Syi'ah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 1:
{{Syiah}}
 
'''Syi’ahSyiah''' ([[Bahasa Arab]]: '''شيعة''', [[Bahasa Persia]]: '''شیعه''')<ref>[https://fas.org/irp/crs/RS21745.pdf Christopher M. Blanchard, "Islam: Sunni and Syiah], Conggressional Research Service, 2010</ref> '''Madzhab [[Dua Belas Imam]]''' atau '''Itsna Asyariyyah''' merupakan yang terbanyak jumlah penganutnya dalam sekte ini, dan istilah Syiah secara umum sering dipakai merujuk pada mazhab ini. Pada umumnya, Syiah menolak kepemimpinan dari tiga [[Khalifah]] pertama. Madzhab Syiah [[Zaidiyyah]] termasuk Syiah yang tidak menolak kepemimpinan tiga Khalifah sebelum Ali bin Abi Thalib.
 
Secara bahasa, kata "Syiah" adalah bentuk tunggal, sedangkan bentuk jamak-nya adalah "Syiya'an" ('''شِيَعًا'''). ''Syī`ī '' (Bahasa Arab: شيعي.) menunjuk kepada pengikut dari sekte tersebut.
Baris 89:
Di Indonesia, [[Suryadharma Ali]] selaku menteri agama, di gedung DPR pada 25 Januari 2012 menyatakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Agama menyatakan Syiah bukan Islam, "Selain itu, Pengurus Besar [[Nadhlatul Ulama]] (PBNU) pernah mengeluarkan surat resmi No.724/A.II.03/101997, tertanggal 14 Oktober 1997, ditandatangani Rais Am M Ilyas Ruchiyat dan Katib KH. Drs. Dawam Anwar, yang mengingatkan kepada bangsa Indonesia agar tidak terkecoh oleh propaganda Syiah dan perlunya umat Islam Indonesia memahami perbedaan prinsip ajaran Syiah dengan Islam. "Menag juga mengatakan Kemenag mengeluarkan surat edaran no. D/BA.01/4865/1983 tanggal 5 Desember 1983 tentang hal ihwal mengenai golongan Syiah, menyatakan Syiah tidak sesuai dan bahkan bertentangan dengan ajaran Islam."
 
Majelis Ulama Indonesia sejak lama telah mengeluarkan fatwa penyimpangan Syiah dan terus mengingatkan umat muslim seperti pada Rakernas MUI 7 Maret 1984<ref>http://www.beritasatu.com/nasional/27980-menag-syiah-bukan-islam.html</ref> Selain itu, MUI Pusat telah menerbitkan buku panduan mengenai paham Syi’ahSyiah pada bulan September 2013 lalu berjudul “Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syi’ahSyiah di Indonesia”.<ref>http://www.scribd.com/doc/183188603/BUKU-PANDUAN-MUI-MENGENAL-MEWASPADAI-PENYIMPANGAN-SYI-AH-DI-INDONESIA#download</ref><ref>http://www.tribunnews.com/regional/2014/02/03/mui-minta-umat-islam-mewaspadai-aliran-syiah</ref>
 
=== Malaysia ===
Baris 110:
* Pendapat [[Ibnu Taimiyyah]] dalam "Majmu' Fatawa" (13/36) ialah bahwa Rafidhah pasti Syiah, sedangkan Syiah belum tentu Rafidhah; karena tidak semua Syiah menolak Abu Bakar dan Umar sebagaimana keadaan Syiah [[Zaidiyyah]].
* Abdullah bin [[Imam Hambali|Ahmad bin Hanbal]] berkata: "Aku telah bertanya kepada ayahku, siapa Rafidhah itu? Maka dia (Imam Ahmad) menjawab: 'Mereka adalah orang-orang yang mencela Abu Bakar dan Umar'."<ref>Ash-Sharimul Maslul ‘Ala Syatimir Rasul hal. 567, karya [[Ibnu Taimiyyah]]</ref>
* Pendapat juga diutarakan oleh [[Imam Syafi'i]]. Ia pernah mengutarakan pendapatnya mengenai Syiah dalam ''diwan asy-Syafi'i'' melalui penggalan syairnya: "Jika Rafidhah itu adalah mencintai keluarga Muhammad, Maka hendaknya dua makhluk (jin dan manusia) bersaksi bahwa aku adalah seorang Rafidhi.", Dia juga berkata, "Mereka mengatakan, ‘Kalau begitu Anda telah menjadi Rafidhi?’ Saya katakan, ‘Sekali-kali tidak… tidaklah al-Rafdh (menolak Khalifah Abu Bakar dan Umar) itu agamaku, tidak juga keyakinanku." Imam Asy-Syafi'i berkata: "Saya belum melihat seorang pun yang paling banyak bersaksi/bersumpah palsu (berdusta) dari Syi’ahSyiah Rafidhah." () <ref>Adabus Syafi’i, m/s. 187, al-Manaqib karya al-Baihaqiy, 1/468 dan Sunan al-Kubra, 10/208. Manhaj Imam asy-Syafi’i fi Itsbat al-Aqidah, 2/486.</ref>
 
== Referensi ==