Ekstraversi dan introversi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 36.75.141.179 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Rayhan6726
Tag: Pengembalian
Baris 18:
Kebanyakan orang mengenal istilah ekstrovert dan introvert dari psikiater Swiss bernama [[Carl Gustav Jung|C. G. Jung]], seorang bekas murid Sigmund Freud. Namun yang mengembangkan ekstrovert dan introvert lebih lanjut secara mendetail adalah [[Hans Eysenck|Eysenck]] (Eysenck, 1980 : 10).<ref>[https://tahsinul.wordpress.com/kepribadian/ ]</ref>
 
Oleh psikolog german, [[Hans Eysenck]], dicetuskan perbedaan introver dan ekstrover (E/I) yang dijelaskan menggunakan pendekatan biologi.<ref name="A"/><ref name="B">{{id}}Hassan Shadily & Redaksi Ensiklopedi Indonesia (Red & Peny)., Ensiklopedi Indonesia Jilid 2 (CES-HAM). Jakarta: Ichtiar Baru-van Hoeve</ref> Perbedaan kepribadian tersebut terlihat atas perbedaan [[rangsangan kortikal]] (kecepatan dan intensitas aktivitas otak).<ref name="A"/> Ekstrover dianggap mempunyai aktivitas kortikal yang lebih rendahtinggi dari introver.<ref name="A"/>
 
Menyikapi hal ini, telah ditemukan bahwa introver mempunyai lebih banyak darah yang beredar pada [[lobus frontal]] dan ''[[anterior thalamus]]'' - bagian otak yang bertanggung jawab atas kilas balik kejadian, pembuatan rencana, dan penyelesaian masalah.<ref name="A"/> Ekstrover mempunyai peredaran darah pada daerah otak yang bertanggung jawab atas interpretasi data sensori, yaitu ''[[anterior cinggulate gyrus]]'', [[lobus temporal]], dan ''[[posterior thalamus]]''.<ref name="A"/>