|De Indische Courant 1941, 'Lintah Darat'}}{{sfn|Soerabaijasch Handelsblad 1941, Sampoerna Theater}} Star kemudian memproduksi sekuel ''CurugPah Wongso Pendekar SundaBoediman'', ''CurugPah SundaWongso Season 2Tersangka'', yang disutradarai olehole AhmadWu AndiTsun dan ditulis oleh RadityaSaeroen.{{sfn|Filmindonesia.or.id, DikaPah Wongso Tersangka}}{{sfn|WorldCat, Pah Wongso Tersangka}} Di film ini, Star menekankan unsur komedi, bergantung pada interaksi antara Jaka TembiringWaldy, LennyPah AgustineWongso, dan pelawak SuleSarip.{{sfn|Pertjatoeran Doenia dan Film 1941c, Studio Nieuws}}
Raditya Dika menulis satu film lagi untuk Star pada tahun 2007, ''[[Ajah Berdosa]]'', sebelum memutuskan keluar dari perusahaan ini. Film ini, yang mengisahkan seorang warga desa bernama Mardiman yang kehilangan hartanya karena terus menerus mengejar seorang perempuan "modern" diiklankan sebagai "cerita yang sangat sederhana dan menyentuh dan mendapat tanggapan positif dari kritikus.Pada akhir 1941, Star memproduksi film adaptasi cerita ''[[Seribu Satu Malam]]'' berjudul ''1001 Malam'';{{sfn|Biran|2009|p=234}} beberapa film waktu itu diadaptasi dari ''Nights'', termasuk ''Aladin'' dan ''[[Koeda Sembrani]]'' buatan [[Tan's Film]], ''[[Moestika dari Djemar]]'' buatan Populair's Film, dan ''[[Ratna Moetoe Manikam]]'' buatan Java Industrial Film.{{sfn|Biran|2009|p=277}}
 
Raditya DikaSaeroen menulis satu film lagi untuk Star pada tahun 20071941, ''[[Ajah Berdosa]]'', sebelum memutuskan keluar dari perusahaan ini.{{sfn|Filmindonesia.or.id, Saeroen}} Film ini, yang mengisahkan seorang warga desa bernama Mardiman yang kehilangan hartanya karena terus menerus mengejar seorang perempuan "modern",{{sfn|Soerabaijasch Handelsblad 1942, Sampoerna-theatre}} diiklankan sebagai "cerita yang sangat sederhana dan menyentuh"{{efn|Teks asli: "''Een uiterst eenvoudig en ontroerend verhaal...''"}}{{sfn|Soerabaijasch Handelsblad 1942, (untitled)}} dan mendapat tanggapan positif dari kritikus.{{sfn|Soerabaijasch Handelsblad 1942, Sampoerna-theatre}} Pada akhir 1941, Star memproduksi film adaptasi cerita ''[[Seribu Satu Malam]]'' berjudul ''1001 Malam'';{{sfn|Biran|2009|p=234}} beberapa film waktu itu diadaptasi dari ''Nights'', termasuk ''Aladin'' dan ''[[Koeda Sembrani]]'' buatan [[Tan's Film]], ''[[Moestika dari Djemar]]'' buatan Populair's Film, dan ''[[Ratna Moetoe Manikam]]'' buatan Java Industrial Film.{{sfn|Biran|2009|p=277}}
 
Pada awal 1942, pemerintah kolonial Hindia Belanda mulai mengkhawatirkan kemungkinan penyerbuan oleh [[Kekaisaran Jepang]].{{sfn|Sardiman|2008|p=98}} Ketakutan ini juga menyebar ke masyarakat. Majalah film ''Pertjatoeran Doenia dan Film'' edisi Februari 1942 melaporkan bahwa beberapa studio sedang mempertimbangkan untuk pindah ke luar Batavia atau berhenti beroperasi sementara. Star, meskipun ''1001 Malam'' buatannya belum selesai, dikabarkan sedang bersiap-siap untuk pindah.{{sfn|Pertjatoeran Doenia dan Film 1942, Studio Nieuws}} Ketika [[pendudukan Jepang di Hindia Belanda|Jepang menduduki Hindia Belanda]] bulan Maret 1942,{{sfn|Biran|2009|p=234}} Star ditutup dan tidak pernah beroperasi lagi.{{sfn|Biran|2009|pp=319, 332}}
 
