Pala: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Salwa HS (bicara | kontrib)
Berbagai penambahan hingga analisis kandungan produk yang dihasilkan oleh pala
mengganti referensi jualan online
Baris 18:
Tumbuhan ini berumah dua (''dioecious'') sehingga dikenal pohon jantan dan pohon betina. Daunnya berbentuk elips langsing. Buahnya berbentuk lonjong seperti [[lemon]], berwarna kuning, berdaging dan beraroma khas karena mengandung [[minyak atsiri]] pada daging buahnya. Bila masak, kulit dan daging buah membuka dan biji akan terlihat terbungkus fuli yang berwarna merah. Satu buah menghasilkan satu biji berwarna coklat.
 
Pala dipanen [[biji]], [[salut biji]]nya (''arillus''), dan daging buahnya. Dalam perdagangan, salut biji pala dinamakan '''fuli''', atau dalam bahasa Inggris disebut ''mace'', dalam istilah [[farmasi]] disebut ''myristicae arillus'' atau ''macis''). Daging buah pala dinamakan ''myristicae fructus cortex''. Tanaman pala merupakan tanaman yang cukup lama pertumbuhannya hingga pemanenan. Panen pertama dilakukan 7 sampai 9 tahun setelah pohonnya ditanam<ref name=":01">Jasa{{cite SEO. (2015). ''Panen Pala'' (online). <nowiki>http://www.mikrobagoogle.com/2015/07/07/panen-pala/</nowiki> diakses pada 4 April 2019 pukul 22.20 WIB.</ref><refweb name|website=":1">Gen Agraris. (|year=2018). |title=''Budidaya Tanaman Pala'' (online). <nowiki>|url=https://genagraris.id/see/budidaya-tanaman-pala</nowiki> diakses pada|accessdate= 4 April 2019 pukul 20.45 WIB.}}</ref> dan mencapai kemampuan produksi maksimum setelah 25 tahun. Tumbuhnya dapat mencapai 20m dan usianya bisa mencapai ratusan tahun.
 
Sebelum dipasarkan, biji dijemur hingga kering setelah dipisah dari fulinya. Pengeringan ini memakan waktu enam sampai delapan minggu. Bagian dalam biji akan menyusut dalam proses ini dan akan terdengar bila biji digoyangkan. Cangkang biji akan pecah dan bagian dalam biji dijual sebagai pala.<!-- Sumber:
Baris 71:
-->
 
Biji pala mengandung minyak atsiri 7-14%. Bubuk pala dipakai sebagai penyedap untuk roti atau kue, puding, saus, sayuran, dan minuman penyegar (seperti [[eggnog]]). Minyaknya juga dipakai sebagai campuran parfum atau sabun. Selain itu, tanaman ini juga kaya akan manfaat, diantaranya buah pala yang terdiri dari kulitnya dapat dijadikan bahan tambahan obat pengusir nyamuk; dagingnya yang mengandung banyak nutrisi dapat dijadikan bahan dasar pembuatan berbagai jenis makanan dan minuman seperti manisan, sirup, dan permen; biji dan fulinya sering dijadikan sebagai bahan utama pembuatan minyak atsiri; begitu juga dengan daunnya, namun pada daging buahnya pun sering dijadikan bahan baku minyak atsiri.<ref name="Chapman2007">Xiang,{{cite Jia.book|author=Pat (2014).Chapman|title=India ''Pala,Food Kulitand danCooking: BijinyaThe punUltimate DapatBook Dimanfaatkan''on (online).Indian <nowiki>httpCuisine|url=https://wwwbooks.allfreshgoogle.co.idcom/dailybooks?id=orHWFRMKf4EC|year=2007|publisher=New Holland Publishers|isbn=978-information/daily-tips/pala1-kulit84537-dan619-bijinya-pun-dapat-dimanfaatkan2|page=16}}</nowikiref><ref>{{cite diaksesbook pada|url=https://books.google.co.id/books?isbn=9797583457 4|title=Terampil AprilBerkreasi 2019|page=120 pukul|author= 00.39|publisher=Grafindo WIB.<brMedia />Pratama |year=}}</ref>
 
== Kondisi optimal untuk tumbuh dan pembibitan ==
Tanaman pala secara umum dapat tumbuh pada daerah dengan ketinggian sekitar 0-700 mdpl dengan kebutuhan curah hujan yang cukup tinggi yaitu 2000-3500 mm/tahunnya dan kelembapan udara sekitar 50-80 %. Tanaman ini dapat tumbuh biasanya hingga ketinggian pohon 5-15 meter atau bahkan dapat mencapai 30 meter. Pala cocok tumbuh pada suhu udara sekitar 20-30<sup>o</sup>C dengan struktur tanah tempat tumbuhnya memiliki rentang yang cukup besar yaitu dari tanah padat hingga berpasir serta memiliki derajat keasaman 5,5 – 7<ref name=":1" />.
 
Pada pembibitan tanaman pala biasanya dilakukan pengairan setiap 1-2 kali dalam sehari apabila tidak ada hujan sama sekali disertai penyiangan dari tanaman gulma disekitarnya dan juga perlakuan penggemburan tanah. Dilakukan pula penambahan pupuk tanaman seperti pupuk kandang, pupuk kompos, ataupun pupuk anorganik seperti urea setiap 3 bulan sekali. Pemanenan pala dapat dilakukan sebanyak 3 kali dalam satu tahun, yaitu saat awal musim hujan yang memberikan hasil buah pala dengan kualitas paling baik, lalu pertengahan musim hujan dengan biasanya buah pala yang siap panen berjumlah paling banyak diantara periode lainnya, kemudian jumlah pala siap panen menurun dan dapat dipanen pada akhir musim hujan<ref name=":0" /><ref name=":1" />.
 
== Penyebaran ==