Kemiri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib)
Pranipradani (bicara | kontrib)
k Tambahan materi : Produk primer dan Sekunder kemiri, Kualitasnya, Proes Produksi Olahan Kemiri, Aspek Ekonomi produk di Jawa Barat Indonesia dan Kajian Metabolomik Tanaman Kemiri
Baris 54:
 
Dalam penulisan [[lontar]], biji kemiri yang telah dibakar digunakan untuk menghitamkan tulisan pada lembaran-lembaran lontar.
 
<br />
 
== Kemiri Minyak di Jawa Barat ==
Kemiri yang didistribusikan dapat tumbuh baik selama karakteristik ekosistem dan fisika - kimia memenuhi syarat pertumbuhannya. Meliputi iklim lembab tropical (1200 m diatas permukaan laut) hingga dekat dengan ekuator ( 2000 m diatas permukaan laut); curah hujan berkisar antara 640- 4290 mm per tahun dengan toleransi suhu maksimum 26-30°C dan suhu minimum 18-28°C. Kemiri juga sering ditemukan pada konstruksi tanah datar, lereng, dan selokan curam. Jenis tanah termasuk ​''geluh'' ​(komposisi pasir, debu, lempung), lempung, pasir dan tanah gamping selama tingkat keasaman antara ph 5-8<ref name=":0">Departemen Pertanian, Direktorat Jendral Perkebunan.(2006). ​''Pedoman Budidaya'' ''Kemiri (Aleurites moluccana Willid)''</ref>
 
Kemiri Minyak di Jawa Barat telah tumbuh dan berproduksi dengan baik pada daerah yang mempunyai curah hujan tahunan terendah sebesar 2.681 mm di daerah Balubur, Garut dan tertinggi sebesar 4.172 mm di daerah Maja, Majalengka. Bulan kering (bulan dengan curah hujan kurang dari 100 mm) di daerah pengembangan Kemiri Minyak terendah terjadi selama 3 bulan di Cigasong (stasiun Majalengka), Cisitu (stasiun Cibugel) dan Balubur (stasiun Leles),sedangkan tertinggi selama 4 bulan yaitu di Sukahaji dan Maja (stasiun Pasanggrahan) di Majalengka. Umumnya bulan kering terjadi pada bulan Juni, Juli, Agustus dan September. Suhu udara berkisar antara 24 – 30°C dan kelembaban udara 71– 88% <ref name=":1">Syakir, M dan Karmawati, E. 2013. Litbang Pertanian: ​''Buku Bahan Bakar Nabati.''​Kemiri Sunan ​''(Aleurites trisperma BLANCO)''​.Bab. Tanaman Perkebunan Penghasil BBN. Hal 16-25</ref>
 
Perlu diketahui terdapat beberapa varietas tanaman kemiri yang terdistribusi di dunia; ''Aleurites moluccana'' ​berasal dari semenanjung Malaya, ​''Aleurites fordi'' ​berasal dari China Tengah, ''A. trisperma'' ​berasal dari Philipina, ​''A. Montana'' ​daerah Indocina dan China selatan serta ​''A. cordata'' ​berasal dari Jepang. Sifat dari jenis jenis tanaman kemiri tersebut berbeda satu sama lain mencakup ketinggian pohon, tekstur daging buah, dan kualitas minyak yang dihasilkan<ref name=":0" />
 
Teradapat 2 varietas kemiri yang paling terkenal jika dilihat dari produknya yakni ''Aleurites moluccana (L) Wild'' ​sebagai sumber kayu, konsumsi dan minyak untuk obat obatan (produk primer) dan ​''Aleurites Reutealis trisperma'' ​(Blaco) Airy Shaw sebagai minyak ekstraksi kemiri (produk primer) dan biodiesel minyak kemiri (sebagai produk sekunder) <ref name=":1" />
<br />
 
== Proses Produksi Olahan Tanaman Kemiri di Indonesia ==
Oleh karena itu, di berbagai negara termasuk Indonesia mulai banyak dikembangkan budidaya beragam varietas kemiri tetapi, prinsip dasar budidaya tetap sama. Terdapat 3 persiapan yang harus diperhatikan;
 