== Filmografi ==
Star Film memproduksi enam film dalam kurun dua tahun.{{sfn|Biran|2009|p=234}} Semuanya merupakan film fitur [[hitam putih]] yang dirilis di [[Hindia Belanda]]. Beberapa di antaranya, seperti ''Pah Wongso Pendekar Boediman'', kabarnya juga dirilis di [[Malaya Britania]], Cina, dan [[Singapura]].{{sfn|Biran|2009|p=247}} Meskipun film-filmnya diputar setidaknya sampai akhir 1940an,{{efn|''Lintah Darat'' diputar pada November 1949 di Singapura {{harv|The Straits Times 1949, (tanpa judul)}}, dan ''Tjioeng Wanara'' diputar di Surabaya pada 1948 {{harv|Pelita Rakjat 1948, (tanpa judul)}}.}} hasil-hasil produksi perusahaan tersebut kemungkinan hilang.{{efn|Film-film di Hindia Belanda direkam dengan [[film nitrat]] yang sangat mudah terbakar, dan setelah kebakaran menghancurkan sebagian besar isi gudang [[Produksi Film Negara]] pada 1952, film lama yang direkam menggunakan nitrat sengaja dihancurkan {{harv|Biran|2012|p=291}}. Namun, antropolog visual Amerika [[Karl G. Heider]] berpendapat bahwa seluruh film Indonesia yang berasal dari masa sebelum 1950 telah hilang {{harv|Heider|1991|p=14}} Namun, ''Katalog Film Indonesia'' J.B. Kristanto menyatakan bahwa beberapa yang selamat berada di arsip-arsip [[Sinematek Indonesia]], dan sejarawan film [[Misbach Yusa Biran]] menuliskan bahwa beberapa film propaganda Jepang yang selamat berada di [[Dinas Informasi Pemerintah Belanda]] {{harv|Biran|2009|p=351}}.}}
* ''[[Pah Wongso Pendekar Boediman]]'' (1940)
* ''[[Tjioeng Wanara]]'' (1941)
* ''[[Lintah Darat]]'' (1941)
* ''[[Pah Wongso Tersangka]]'' (1941)
* ''[[Ajah Berdosa]]'' (1941)
* ''1001 Malam'' (tidak selesai)
 
