Dinasti Ming: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
+ke |
||
Baris 105:
Di penghujung Dinasti Ming, pemberontakan marak di seluruh negara dan pada puncaknya, Beijing jatuh ke tangan pemberontak yang dipimpin oleh [[Li Zicheng]]. Kekalahan ini menyebabkan [[Kaisar Chongzhen|Chongzhen]] menggantungkan dirinya di bukit di belakang [[Kota Terlarang]]. Li yang bersengketa dengan [[Wu Sangui]] menangkapi keluarganya di Beijing menyebabkan Wu memutuskan untuk menyerah kepada suku Manchu yang kemudian menaklukkan Li Zicheng dan menguasai Beijing pada tahun 1644.
Setelah Beijing dikuasai oleh [[suku Manchu]], mereka kemudian mendirikan [[Dinasti Qing]] yang menandai runtuhnya Dinasti Ming. Sisa-sisa kekuatan yang setia kepada Dinasti Ming kemudian mengungsi ke daerah selatan Tiongkok dan meneruskan perlawanan secara terpisah. Dalam sejarah, kekuatan ini dikenal sebagai [[Dinasti Ming Selatan|Ming Selatan]]. Ming Selatan kemudian berhasil dihancurkan oleh [[Kaisar Kangxi]] pada tahun [[1683]].
== Kronologi sejarah ==
|