 
1.    Ketersediaan Bibit Tanaman
 
Bibit tanaman dapat diperoleh secara generatif dan vegetatif;
 
'''Secara generatif''' benih diambil dari buah yang sudah masak, yang ditandai dengan warna coklat dan jatuh sendiri dari pohon, kira kira 1-8 hari. Cara praktis mengetahui kualitas benih yang baik dilakukan dengan merendamnya ke dalam air. Benih yang baik akan tenggelam sedangkan akan terapung jika sudah rusak atau dengan menjemur selama 1-2 hari jika, menghasilkan minyak artinya benih sudah rusak <ref name=":0" />
 
Tahap selanjutnya adalah pengecambahan benih. Dapat dilakukan dengan 2 cara; diatas bendengan atau didalam kantong plastik yang telah diiisi campuran tanah dan air. Inkubasi selama 22-30 hari disusul dengan seleksi kecambah. Persemaian ke -2 dimulai ketika menamkan kecambah tersebut pada lubang tunggal sedalam 10 cm. Dirawat dengan menyiram air rutin setiap 2 hari sekali selama 7-10 bulan serta diberikan paparan matahari secara bertahap. Akirnya aan diperoleh tanaman kecil / bibit yang siap ditanam ke lapangan <ref name=":0" />
 
'''Secara vegetatif''' maksudnya melalui cangkok atau sambungan. Cangkok dilakukan pada bagian cabang kemiri. Proses tersebut membutuhkan waktu 8 bulan hingga tumbuh akar baru pada calon bibit. Berbeda dengan tahap sambungan, indukan bibit berasal dari 2 individu berbeda. Umumnya potngan pertama dari bagian tengah batang sampai akar sedangkan potongan kedua dari bagian tengah batang hingga keatas. Tujuannya untuk mempertahankan kedua sifat induk yang diinginkan<ref name=":0" />
 
 
2.    Proses Penanaman di Lapangan
 
Sebaiknya bibit kenali tidak langsung ditanam ke lapangan karena persentase keberhasilannya kecil (57%), lebih baik dilakukan penyemaian terlebih dahulu. Proses penyemaian melibatkan; a)persiapan lahan yang bebas dengan gulma, b) mengatur jarak tanam. Kepurusan ini disesuaikan dengan tujuan budidaya jika, bertujuan menghasilkan biji makan jarak tanam 10 x 10 meter sedangkan untuk menghasilkan kayu, jarak tanam 4x4 meter. c)pengajiran dan pembuata lobang untuk mencegah ''acidity'' ​dari tanah <ref name=":0" />
 
Proses penanam dimulai dengan melepas kantong plastik “bibit” kemudian benamkan dalam lubang tanah yang telah dibuat, usahakan posisi akar menyebar dengan rata. Setelah ini adalah tahap pemeliharaan kemiri yang mencakup penyiangan, penyiraman, pemupukan, dan pemangkasan <ref name=":0" />
 
 
3.    Pola Vegetasi Tanaman Lainnya
 
Point ini berlaku jika dalam lahan budidaya kemiri digabungkan dengan vegetasi lainnya <ref name=":0" />
 
Tahap pemanenan kemiri dapat dilakukan setelah kemiri menghasilkan buah yakni umur pada umur 3-4 tahun. Dalam satu tahun dapat dilakukan 2 - 3 kali. Untuk tujuan konsumsi, buah dipanen pada tingkat kemasakan 75% tetapi untuk tujuan benih buah yang dipanen haruslah yang sudah jatuh sendiri ke tanah. Jumlah panen tergantung umur tanaman dan pertumbuhannya. Seperti, pada umur 6 tahun mampu menghasilkan 25 kg biji kupasan, umur 11 -20 tahun stabil menghasilkan 35-50 kg biji kupasan /pohon/tahun dan umur diatas 50 tahun mampu menghasilkan 2 ton biji atau 0,5 ton biji kupasan<ref name=":0" />
 
