Muhamad Effendi Al-Eydrus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Funco Tanipu (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 37:
Ir. Al-Habib Muhamad Effendi Al-Eydrus, SH, MM lahir di [[Balikpapan]], [[Kalimantan Timur]]. Ayahnya adalah Habib Hasan Badri Al-Eydrus. Habib Hasan Badri adalah seorang pejuang militer yang merupakan salah seorang ahli militer dari [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat|Kesatuan Zeni Tempur]] yang pernah berjuang untuk Republik Indonesia. Ibunya adalah Ummi Hajjah Pengian Masnin binti Pangeran Abdul Hamid bin Datuk Salim.
 
Sebagai putra perwira [[Tentara Nasional Indonesia|TNI,]] Habib Muhamad Effendi pernah tinggal di beberapa daerah dalam rangka mengikuti tempat tugas dari Ayahandanya.
 
Setelah dilahirkan di [[Kota Balikpapan|Balikpapan]], [[Kalimantan Timur]], Habib Muhamad Effendi pernah tinggal di [[Kota Tarakan|Tarakan]]-[[Kesultanan Bulungan|Bulungan]], Kandangan, dan Tambarangan (Rantau) Banjarmasin. Ia mengalami masa kanak-kanak dan remaja di tiga daerah tersebut. Ia dibesarkan dalam keluarga bergaris keturunan ''ningrat'' yang memiliki tradisi keilmuan Islam dan kejujuran moral.
Baris 65:
Ayah dari Al Habib Muhamad Effendi Al-Eydrus adalah Habib Hasan Badri yang juga seorang tentara pada masanya. Dalam riwayatnya, Habib Hasan Badri adalah seorang pejuang yang berada di garis depan medan tempur yang membaktikan diri bagi bangsa dan negara.
 
Habib Hasan Hadri bahkan dalam karir militernya pernah mendapat anugerah dari Pemerintah Republik Indonesia berupa Medali [[Satyalancana Wira Dharma|Satyalencana Wira Dharma.]] Satyalencana Wira Dharma  adalah medali tanda kehormatan bagi perwira militer yang telah mengabdikan diri dan berjuang di medan tempur garis depan dalam hal mempertahankan garis batas negara Indonesia. Satyalencana Wira Dharma diberikan kepada anggota TNI / [[ABRI]] yang aktif dalam konfrontasi dengan malaysia selama minimal 2 bulan berturut-turut. Adapun Habib Hasan Badri aktif di medan tempur selama kurang lebih 2 (dua tahun) dalam mempertahankan garis batas Indonesia. Selama dua tahun yakni antara 1964-1966, Habib Hasan Badri ikut aktif di garis depan medan tempur dalam [[Konfrontasi Indonesia–Malaysia|konfrontasi]] dengan Malaysia. Atas kiprah dan bakti di garis depan medan tempur itulah Jendral Soeharta yang juga Menteri/Panglima Angkatan Darat Republik Indonesia menganugerahi Satyalencana Wira Dharma.
 
Selain Satyalencana Wira Dharma, Habib Hasan Badri juga banyak dianugerahi medali penghormatan dari Pemerintah Republik Indonesia sebagai tanda bakti perjuangannya selama karir di militer.
Baris 75:
Orang tua dari Sultan Sabamban Asy-Syarif Ali Al-Eydrus yaitu Asy-Syarif Al-Habib Abdurrahman Al-Eydrus yang menikah dengan Syarifah Aisyah Al-Qadri Jamalullail putri dari pendiri sekaligus [[Kesultanan Pontianak|Raja Pontianak]] [[Kesultanan Pontianak|Sultan Asy-Syarif Al-Habib Abdurrahman Al-Qadri]].
 
Asy-Syarif Al-Habib Abdurrahman Al-Eydrus sendiri adalah putra dari Raja Asy-Syarif Al-Habib Idrus Al-Eydrus pendiri dari [[Kerajaan Kubu]] pertama.[[Muhamad Effendi Al-Eydrus#cite%20note-5|<sup>[5]</sup>]] Dalam riwayatnya, Raja Asy-Syarif Al-Habib Idrus Al-Eydrus sebelum menginjakkan kaki di tanah nusantara dan mendirikan Kerajaan Kubu adalah seorang penasehat di Kerajaan Inggris.
 