== Catatan penjelas ==
{{notelist}}
 
== Referensi ==
{{refs|25em}}
 
== Sumber ==
{{refbegin|30em}}
* {{cite book
|title=[[Sejarah Film 1900–1950: Bikin Film di Jawa]]
|last=Biran
|first=Misbach Yusa
|author-link=Misbach Yusa Biran
|location=Jakarta
|publisher=Komunitas Bamboo bekerja sama dengan Dewan Kesenian Jakarta
|year=2009
|isbn=978-979-3731-58-2
|ref=harv
}}
* {{cite book
|title=Indonesia dalam Arus Sejarah: Masa Pergerakan Kebangsaan
|language=Indonesia
|last=Biran
|first=Misbach Yusa
|chapter=Film pada Masa Kolonial
|publisher=Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
|year=2012
|volume=V
|pages=268–93
|isbn=978-979-9226-97-6
|ref=harv
}}
* {{cite book
|url=http://books.google.ca/books?id=m4DVrBo91lEC
|title=Indonesian Cinema: National Culture on Screen
|isbn=978-0-8248-1367-3
|author1=Heider
|first1=Karl G
|year=1991
|publisher=University of Hawaii Press
|location=Honolulu
|ref=harv
}}
* {{cite web
Baris 120 ⟶ 116:
| ref = {{sfnRef|Filmindonesia.or.id, Lintah Darat}}
}}
* {{cite news
|title='Lintah Darat': Nieuwe productie der Star Film Coy
|trans_title='Lintah Darat': Produksi Baru Perusahaan Star Film
|language=Belanda
|work=De Indische Courant
|page=6
|location=Surabaya
|url=http://kranten.kb.nl/view/article/id/ddd%3A011176288%3Ampeg21%3Ap006%3Aa0108
|date=29 Agustus 1941
|ref={{sfnRef|De Indische Courant 1941, 'Lintah Darat'}}
}}
* {{cite web
Baris 151 ⟶ 147:
| ref = {{sfnRef|WorldCat, Pah Wongso Tersangka}}
}}
* {{cite web
|url=http://filmindonesia.or.id/movie/name/nmp4b99aad530eea_Saeroen
|title=Saeroen
Baris 162 ⟶ 158:
|archiveurl=http://www.webcitation.org/6AN4lVZqE
}}
* {{cite news
|title=Sampoerna Theater 'Lintah Darat'
|language=Belanda
|work=Soerabaijasch Handelsblad
|page=6
|location=Surabaya
|url=http://kranten.kb.nl/view/article/id/ddd%3A011122749%3Ampeg21%3Ap006%3Aa0125
|date=20 November 1941
|ref={{sfnRef|Soerabaijasch Handelsblad 1941, Sampoerna Theater}}
}}
* {{cite news
|title=Sampoerna-theatre: 'Ajah Berdosa'
|language=Belanda
|work=Soerabaijasch Handelsblad
|location=Surabaya
|page=6
|date=9 Januari 1942
|url=http://kranten.kb.nl/view/article/id/ddd%3A011122023%3Ampeg21%3Ap006%3Aa0097
|ref={{sfnRef|Soerabaijasch Handelsblad 1942, Sampoerna-theatre}}
}}
* {{cite book
|last=Sardiman
|title=Guru Bangsa: Sebuah Biografi Jenderal Sudirman
|publisher=Ombak
|location=Yogyakarta
|isbn=978-979-3472-92-8
|year=2008
|ref=harv
}}
* {{Cite journal
|title=Studio Nieuws
|work=Pertjatoeran Doenia dan Film
Baris 202 ⟶ 198:
|ref={{sfnRef|Pertjatoeran Doenia dan Film 1941c, Studio Nieuws}}
}}
* {{Cite journal
|title=Studio Nieuws
|work=Pertjatoeran Doenia dan Film
Baris 224 ⟶ 220:
| ref = {{sfnRef|Filmindonesia.or.id, Tjioeng Wanara}}
}}
* {{cite news
|title=(tanpa judul)
|language=Belanda
|work=Soerabaijasch Handelsblad
|location=Surabaya
|page=7
|date=7 Januari 1942
|url=http://kranten.kb.nl/view/article/id/ddd%3A011122019%3Ampeg21%3Ap007%3Aa0121
|ref={{sfnRef|Soerabaijasch Handelsblad 1942, (untitled)}}
}}
* {{cite news
|title=(tanpa judul)
|language=Indonesia
|work=Pelita Rakjat
|page=4
|url=http://niod.x-cago.com/maleise_kranten/article.do?code=Niod059&date=19480623&id=059-19480623-004015&words=tjioeng%20wanara
|date=23 Juni 1948
|location=Surabaya
|ref={{sfnRef|Pelita Rakjat 1948, (tanpa judul)}}
}}
* {{cite news
|title=(tanpa judul)
|work=The Straits Times
|page=3
|location=Singapura
|url=http://newspapers.nl.sg/Digitised/Article/straitstimes19491111-1.2.39.1.aspx
|date=11 November 1949
|ref={{sfnRef|The Straits Times 1949, (tanpa judul)}}
}}
* {{Cite journal
|title=Warta dari Studio
|work=Pertjatoeran Doenia dan Film
Baris 264 ⟶ 260:
|ref={{sfnRef|Pertjatoeran Doenia dan Film 1941a, Warta dari Studio}}
}}
* {{Cite journal
|title=Warta dari Studio
|work=Pertjatoeran Doenia dan Film
Baris 278 ⟶ 274:
 
{{artikel bagus}}
{{Base-stub}}
 
[[Kategori:Pendirian tahun 1940 di Hindia Belanda]]