 
Terdapat beberapa tahapan dalam proses pengolahan biji kemiri hingga menjadi minyak kemiri. Biji yang masih memiliki tempurung direbus kemudian dikeringkan dan disimpan. Beberapa hari selanjutnya di pisahkan berdasarkan kualitas bentuk dan ukuran biji. Proses ini akan berdampak perbedaan harga akhir produk. Selanjutnya biji dengan tempurung disangrai dan dipecahkan bagian tempurung. Hasilnya tempurung dibuang sedangkan daging biji dikeringkan. Setelah dikeringkan, terdapat proses sortasi kedua, yang memisahkan antara daging biji utuh, daging biji pecah dan daging biji afkir. Untuk daging biji yang utuh dapat langsung dikemas untuk dipasarkan menjadi salah satu bahan makanan. Untuk daging biji yang tidak utuh akan dilakukan serangkaian tahap ekstraksi dengan suhu tinggi maupun pelarut kimiawi tertentu menjadi minyak kemiri (Produk primer) yang selanjutnya disimpan dan dipasarkan <ref name=":0" />
 
 
Produk sekunder kemiri berasal dari minyak kasarnya yang berpotensi sebagai bahan baku biodiesel pengganti solar. Proses produksi biodesel minyak kemiri telah dilakukan oleh PT. Bahtera Hijau Lestari Indonesia <ref>PT, Bahtera Hijau Lestari Indonesia, 2011. ​''Candlenut Ver. 2.2 E.'' ​[Online] <nowiki>https://www.slideshare.net/waltertonetto/candlenut-ver-22e</nowiki>. Diakses pada Rabu, 27 Maret 2019, pukul 22.30 WIB</ref> dan Litbang Indonesia <ref name=":1" /> dengan tahapan pada literatur berikut [https://image.slidesharecdn.com/candlenutver2-2e-111107053844-phpapp02/95/candlenut-ver-22e-10-728.jpg?cb=1320645610]
<br />
 
== Aspek Ekonomi Produksi Kemiri di Indonesia ==
Potensi produksi biji kemiri sunan umur >10 tahun mencapai 250 kg biji/pohon/tahun. Apabila populasi tanaman mencapai 100 pohon/ha, maka dapat dihasilkan 25 ton biji, setara dengan 9.805 liter minyak kasar ditambah 8.695 kg bungkil yang dapat digunakan sebagai bahan arang briket, biogas, pupuk, dan pakan ternak<ref name=":1" />.
 
Maka, perlu diketahui produk kemiri di Indonesia merupakan komoditas yang berpotensi besar dalam mencari alternatif sumber energi baru yang terbarukan. Jika dirangkum kini produksi minyak kemiri sudah mencapai 8-9 ton (minyak kasar) atau setara dengan 6-8 ton biodiesel minyak kemiri/ha/tahun<ref>Herman, M, Tjahjana, E dan Dani. 2013. ​''SIRINOV.'' ​Prospek Pengembangan Tanaman Kemiri Minyak (Reutealis Trisperma (Blanco) Airy Shaw) Sebagai Sumber Energi Terbarukan. Vol 1 (1) hal 1- 10</ref>.
 
Mengingat biodiesel merupakan bahan substitusi solar, maka nilai ekonomi biodiesel dari kemiri sunan dapat dinilai dengan harga solar yang berlaku saat ini, yaitu Rp 4.500/liter. Dengan tingkat harga tersebut maka dengan tingkat produktivitas minyak kasar 9.805 liter/ha maka nilai produksi dari biodiesel saja mencapai Rp 44.122.500/ ha/tahun pada saat tanaman berumur >10 tahun<ref name=":2">Rashmi, Sapna B.2015. ​''Journal of natural products. Aleurites moluccana'' ​Seeds : A Rich source of Linolenic acid. Vol. 8 page 123-126</ref>.
 