Dalam keluarga Alawiyyin, yang disebut Habib atau Sayyid adalah yang memiliki nasab atau jalur darah dari Nabi Muhammad SAW. Untuk seluruh dunia, nasab keturunan Nabi Muhammad SAW ini dilakukan pencatatan oleh Maktab Daimi- Rabithah Alawiyah, suatu lembaga otonom pada Rabithah Alawiyah yang khusus memelihara sejarah dan mencatat nasab As-Saadah Al-Alawiyyin di seluruh dunia.
Baris 95:
Surat keputusan Maktab Daimi-Rabithah Alawiyah mengenai pengukuhan silsilah/Nasab Habib Muhamad Effendi inilah yang dijadikan sebagai dasar untuk memperkuat  laporan polisi yang telah dilaporkan oleh pengurus Majelis Muhyin Nuffus di Poltabes Yogyakartra, atas perbuatan saudara Hasan Al-Jufri alias Joeffries sebagai penyebar fitnah dan pelaku pencemaran nama baik terhadap Habib Muhamad Effendi Al-Eydrus.
 
Selain mendapatkan pengukuhan nasab dari Maktab Daimi-Rabithah Alawiyah, nasab Habib Muhamad Effendi dikukuhkan oleh Maktab Naqobatul Asyrof Al-Kubro pada tanggal 6 Maret 2008 dengan Kartu Pengenal [[Alawiyyin]] (KPA) Naqobatul Asyrof Al-Kubro yang bernomor: NA. 3401. 024. 83. 038. Maktab Naqobatul Asyrof Al-Kubro yang didirikan tahun 1998 adalah juga lembaga pemeliharaan, penelitian sejarah dan silsilah Alawiyin.
 
Habib Muhamad Effendi juga memiliki Surat Keterangan dari Kerajaan Kubu yang menjelaskan bahwa ia adalah keturunan dari Raja Kubu I, Syarif Idrus Al-Eydrus. Surat Keterangan Kerajaan Kubu ini dikeluarkan oleh Yayasan Ambawang Kubu di Pontianak tanggal 3 Agustus 2007.
Baris 102:
Ir. Al-Habib Muhamad Effendi Al-Eydrus, SH, MM adalah pendiri sekaligus pembina dari Majelis Dzikir dan Do’a Muhyin Nufuus. Muhyin Nuufus berarti Menghidupkan Jiwa yang kosong atau lupa dari nilai takwa kepada Allah SWT.
 
Majelis ini didirikan sejak tahun 1989 dan berada dibawah naungan Yayasan Melati Suci Yogyakarta yang berbadan hukum Nomor 6/YY/1992. Yayasan Melati Suci berdiri pada hari Jum’at Wage, 6 Nopember 1992. Selanjutnya Majelis Muhyin Nufuus berada dibawah naungan Yayasan Melati Suci Al-Mubarok yang memiliki badan hukum Nomor 02/YY/2007 yang didirikan pada hari Rabu Pon, 16 Mei 2007 di Yogyakarta, serta terdaftar di Keputusan [[Menteri Hukum dan HAM]] RI No. C 3441.HT.01.02 Th. 2007.
 
Majelis Muhyin Nufuus berasaskan pada ajaran Islam dengan mengikuti ajaran [[Sunni|Ahlus Sunnah wal Jama’ah]] yang berpegang teguh secara mutlak kepada [[Al-Qur'an|Al-Qur’an]] dan [[Hadis|Al-Hadits]] [[Muhammad|Nabi Muhammad SAW]] yang diriwayatkan secara Shahih dan Mutawatir. Keberadaan Majelis Muhyin Nufuus ini adalah perwujudan dari pelaksanaan ajaran Islam dari Ahlussunnah wal Jama’ah secara konsisten yang menjadi faham dalam semangat perjuangannya.<sup>[6]</sup>
Baris 108:
Selain Majelis Nuhyin Nuufus, Ir. Al-Habib Muhamad Effendi Al-Eydrus, SH, MM adalah pendiri sekaligus pembina Majelis Ummul Hani'ah dan Lembaga Seni Pernafasan, Pengobatan, dan Mental Sepiritual Melati Suci.
 
Selain di bidang agama dan sosial, Habib Muhamad Effendi juga menggerakkan bidang pertanian/perkebunan, perikanan/peternakan, dan bidang ekonomi lainnya.   
 
== Referensi ==