Tembakau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor mengosongkan halaman [ * ]
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 72:
Jumlah perokok secara umum berkurang dengan meningkatnya kesejahteraan dan [[Indeks Pembangunan Manusia]] (IPM) suatu negara. Dengan kata lain, jumlah perokok berkurang seiring dengan bergeraknya suatu negara menjadi negara maju. Di Amerika Serikat, jumlah perokok telah berkurang setengahnya secara persentase sejak tahun 1965, dari 42% menjadi 20.8%.<ref>{{cite web|url=http://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/mm5644a2.htm#fig |title=Cigarette Smoking Among Adults - United States, 2006 |publisher=Cdc.gov |date= |accessdate=2013-10-03}}</ref> Sedangkan di negara miskin dan negara berkembang, jumlah perokok justru meningkat secara persentase per tahunnya.<ref>[http://web.archive.org/20050702080344/www.wpro.who.int/media_centre/fact_sheets/fs_20020528.htm WHO/WPRO-Smoking Statistics]{{dead link|date=October 2013}}</ref> Badan Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi jumlah perokok di Indonesia sendiri akan meningkat sebanyak 24 juta jiwa dari 2015-2025 mendatang.<ref>Drope J, Schluger N, Cahn Z, Drope J, Hamill S, Islami F, Liber A, Nargis N, Stoklosa M. 2018. The Tobacco Atlas. Atlanta: American Cancer Society and Vital Strategies.</ref> India dan China, dengan penduduk yang sangat berlimpah dan IPM yang tidak terlalu tinggi menjadikan keduanya pasar bagi rokok dari seluruh dunia. China sendiri telah menjadi produsen rokok terbesar di dunia dengan memproduksi 2.4 triliun batang rokok per tahun atau setara dengan 40% produksi total dunia.<ref name="tobaccocontrol.bmj.com">Robert N. Proctor [http://tobaccocontrol.bmj.com/content/21/2/87.full.pdf The history of the discovery of the cigarette-lung cancer link: evidentiary traditions, corporate denial, global toll], ''Tobacco Control'', Tobacco Control 2012;21:87e91. doi:10.1136/tobaccocontrol-2011-050338</ref>
 
Dalam beberapa tahun terakhir ini, para ahli mulai meneliti Alternative Nicotine Delivery Systems (ANDS) atau produk penghantar nikotin alternatif dalam upaya pengendalian tembakau.<ref>Abrams, D.B., Glasser, A.M., Pearson, J.L., Villanti, A.C., Collins, L.K., & Niaura, R.S. (2018). Harm minimization and tobacco control: Reframing societal views of nicotine use to rapidly save lives. Annual Review of Public Health, 39(14), 1-21</ref> Produk mengandung nikotin seperti koyo nikotin, rokok elektronik, dan produk tembakau yang dipanaskan bukan dibakar yang tidak melibatkan proses pembakaran, 95% lebih rendah risiko kesehatan dibanding rokok konvensional yang membakar tembakau untuk menghantarkan nikotin ke sistem penggunanya.<ref>20. Pengurangan Risiko dan Pengendalian Tembakau: Mengubah Pandangan Masyarakat tentang Nikotin untuk Menyelamatkan Nyawa lebih Cepat. (2019). Retrieved from https://koalisibebastar.com/article/2019/02/09/pengurangan-risiko-dan-pengendalian-tembakau-mengubah-pandangan-masyarakat-tentang-nikotin-untuk-menyelamatkan-nyawa-lebih-cepat/145</ref>
 
== Syarat Tumbuh ==
Baris 80:
Proses penanaman atau budidaya tembakau dimulai dari proses pengolahan lahan. Keadaan lahan sangat penting karena pertumbuhan dan perkembangan tanaman tembakau sangat dipengaruhi oleh perakaran yang aktif. Pertumbuhan perakaran dipengaruhi oleh aerasi tanah yang baik dan kelembaban yang cukup. Untuk memaksimalkan pertumbuhan tembakau dibutuhkan aerasi tanah yang baik, kecukupan air dan nutrisi tanaman.<ref name=":0">Tso, T.C. 1990. ''Production, Physiology, and Biochemistry of Tobacco Plant''. Beltsville, Maryland, USA: IDEALS, Inc</ref>.
 
Penentuan bulan tanam disesuaikan dengan waktu panen. Tembakau umumnya ditanam di akhir musim hujan yang umumnya hujan sudah jarang, dan dipanen saat musim kemarau. Ketepatan penentuan waktu tanam berpengaruh pada saat panen dan prosesing. Waktu panen yang salah dapat berpengaruh terhadap mutu tembakau yang dihasilkan. Penanaman tembakau dilakukan pada saat umur bibit 40–45 hari dan penanaman dilakukan pada sore hari, karena sore hari intensitas cahaya matahari telah menurun sehingga penguapan lebih rendah. Setelah bibit tembakau ditanam Kemudian dilakukan pemupukan. Dalam pemupukan tembakau ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu pupuk harus sesuai dengan kebutuhan tanaman dan tidak mengandung klor (Cl) dalam jumlah besar karena klor dalam daun lebih dari 1% dapat menurunkan daya bakar. <ref name=":1">Nurhidayati, Sulis Nur.Spuriyadi.2019.''Budidaya Tembakau Madura''. Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat</ref>. Waktu pemberian pupuk disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Tanaman tembakau mengalami pertumbuhan sangat cepat pada umur 3 - 7 minggu, ditandai dengan peningkatan bahan kering tanaman (McCants dan Woltz 1967) . Intensitas penyiraman dipengaruhi ada/tidaknya hujan. Kebutuhan air untuk tembakau sawah berbeda dengan tembakau tegal, pada kondisi tanpa hujan masing-masing memerlukan 0,5 liter dan 2 liter dalam sekali penyiraman. Penyiraman dilakukan hingga 39 kali.<ref>Rahman, A. dan Suwarso. 2003. “Studi Populasi pada Tembakau Madura dengan Cara Panen Satu Kali”. dalam ''Jurnal Littri'' 9(3): 98-103. September 2003</ref> Kualitas air yang digunakan untuk menyiram tanaman tembakau juga harus diperhatikan, terutama kandungan klor di dalamnya, yaitu tidak lebih dari 20 mg/liter.<ref>Karaivazoglou, N.A., D.K. Papakosta, and S. Divanidis. 2005. Effect of Chloride in Irrigation Water and Form of Nitrogen Fertilizer on Virginia (Flue-Cured) Tobacco. dalam ''Field Crops Research,'' 92(2005):61–74</ref>
 
Tanaman tembakau umumnya berbunga pada umur 60 - 70 hari setelah tanam. Pada fase ini perlu dilakukan pemangkasan bunga (''topping''). Pemangkasan adalah kegiatan pemotongan tangkai bunga dan daun pucuk dengan tujuan untuk merangsang/memacu pertumbuhan dan perkembangan daun terutama daun atas, serta memperoleh kualitas sesuai permintaan pasar. Karena tidak ada pembentukan biji maka energi/fotosintat yang dihasilkan tanaman digunakan untuk meningkatkan luas daun, berat, bodi, dan kadar nikotin.<ref name=":0" />