Angka tersebut tergolong amat menguntungkan karena biaya pokok produksi biodiesel kemiri sunan ditambah keuntungan 20% mencapai Rp 4.194,66/liter, yang berarti biodiesel kemiri sunan secara ekonomis layak sebagai substitusi solar. Nilai ekonomi kemiri sunan dapat ditingkatkan melalui pemanfaatan hasil samping pada proses pengepresan (berupa bungkil) dan transesterifikasi (berupa gliserol)<ref name=":3">Herman, M. Syakir, M. Pranowo, D. Saefudin dan Sumanto​.2013.​Kemiri Sunan (Reutealis trisperma (Blanco) Ar shaw) Tanaman Penghasil Minyak Nabati dan Konservasi Lahan. Jakarta: IAARD Press, 2013. Hal 1-100</ref>.
 
=== Ekonomi Minyak Biji Kemiri di Jawa Barat ===
Salah satu daerah produksi dan konsumen kemiri di Indonesia adalah provinsi Jawa Barat. Informasi ini didasarkan oleh pengamatan dilapangan pada bulan Februari 2009 pada daerah Sumedang dan Majalengka, tanaman kemiri minyak sudah lama dibudidayakan. Hal ini terlihat dari penampilan tamanan yang telah memasuki umur puluhan tahun. Berdasarkan wawancara petani setempat, pohon tersebut dikonfirmasi telah tumbuh sejak 3-4 generasi sebelumnya. Tanaman Kemiri minyak sengaja ditanam sebagai ekspor minyak kayu cina (​''Chinese houtolie''​). Di wilayah Jawa Barat, pohon Kemiri Minyak dikenal juga dengan nama Kemiri Cina, Muncang Leuweung, Kemiri Bandung, Kaliki Banten, dan Jarak Bandung<ref name=":3" />.
 
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan (Jawa barat, Sumedang dan Majalengka) diketahui bahwa produktivitas biji kering tanaman Kemiri Minyak pada umur tanaman > 10 tahun mampu mencapai 200-300 kg/pohon/tahun. Dengan produktivitas biji kering rata-rata sebesar 100-150 kg/pohon/tahun pada populasi tanaman 100 pohon/ha, dapat dicapai tingkat produksi biji kering 10-15 ton/ha/tahun yang setara dengan 6.805 liter minyak kasar Kemiri Minyak ditambah dengan 5.695 kg bungkil Kemiri Minyak yang dapat digunakan sebagai bahan pembuatan biobriket, biogas, pupuk dan pakan ternak<ref name=":3" /> .
 
=== Jalur Perdagangan Kemiri di Indonesiairi di Indonesia ===
Trend jalur perdanganan kemiri di Indonesia cukup luas. Kebanyakan penjualan/pembelian kemiri dilakukan oleh kelompok petani atau koperasi bukan oleh individu petani. Sebagai contoh, terdapat beberapa produsen besar kemiri Indonesia seperti timor leste, Aceh, Medan, makasar dan sebagainya, sedangkan konsumen sebagaian besar berada di Jawa Barat <ref name=":4">Manap, N., Sidharta, M., & Parera, A. 2009. ​''Journal Of NTT Studies.'' ​Commodity Chain Assessment: Case Of Candlenut In Transboundary Timor And Indonesia. Vol 1(2) page 147-158</ref>.
 
Skema Jalur Perdagangan dapat dicek pada sumber berikut Manap, N., Sidharta, M., & Parera, A. 2009. ​''Journal Of NTT Studies.'' ​Commodity Chain Assessment: Case Of Candlenut In Transboundary Timor And Indonesia. Vol 1(2) page 147-158. <ref name=":4" />
 
