Lapulapu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tanpa referensi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 4:
Pada pagi hari tanggal [[27 April]] [[1521]], Lapu-Lapu bersama rakyat pulau Mactan, dengan bersenjata [[tombak]] dan ''[[kampilan]]'' (sejenis parang) berperang menghadapi tentara Spanyol yang dipimpin oleh kapten [[Ferdinand Magellan]]. Dalam pertempuran yang dikenal sebagai [[Pertempuran Mactan]] tersebut, Magellan dan beberapa anak buahnya terbunuh.
 
Sebagai penghormatan atas keberaniannya, rakyat Cebuano mendirikan patung Lapu-Lapu dan mengganti nama kota Opon di [[Cebu]] menjadi [[Kota Lapu-Lapu]]. Selain itu, waajah Lapu-Lapu diabadikan pada uang koin dan simbol pasukan bersenjata Filipina.
Pertempuran Mactan tercetus selepas Raja Humabon yang murtad dari agama Islam dan berpakat dengan Ferdinand Magellan untuk menghancurkan kerajaan Islam di wilayah Mactan. Pada peringkat awal, Ferdinand Magellan menggunakan cara yang licik dengan cara membujuk Labu-Labu supaya memeluk agama Kristian. Namun, Lapu-Lapu menolak pujukan Ferdinand Magellan. Dengan angkuhnya Ferdinand Magellan berkata," Aku dengan nama Al-Masih meminta kalian menyerah. Kami adalah bangsa kulit putih pemilik tamadun. Dan kami lebih berhak keatas negeri ini" Sebagai membalas pujukan tersebut, Labu-Labu telah menghantar surat kepada Ferdinand Magellan. Isi kandungan tersebut berbunyi:
 
"Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
 
Daripada Pemerintah Orang Islam di Mactan, Lapu-Lapu kepada Pendeta Portugis Magellan. Beta menerima surat amaran dengan nama Kristus di atas tanah air kami supaya menerima tuntutan bangsa kulit putih yang mengatakan bahawa mereka lebih layak dan lebih utama keatas tanah ini daripada kami. Adapun beta berkata kepada kamu dengan nama Allah. Sesungguhnya (sebenar-benar) agama hanyalah kepada Allah. Dan Sesungguhnya Dia-lah Tuhan yang kami sembah, Allah Tuhan seluruh manusia tanpa mengira warna kulit dan bangsa mereka. Keluarlah wahai anjing-anjing salib".
 
Sebagai penghormatan atas keberaniannya, rakyat Cebuano mendirikan patung Lapu-Lapu dan mengganti nama kota Opon di [[Cebu]] menjadi [[Kota Lapu-Lapu]]. Selain itu, waajah Lapu-Lapu diabadikan pada uang koin dan simbol pasukan bersenjata Filipina.
 
== Lihat pula ==