Mehmed II: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 32:
 
== Awal kehidupan ==
MehmedMehmet lahir pada 30 Maret 1432 di Edirne, ibukota Utsmaniyah kala itu. Dia merupakan anak dari Sultan Murad II dan Hüma Hatun.
 
Saat MehmedMehmet berusia sebelas tahun, dia dikirim untuk memerintah Amasya, sesuai tradisi Utsmani untuk mengutus para ''şehzade'' (pangeran) yang sudah cukup umur untuk memerintah di suatu wilayah sebagai bekal bila naik takhta kelak. Murad juga mengirimkan banyak guru untuk mendidik putranya, di antaranya adalah Molla Gürani. Syaikh Muhammad Syamsuddin bin Hamzah, salah satu ulama berpengaruh kala itu, juga menjadi guru dan orang dekatnya, membuatnya sangat mempengaruhi MehmedMehmet sejak usia muda, utamanya dalam masalah pentingnya penaklukan Konstantinopel.
 
[[Berkas:Hunername accession Mehmed II.jpg|jmpl|kiri|180px|Penobatan Mehmed II, 1451]]
Setelah mengadakan perjanjian damai dengan Kadipaten Karaman di Anatolia pada 1444, Murad yang sebenarnya lebih tertarik dalam masalah agama dan seni daripada politik turun takhta dan menyerahkan kepemimpinan negara kepada Mehmed yang saat itu masih dua belas tahun. Dengan keadaan seperti ini, wazir agung (perdana menteri) saat itu, Çandarlı Halil Pasya, memiliki kendali kuat atas negara. Halil Pasya sendiri berasal dari keluarga Çandarlı, salah satu keluarga paling berpengaruh dalam sejarah Utsmani (selain [[Wangsa Utsmaniyah]] sendiri) yang telah berhasil menciptakan politik dinasti dalam negara. Meski begitu, pengaruhnya tersaingi oleh Syaikh Syamsuddin yang sangat dekat dengan MehmedMehmet.
 
Pada periode pertama masa kekuasaan MehmedMehmet, pihak Utsmani diserang Kerajaan Hongaria yang dipimpin [[János Hunyadi]] yang melanggar gencatan senjata yang tertuang dalam Perjanjian Szeged (1444). Dalam keadaan seperti ini, MehmedMehmet meminta ayahnya untuk kembali naik takhta, tetapi Murad menolak. Sebagai balasan, MehmedMehmet menulis surat, "Bila Ayah adalah sultan, datanglah dan pimpinlah pasukan Ayah. Bila aku adalah sultan, aku memerintahkan Ayah untuk datang dan memimpin pasukanku." Murad kemudian datang dan memimpin pasukan, mengalahkan pasukan gabungan [[Hongaria]]-[[Polandia]] dan [[Wallachia]] yang dipimpin oleh [[Władysław III dari Polandia|Władysław III, Raja Hongaria dan Polandia]]; [[János Hunyadi]], komandan pasukan gabungan Kristen; dan Mircea II, Voivode (Adipati/Pangeran) Wallachia dalam [[Pertempuran Varna]] (1444).
 
Murad kemudian didesak untuk kembali naik takhta oleh Çandarlı Halil Pasya yang tidak senang dengan kuatnya pengaruh Syaikh Syamsuddin pada masa kekuasaan MehmedMehmet. Murad kembali naik takhta dan berkuasa hingga wafatnya pada tahun 1451. Sepeninggalnya, MehmedMehmet kembali naik takhta dan dinobatkan di [[Edirne]] pada usia sembilan belas tahun.
 
== Penaklukan Konstantinopel ==