== Produk Primer Kemiri ==
Produk utama kemiri adalah minyak hasil ekstraksi daging biji kemiri<ref>Siddique, B. M., Ahmad, A., Alkarkhi, A. F. M., Ibrahim, M. H., & Omar A.K, M. (2011). ''Chemical Composition and Antioxidant Properties of Candlenut Oil Extracted by Supercritical CO2. Journal of Food Science, 76(4), C535–C542.''​doi:10.1111/j.1750-3841.2011.02146.x</ref>. Minyak kemiri banyak dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan. Hal ini didasarkan pada karakter kimianya yang mampu mengobati khusunya inflamasi. Kulit yang terluka akan sembuh dengan cepat jika menggunakan ​''protectant'' ​atau ​''barrier'' ​seperti minyak kemiri yang mampu mencegah infeksi berkelanjutan. Minyak dengan ​''polysaturated oil'' ​seperti minyak ini mampu melalukan air dari kulit atau sifat transepidemal yang berakibat menginduksi proses penyembuhan. Pemanfaatan minyak kemiri pada bahan kosmetik juga didasarkan pada karakter minyak ​''polysaturated'' ​yang meningkatkan kelembapan kulit<ref name=":5">Vossen, HAM dan B.E. Umali. 2002. Plant Resources of SouthEast Asia No 14.Prosea Foundation. Bogor, Indonesia.</ref>
 
=== Kualitas Produk Primer ===
Produk andalan tanaman kemiri adalah minyak ekstraksi kemiri. Dari 1 biji kemiri dapat diperoleh minyak dengan kandungan 39,3% asam lemak tak jenuh dan kandungan nutrisi lainnya<ref name=":6">Sulistyo, H., Rahayu, S. S., Winoto, G., & Suardjaja, I. M. (2008). Biodiesel production from high iodine number candlenut oil. ​''World Acad. Sci. Eng. Technol''​,​''48''​,485-488.</ref>. Produk primer kemiri adalah minyak kemiri yang dijadikan bahan untuk melembabkan kulit kering, normal, hingga kulit bayi yang sensitif serta penggunaan untuk konsumsi<ref name=":5" />
{| class="wikitable sortable"
|+Karakteristik Dasar Minyak Kemiri <ref name=":5" />
!No
!Parameter
!Nilai
|-
| colspan="3" |Komposisi Asam Lemak (%)
|-
|1`
|Asam Stearat
|9
|-
|2
|Asam Palmitat
|10
|-
|3
|Asam Oleat
|12
|-
|4
|Asam Linoleat
|19
|-
|5
|Asam alfa-eleostearic
|50
|-
| colspan="3" |Sifat Fisiko Kimia
|-
|1.
|Densitas (25°C)
|0.85
|-
|2
|Bilangan Iod
|160
|-
|3
|Bilangan Asam
|1.7
|-
|4
|Bilangan Penyabunan
|192-200
|-
|5
|Titik Leleh
|2-4 °C
|-
|6
|Titik Beku
| -6,5 °C
|}
{| class="wikitable"
|+Standar Karakter Minyak Kemiri Menurut Keputusan Mentri Pertanian <ref name=":7">Syakir, M dan Karmawati, E. 2013. Litbang Pertanian: ​''Buku Bahan Bakar Nabati.''​Kemiri Sunan ​''(Aleurites trisperma BLANCO)''​.Bab. Tanaman Perkebunan Penghasil BBN. Hal 16-25</ref>
!Sifat Fisiko-Kimia Minyak Kasar
!Kemiri Sunan Variasi_1
!Kemiri Sunan Variasi_2
|-
|Rendeman minyak (%)
|38.1- 42
|47.21-56
|-
|Bilangan Asam (mg KOH/g minyak)
|4.6-7.79
|2.40-6.30
|-
|Bilangan Penyabunan (mg KOH/g minyak)
|181.97-192.5
|177.87- 202.51
|-
|Bilangan Iod(%)
|127.8- 129.09
|111.45- 120.31
|-
|Viskositas (mm^2/S(cSt))
|110.17-114.11
|101.23-112.61
|-
|Densitas (g/l)
|0.939-0.941
|0.935-0.939
|-
!Ketahanan Terhadap Hama dan Penyakit
!Kemiri Sunan Variasi_1
!Kemiri Sunan Variasi_2
|-
|Hama Daun (Ulat Katung)
|Toleran
|Toleran
|-
|Penyakit/Tumbuhan Pengganggu
|Toleran
|Toleran
|-
|Sistem Perbanyakan Benih Pohon Induk
|Grafting
|Grafting
|-
|Daerah Pengembangan
|Daerah dengan ketinggian 500-700 mdpl,
tipe iklim B
|Daeran dengan ketinggian 50-400 m dpl,
tipe iklim B dan c
|}
<br />
 
