Pemilihan umum: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Akuindo (bicara | kontrib)
Penjelasan pemilu
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1:
'''Pemilihan umum''' (disebut '''[http://www.pemilu.co.id Pemilu]''') adalah proses memilih orangcalon untuk mengisi jabatan-jabatan [[politik]] tertentu.{{fact}}

Jabatan-jabatan tersebut beraneka-ragam, mulai dari [[presiden]], (pilpres) hingga [[parlemen|wakil rakyat]] (pileg) di berbagai tingkat pemerintahan (DPR RI, DPR Daerah, DPD), sampai [[kepala desa]].{{fact}}

Pada konteks yang lebih luas, Pemilu dapat juga berarti proses mengisi jabatan-jabatan seperti ketua [[OSIS]] atau ketua [[kelas]], walaupun untuk ini kata 'pemilihan' lebih sering digunakan.{{fact}}
 
Pemilu merupakan salah satu usaha untuk memengaruhi rakyat secara persuasif (tidak memaksa) dengan melakukan kegiatan [[retorika]], [[hubungan publik]], komunikasi massa, lobi dan lain-lain kegiatan.{{fact}} Meskipun agitasi dan [[propaganda]] di Negara demokrasi sangat dikecam, namun dalam kampanye pemilihan umum, teknik agitasi dan teknik propaganda banyak juga dipakaioleh para kandidat atau politikus selalu komunikator politik.<ref>Arifin, Anwar. ''Pencitraan dalam politik'', (Jakarta: pustaka Indonesia, 2006) hal.39</ref>
Baris 23 ⟶ 27:
|}
 
# Jika jumlah pembagian pada posisi pertama dari partai bawah dengan kedua dari partai atas maka terambil dari jumlah suara teratas. semua metode hitungan pembulatan bawah.
# Dalam tersisa satu kursi dimana dua atau lebih partai yang mempunyai jumlah suara yang sama maka:
## Jika berada pembagian di posisi yang sama, terambil partai yang memiliki jumlah suara terbanyak.
## Jika berada pembagian di posisi yang beda, terambil partai yang berada perhitungan pembagian yang sebelumnya.
 
* Suara sisa terbanyak/Kuota (''Largeset remainder'')
Baris 33 ⟶ 34:
! Metode !! Rumus
|-
| Hare || :<math>\frac{\mbox{Jumlah suara sah}} {\mbox{Jumlah kursi}}</math>
|-
| Droop || :<math>\left(\frac{\mbox{Jumlah suara sah}} {\left(\mbox{Jumlah kursi}+1 \right)} \right) + 1</math>
|-
| Imperiali || :<math>\frac{\mbox{Jumlah suara sah}}{\mbox{Jumlah kursi}+2}</math>
|-
| Hagenbach-Bischoff || :<math>\frac{\mbox{Jumlah suara sah}}{\mbox{Jumlah kursi}+1}</math>
|}
 
# Jika jumlah sisa suara yang memiliki sama maka terambil dari jumlah suara teratas. semua metode hitungan pembulatan bawah.
# Dalam tersisa satu kursi dimana dua atau lebih partai yang mempunyai jumlah suara yang sama maka:
## Jika berada suara sisa di posisi yang sama, terambil partai yang memiliki jumlah suara terbanyak.
## Jika berada suara sisa di posisi yang beda, terambil partai yang berada perhitungan suara sisa yang sebelumnya.
 
* Metode lainnya
Baris 52 ⟶ 50:
! Metode !! Rumus
|-
| Hare-Niemeyer || :<math>\frac{\mbox{Jumlah suara partai}} {\mbox{Jumlah suara sah}} * {\mbox{Jumlah kursi}}</math>
|}
 
Baris 64 ⟶ 62:
! Jumlah [[Dewan Perwakilan Rakyat|kursi DPR]] untuk duduk parlemen !! Jumlah kursi DPR untuk hak mengubah [[Konstitusi|UUD]] !! Status
|-
| x > 50% || x ≥ 6766,7% || Mayoritas multak
|-
| x > 50% || 50% < x ≥ 6766,7% || Mayoritas biasa
|-
| x ≤ 50% <br/> dgn posisi 1 || x ≤ 50% || Mayoritas koalisi
Baris 191 ⟶ 189:
|}
 
Jika jumlah yang diberikan warna biru adalah 49% sedangkan tanpa diberi warna biru adalah 51% maka posisi pemenangjuara 2&koalisi sebagai minoritas koalisi.
 
=== Minoritas ===
Minoritas adalah setiap partai politik memenangikalah hanyadalam kurangpemilhan dari setengah dari seluruh jumlah kursi DPRumum.
 
== Sistem pemilihan umum ==
Baris 217 ⟶ 215:
## Suara dipindahtangankan tunggal (''Single Transferable Vote/STV'')
## Perwakilan proporsional (''Proportional Representative/PR'')
### Rata-rata tertinggi/Divisor (''Highest avarage'')
### Suara sisa terbanyak/Kuota (''Largeset remainder'')
## Daftar partai (''Party-list'')
### Daftar terbuka (''Open-list'')