Guinea Khatulistiwa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 19:
[[Kerajaan Portugal|penjelajah Portugis]] [[Fernão do Pó|Fernando Po]], mencari jalan ke [[India]], disebut sebagai orang Eropa pertama yang menemukan pulau [[Bioko]], di 1472. Dia menyebutnya ''Formosa'' ("Beautiful"), tapi dengan cepat mengambil nama penemunya Eropa. Fernando Pó dan Annobón dijajah oleh Portugal pada tahun 1474.
 
Pada 1778, [[Ratu Maria I]] dari [[Portugal]] dan [[Raja Charles III]] dari [[Spanyol]] menandatangani [[Perjanjian El Pardo]] yang menyerahkanberisi Biokopenyerahan [[Bioko]], pulau-pulau yang berdekatan, dan hak komersial ke [[Teluk Biafra]] antara [[sungai Niger]] dan [[sungai Ogoue]] ke [[Spanyol]]. Spanyol berusaha mendapatkan akses ke sumber budak yang dikendalikan oleh pedagang [[Inggris]]. Antara 1778 dan 1810, wilayah Guinea Khatulistiwa dikelola oleh [[Viceroyalty]] dari [[Río de la Plata ]], yang berbasis di [[Buenos Aires]].
 
Dari tahun 1827 hingga 1843, [[Britania Raya]] memiliki basis di Bioko untuk mengendalikan perdagangan budak, <ref>"Fernando Po", Encyclopædia Britannica, 1911.</ref> yang dipindahkan ke [[Sierra Leone]] berdasarkan perjanjian dengan Spanyol pada tahun 1843. Pada tahun 1844, tentang pemulihan kedaulatan Spanyol, daerah tersebut dikenal sebagai "Territorios Españoles del Golfo de Guinea." Spanyol telah lalai menduduki wilayah yang luas di Teluk Biafra yang menjadi haknya berdasarkan perjanjian, dan Prancis sibuk memperluas pekerjaan mereka dengan mengorbankan wilayah yang diklaim oleh Spanyol. The perjanjian dari Paris pada tahun 1900 meninggalkan Spanyol dengan benua kantong dari Rio Muni, hanya 26.000 km 2dari 300.000 yang membentang ke timur ke sungai Ubangi yang awalnya diklaim orang Spanyol.<ref name=Clarence-Smith>Clarence-Smith, William Gervase (1986) [http://es.scribd.com/doc/63545279/The-Cambridge-History-of-Africa-Volume-7-From-1905-to-1940-0521225051-1986 "Spanish Equatorial Guinea, 1898–1940"] in ''The Cambridge History of Africa: From 1905 to 1940'' Ed. J. D. Fage, A. D. Roberts, & Roland Anthony Oliver. Cambridge: Cambridge University Press {{webarchive |url=https://web.archive.org/web/20140220142411/http://es.scribd.com/doc/63545279/The-Cambridge-History-of-Africa-Volume-7-From-1905-to-1940-0521225051-1986 |date=20 February 2014 }}</ref>
 
Perkebunan dari Fernando Po sebagian besar dijalankan oleh orang Creole, kemudian dikenal sebagai Fernandinos. Inggris menduduki pulau itu secara singkat pada awal abad ke-19, menempatkan sekitar 2.000 orang [[Sierra Leone]] dan membebaskan budak di sana. Imigrasi terbatas dari Afrika Barat dan Hindia Barat berlanjut setelah Inggris pergi. Untuk ini ditambahkan Kuba, Filipina dan Spanyol dari berbagai warna yang dideportasi karena kejahatan politik atau lainnya, serta beberapa pemukim dibantu.