== Produk Sekunder Kemiri ==
Produk sekunder kemiri yang tengah dikembangkan adalah biodiesel sebagai sumber bahan bahan alternatif. Biodiesel ini diperoleh dari metode eksktrasi dan pelarutan methanol khusus yang mampu memisahkan senyawa kimiawi dengan kadar minyak diatas 10% dari produk. Hasilnya berupa minyak kasar kemiri sunan (MMKS) yang diolah kembali menjadi biodiesel<ref name=":3" /><ref name=":6" />
 
=== Kualitas Produk Sekunder ===
Untuk mendapatkan karakter seperti biodisel, produk minyak kemiri harus mengandung methyl ester. Oleh karena itu dalam proses ​''transesterfication''​,dibutuhkan ratio ethanol dan minyak kemiri yang tepat. Berdasarkan penelitian ratio paling tepat adalah 6/1 dengan pemakaian katalis berupa pottasium hydroxide. Berikut ini adalah perbandingan kulaitas biodiesel dari kemiri dan biodiesel konvensional<ref name=":6" /> serta perbandingan kualitas biodisel minyak kemiri terhadap standar baku <ref name=":7" />
{| class="wikitable"
|+PHYSICAL PROPERTIES OF METHYL ESTER, DIESEL OIL, FUEL OIL AND BIODIESEL STANDARD <ref name=":6" />
! rowspan="3" |No
! colspan="2" rowspan="3" |Properties
! colspan="2" rowspan="2" |Candlenut Ester
! rowspan="2" |Ester
! rowspan="2" |Diesel Oil
! rowspan="2" |Fuel Oil
! colspan="3" |Biodisel Standard
|-
!ASTM
!DIN
!SNI04
|-
!B100
!B10
!BPTP
!
!
!D6751-02
!EN 14214
!7182-2006
|-
|1
|Density
|kg / m<sup>3</sup>
|886.9
|839.2
|870
|820- 870
|840-920
| -
|860-900
|850-890
|-
|2
|Kinematic Viscosity
|cSt
|4.819
|3.785
|4.8
|5.8
|3.6-7.2
|1.9-6
|3.5-5.0
|2.3-6
|-
|3
|Flash Point
|°C
|160
|75.556
|182
|>65
|>65
|>130
|>120
|>100
|-
|4
|Pour Point
|°C
|6.667
|12.778
|12
|<18
|<18
| -
| -
| -
|-
|5
|Water Content
|%
|0.32
|TRACE
|<0.05
|<0.05
|<0.25
|<0.03
|<0.05
|<0.05
|-
|6
|Ash Content
|%
|0.006
|0.0399
|0.007
|<0.01
|<0.01
|<0.02
|<0.02
|<0.01
|}
<br />
 
== Kajian Metabolomik Tanaman Kemiri ==
Produk primer kemiri, minyak hasil ekstraksi bagian biji memiliki manfaat sebagai obat anti inflamasi. Studi sebelumnya terkait karakter minyak pada bji kemiri belum dapat menjelaskan komposisi spesifik dalam minyak tersebut. Tetapi, melalui teknik analisis GLC dapat diketahui dalam 49,55% asam lemak pada minyak kemiri terdiri dari 11 jenis senyawa asam lemak dan asam linolenic. Senyawa linolenic diketahui merupakan golongan asam lemak omega 3 yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia<ref name=":2" />.
 
Penelitian metabolit dilakukan dengan mengumpulkan biji kemiri dari kawasan “​''Forest'' ''Research Institute, Dehradum''​”. Bagian kernel biji dipisahkan dan dihancurkan, untuk memperoleh bubuk. Setiap bubuk diekstraksi secara berbeda menggunakan petroleum ether (600 -80ºC) melalui ​''soxhlet apparatus.'' ​Pelarut dihilangkan dengan menurunkan tegangan dan kemudian dihasilkan ​''fatty oil.'' Minyak tersebut disaponifikasi dengan 0,5N KOH selama 2 jam dan campuran yang tidak tersaponifikasi dipisahkan. ​''Fatty acid methyl esters'' ​disiapkan dengan refluksi campuran ​''fatty acid'' ​dengan 1% asam sulfuric (MeOH) pada air mendidih selama 4 jam, dinginkan dan akan diperoleh yield methyl esters<ref name=":2" />.
 
''The fatty acid methyl esters'' ​dianalisis menggunakan Agilent 6850 gas chromatograph yang dilengkapi dengan FID. Kolom yang digunakan berjenis ​''non - bound cyanosilicone coulum'' SP-2330 ​''(30 m x 25 mm, id x 0.20 mm, film thickness)''​.Temperatur oven diprogram dari 170 - 220ºC dengan laju 5ºC/min sedangkan ​''carrier gas'' ​(N2) diatur dengan laju alir 1.5ml/min. Bagian injector dan detektor dijada pada suhu 230 dan 250ºC serta daerah pemisahan direkam pada sistem data ​''HP Chemstation'' <ref name=":2" />''.''
 
Berikut adalah komposisi asam lemak berdasarkan analisis metabolomik minyak biji kemiri.
{| class="wikitable"
|+Komposisi Asam Lemak Hasil Analisis Metabolomik Minyak Biji Kemiri<ref name=":2" />
!Fatty Acids
!Composition (wt%)
|-
|C:9
|2.54
|-
|C:10
|2.37
|-
|C:12
|1.09
|-
|C:14
|1.40
|-
|C:16:O
|16.42
|-
|C:17
|0.75
|-
|C:18:1
|6.02
|-
|C:18:3
|49.55
|-
|C:20:0
|16.76
|-
|C:21:0
|2.35
|-
|C:22:0
|0.754
|}
Hasil identifikasi asam lemak menunjukan konstituen mayoritas pada minyak kemiri adalah ​''linolenic acid'' (49,55%), diikuti ​''arachidic acid'' (16,76%) dan ''palmitic acid'' (16,42%) sedangkan ​''oleic acid'' (6,02%), ​''pelargoic acid'' (2.54%), ​''capric acid'' (2.37%) dan sebagainya merupkana konstituent minoritas<ref name=":2" />.
 
Dari informasi ini dapat diketahui secara jelas mengapa minyak kemiri dijadikan bahan pengobatan. Kandungan ​''linolenic acid'' atau asam omega -3 merupakan pre-kursor eicosanoids, senyawa dalam regulasi inflamasi. Selain itu, asam omega -1 merupakan salh satu materi pembangun membran sel dan ​''building blocks'' rantai panjang ​''omega -3 fatty acids'' ''eicosapentaenoic aicd'' ​atau EPA dan ​''docosahexaenoic acid'' ​atau DHA. Kandungan ''arachidic acid''​, ''palmitic acid''​,​''oleic acid''​dan ​''pelargonic acid'' ​juga memberikan efek terapetic<ref name=":2" />.
 
Beberapa jenis metabolisme sekunder telah berhasil diisolasi dan dikarakterisasi dari berbagai bagian lain tanaman kemiri. Pada bagian daun dan ranting pohon kemiri ditemukan; ​''3,'' ''4-seco-podocarpane-type trinorditerpenoids''​,​''moluccanic acid''​,​''moluccanic acid Methylester,'' dan ​''6,7- dehydromoluccanic acid''​. Senyawa baru golongan ​''phorbol diester'' (​''13-O-myristyl-20-O-acetyl-12-deoxyphorbol''​) ditemukan pada bagian teras kayu pohon kemiri. Sebagai tambahan, senyawa ​''hentriacontane, 6, 7- dimethoxycoumarin, 5, 6,'' ''7-trimethoxycoumarin'' ​dan ​'''''β'''-sitosterol''​tercatat pertama kali ditemukan pada spesies ini<ref name=":2" />.
 
== Isu kesehatan ==